yang dapat dipahami siswa. Itulah sebabnya IPS SD bergerak dari yang kongkrit ke yang abstrak dengan mengikuti pola pendekatan lingkungan yang semakin
meluas expanding environment approach dan pendekatan spiral dengan memulai dari yang mudah kepada yang sukar, dari yang sempit menjadi lebih luas, dari
yang dekat
ke yang
jauh, dan
seterusnya. http:portal2.lpmpkalsel.orgindex.php?option=com_contentview=articleid=6:
pipssdcatid=8:catipopItemid=7 diakses pada 31 Januari 2011.
7. Model Example Non Example
a. Teori Belajar yang Mendasari Model Example Non Example
Teori belajar yang mendasari model Example Non Example adalah konstruktivisme. Teori ini mengajarkan kepada siswa untuk menemukan sendiri
dan mentransformasikan informasi kompleks, dan guru memberi-kan kemudahan kepada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri Suprijono, 2010.
Teori konstruktivisme memandang bahwa belajar lebih dari sekedar mengingat. Siswa yang memahami dan mampu menerapkan pengetahuan yang
telah dipelajari, mereka berusaha menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri. Guru bukan orang yang mampu memberikan pengetahuan kepada siswa sebab siswa
yang harus mengkonstruksikan pengetahuan di dalam memorinya sendiri. Untuk mengetahui lebih dalam tentang metode ini, maka perlu mengetahui hakikat model
Example Non Example terlebih dahulu. Teori belajar yang mendasari model Example Non Example adalah
konstruktivisme. Teori ini mengajarkan kepada siswa untuk menemukan sendiri
dan mentransformasikan informasi kompleks, dan guru memberikan kemudahan kepada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri Suprijono, 2010.
Teori konstruktivisme memandang bahwa belajar lebih dari sekedar mengingat. Siswa yang memahami dan mampu menerapkan pengetahuan yang
telah dipelajari, mereka berusaha menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri. Guru bukan orang yang mampu memberikan pengetahuan kepada siswa sebab siswa
yang harus mengkonstruksikan pengetahuan di dalam memorinya sendiri. Untuk mengetahui lebih dalam tentang metode ini, maka perlu mengetahui hakikat model
Example Non Example terlebih dahulu. Example Non Example adalah medel yang dapat digunakan untuk
mengajarkan definisi konsep. Model ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari Example Non Example
dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Example memberikan gambaran akan
sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan Non Example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari
suatu materi yang sedang dibahas Hamzah, 2005: 113. Example Non Example dianggap perlu dilakukan karena suatu definisi
konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa
terhadap Example dan Non Example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.Maka
untuk memahami suatu konsep dari sifat fisik dapat menggunakan media gambar. Gambar adalah tiruan barang orang, binatang, tumbuhan, dsb yang dibuat dengan
coretan pensil dan sebagainya pada kertas dan sebagainya, yang tidak bisa berubah-ubah, hanya bisa digerakkan oleh guru tanpa alat apapun dan wujud
bendanya tepat Sufanti, 2008: 70. Untuk mengajarkan mata pelajaran IPS tentang materi unsur peta,
membaca peta, dan menggambar peta guru membutuhkan media yang menarik. Media tersebut digunakan agar siswa senang dan dan tidak bosan sehingga tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapkan dapat tercapai. Memilih dan menggunakan media pembelajaran harus disesuaikan dengan dengan karakteristik anak. Siswa
senang dengan hal-hal yang berhubungan dengan gambar, karena gambar merupakan media yang dapat digunakan untuk bermain.
Gambar digunakan sebagai media pembelajaran karena dapat mengembangkan kemampuan visual, mengembangkan imajinasi anak, membantu
meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas, serta dapat mengembangkan kreativitas
siswa Wibawa dan Mukti, 2001: 42. Gambar dapat digunakan sebagai media apabila guru tidak dapat
menghadirkan wujud aslinya di kelas dalam. Gambar tidak hanya bernilai seribu bahasa, tetapi seribu tahun atau seribu mil. Melalui gambar dapat ditunjukkan
kepada siswa suatu tempat, orang, atau segala sesuatu dari daerah yang jauh dijangkau oleh siswa. Gambar juga dapat memberikan pengalaman dari waktu ke
waktu, bahkan keadaan di waktu yang sudah lampau Gerlach dan Ely dalam Sufanti, 2008: 70-71.
Dalam model Example Non Example, gambar sangat berperan untuk membantu siswa dalam memerhatikanmenganalisis gambar untuk menjelaskan
sesuatu yang ada di gambar. Media gambar digunakan oleh penulis untuk membantu guru dalam memberikan konsep-konsep agar siswa lebih mudah untuk
memahami materi pelajaran. Example Non Example adalah metode yang menuntut partisipasi siswa
untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Gambar yang sudah di tempelkan digunakan siswa sebagai dasar untuk mengerti materi pelajaran Suprijono, 2010:
125. Model Example Non Example memiliki beberapa kelebihan yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu terdapat juga
kekurangan dalam metode ini.
b.Kelebihan dan Kekurangan Model Example Non Example