Ilmu Pengetahuan Sosial Kerangka Teori 1.

penilaiannya sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator tujuan pembelajaran mata pelajaran masing-masing.

5. Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di tingkat SDMISDLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial Rosdijati dkk, 2010: 58. Menurut Trianto, 2011: 71 Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisiplener dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial:sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai- nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya- budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Secara intensif konsep-konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial. Menurut Etin, 2008: 15 konsep ilmu pengetahuan Sosial di Indonesia meliputi: 1 Interaksi: interaksi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, sehingga manusia harus mampu melakukan interaksi dengan pihak lain. 2 Saling ketergantungan: manusia dapat saling bergantung dalam beragam cara, mulai dari pemeliharaan, perawatan dan dukungan perasaan sampai pada pertukaran barang dan jasa. 3 Kesinambungan dan Perubahan Continuity and Change: Kesinambungan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. 4 KeragamanKesamaanPerbedaan: terjadinya keragaman, perbedaan, dan kesamaan adalah karena setiap individu menginginkan keberadaan dirinya eksistensiya. 5 Konflik dan Konsensus. 6 Pola Pattern: Pola dapat diartikan suatu corak, model, atau bentuk yang sama yang ditiru, yang terulang, dan bersifat repetitif. 7 Tempat Lokasi: setiap mahluk, baik biotik maupun abiotik hidup maupun tak hidup pasti akan menempati ruang dan lokasi. 8 Kekuasaan power: kemampuan membuat orang lain melakukan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki. 9 Nilai Kepercayaan: Nilai merupakan keyakinan yang dipegang dan dilaksanakan dari generasi ke generasi secara turun-temurun dipelihara. 10 Keadilan dan Pemerataan. 11 Kelangkaan Scarcity. 12 Kekhususan Specialization. 13 Budaya Culture. 14 Nasionalisme. Ruang lingkup IPS tidak lain menyangkut kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam konteks sosial. Selanjutnya IPS sebagai program pendidikan, ruang lingkupnya sama yakni berhubungan dengan manusia sebagai anggota masyarakat dan dilengkapi dengan nilai-nilai yang menjadi karakteristik program pendidikannya Sivester Petrus Taneo, 2010:1-36. Ruang lingkup IPS sebagai pengetahuan adalah manusia di masyarakat atau manusia dalam konteks sosial. Ditinjau dari aspek-aspeknya, ruang lingkup tersebut meliputi hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi dan aspek politik dan ruang lingkup kelompoknya, meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung, warga desa, organisasi masyarakat, sampai ke tingkat bangsa Sivester Petrus Taneo, 2010:1-40. Ruang lingkup dan cakupan konsep dasar IPS dapat dikemukakan sebagai berikut: 1 Ilmu Pengetahuan Sosial IPS bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka kerja pengkajian Ilmu Pngetahuan Sosial IPS menggunakan bidang-bidang keilmuan yang termasuk bidang-bidang ilmu sosial. 2 Kerangka kerja Ilmu Pengetahuan Sosial IPS tidak menekankan pada bidang teoretis, tetapi lebih pada bidang-bidang praktis dalam mempelajari gejala dan masalah-masalah sosial yang terdapat di lingkungan masyarakat. Studi Sosial tidak perlu akademis teoritis, namun merupakan satu pengetahuan praktis yang dapat di ajarkan pada tingkat persekolahan, yaitu mulai dari tingkat Sekolah Dasar SD sampai Perguruan Tinggi. Demikian pula pendekatan yang digunakan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS sangat berbeda dengan pendekatan yang biasa digunakan dalam Ilmu Sosial. Pendekatan Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat interdisipliner atau bersifat multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidang keilmuan, sedangkan pendekatan yang digunakan Ilmu Sosial Sosial Sciences bersifat disipliner dari bidang ilmunya masing- masing. Demikian pula pada tingkat yang taraf yang lebih rendah pendekatan studi Sosial lebih bersifat multidimensional, yaitu meninjau satu gejala atau masalah sosial dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan. 3 Bidang studi IPS, pada hakikatnya merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Untuk tingkat Sekolah Dasar SD intinya merupakan perpaduan antara geografi dan sejarah httpkumpul.blogger.com 03 Februari 2011: 19.30 WIB. Mempelajari IPS berarti mempelajari berbagai konsep dan proses yang berhubungan dengan IPS. Proses IPS dapat dijabarkan ke dalam keterampilan berpikir atau keterampilan dasar. Dalam mata pelajaran IPS, siswa secara bertahap dibimbing agar memiliki keterampilan dasar IPS yang digunakan untuk mengenal dan memahami berbagai konsep IPS. Contoh-contoh konsep IPS antara lain identitas diri, kebutuhan pokok keluarga, peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan keluarga, peraturan bertetangga, pengelompokkan dalam masyarakat, betangan alam di suatu wilayah, lingkungan buatan manusia, pencemaran lingkungan, pelestarian lingkungan, perubahan, interaksi, kerjasama, persaingan, kerajaan-kerajaan hindu, budha dan islam di Indonesia, penjajahan, kemerdekaan bangsa, transportasi, komunikasi, perpindahan penduduk, mata pencaharian dan pekerjaan dalam masyarakat, keanekaragaman kelompok etnik, bahasa, agama, dan kebudayaan, kesaling tergantungan antara negara-negara tetangga, dan kerja sama antarnegara Rosdijati dkk, 2010: 60. Pada kurikulum Pengetahuan Sosial SD dan MI, ruang lingkup mata pelajaran Pengetahuan Sosial meliputi aspek KTSP 2007: 1 Sistem Sosial dan Budaya 2 Manusia, tempat, dan ,lingkungan 3 Perilaku ekonomi dan kesejahteraan 4 Waktu, keberlanjutan, dan perubahan 5 Sistem Berbangsa dan Bernegara

6. Hakikat dan Tujuan pembelajaran IPS

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN KARANGAYU 02 KOTA SEMARANG

0 20 267

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 19 225

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 336

PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN TEMA LINGKUNGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran Tema Lingkungan Melalui Model Pembelajaran Example Non Example Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kel

0 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN TEMA LINGKUNGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran Tema Lingkungan Melalui Model Pembelajaran Example Non Example Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kel

0 2 10

MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE

1 2 3

MODEL PEMBELAJARAN TIDAK TERARAH NON DIR

0 0 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS V SD

0 0 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS IV SD 1 RENDENG KUDUS TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 19

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE KELAS IV SDN 02 HONGGOSOCO JEKULO KUDUS SKRIPSI

0 0 25