Tabel 4.2 Perbandingan Profil Buku Sebelum dan Sesudah Validasi No.
Sebelum Validasi Sesudah Validasi
1. Sampul Buku
2. Halaman Prancis
4. Komposisi Warna pada Penyajian Materi
5. Penampilan Bab
6. Jenis huruf
7. Penulisan Judul Bab
No. Sebelum Divalidasi
Sesudah Divalidasi
8. Ilustrasi Gambar
Terdapat perbedaan komposisi warna dan jenis huruf yang digunakan sebingga mempengaruhi penampilan bahan ajar yang dibuat peneliti. Ilustrasi
dalam bahan ajar yang belum sesuai denga gambar anak SMP disesuaikan dengan seragam baju SMP; bahan ajar yang membahas teks fabel diusahakan pula
ilustrasinya berupa tokoh hewan sehingga memberikan karakteristik pada bahan ajar tersebut.
Dengan mencermati kedua profil buku tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan bahan ajar, kualitas aspek grafika tidak dapat
dikesampingkan. Aspek isi, penyajian, bahasa dan keterbacaan, dan aspek grafika tidak dapat beridiri sendiri-sendiri tetapi saling menunjang. Meskipun isi buku
sudah baik, apabila penyajiannya tidak tepat, bahasa dan keterbacaannya tidak sesuai, atau grafikanya kurang tepat, buku pun menjadi kurang menarik. Kualitas
sebuah buku ternyata tidak sekadar ditentukan oleh kualitas isi, tetapi juga perpaduan antara isi, penyajian, bahasa dan keterbacaan, serta grafika yang baik.
Hal tersebut mempertegas penyataan Pusk urbuk 2008:55, “aspek isi, aspek
penyajian, aspek bahasa dan keterbacaan, serta aspek grafika menjadi rambu- rambu penulisan buku nonteks yang berkualitas”.
9. Bahasa yang Digunakan
4.2.3 Pembahasan Kesesuaian Bahan Ajar Memahami Teks Fabel yang Bermuatan Kisah Teladan Upaya Menumbuhkan Karakter Jujur
dengan Pendekatan Saintifik bagi Peserta Didik Kelas VIII SMPMTs dengan Teori
Pembahasan kesesuaian bahan ajar memahami teks fabel yang bermuatan kisah teladan upaya menumbuhkan karakter jujur dengan pendekatan saintifik
bagi peserta didik kelas VIII SMPMTs dengan teori yang digunakan bertujuan agar produk yang dibuat tidak sekadar bisa memenuhi kebutuhan di lapangan,
tetapi sekaligus bisa dipertanggungjawabkan dari segi keilmuan. Konsep teori yang menjadi landasan utama dalam pengembangan tersebut adalah perpaduan
konsep pengembangan bahan dan buku nonteks, konsep memahami teks fabel, konsep tentang nilai-nilai kisah teladan yang diintegrasikan di dalam bahan ajar
upaya menumbuhkan karakter jujur bagi peserta didik kelas VIII SMPMTs, serta konsep tentang pendekatan saintifik.
Bahan ajar memahami teks fabel yang bermuatan kisah teladan upaya menumbuhkan karakter jujur dengan pendekatan saintifik bagi kelas VIII
SMPMTs disusun dengan memadukan prinsip pengembangan buku ajar dan buku teks. Prinsip pengembangan bahan ajar memahami teks fabel bagi peserta didik
kelas VIII SMPMTs termasuk dalam bahan ajar pengetahuan. Bahan ajar memiliki sifat disajikan secara bervariasi, baik dengan menggunakan variasi
gambar, ilustrasi, atau variasi alur wacana. Bahan ajar bersifat mengembangkan dan meluaskan kompetensi peserta didik, baik dalam aspek pengetahuan,
keterampilan, maupun kepribadian Pusat Perbukuan 2008:7. Dengan mengacu ada ciri-ciri buku nonteks pelajaran tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa bahan
ajar adalah buku-buku berisi materi ajar, pelengkap, dan penunjang buku teks pelajaran yang berfungsi sebagai bahan pengayaan, referensi, atau anduan dalan
kegiatan pendidikan dan pembelajaran dengan menggunakan penyajian yang longgar, kreatif, dan inovatif serta dapat dimanfaatkan oleh pembaca lintas
jenjang dan tingkatan kelas atau pembaca umum. Adapun prinsip pengembangan bahan ajar diterapkan dalam pengembangan
bahan ajar memahami teks fabel yang bermuatan kisah teladan upaya menumbuhkan karakter jujur dengan pendekatan saintifik bagi peserta didik kelas
VIII SMPMTs karena buku tersebut memiliki keterkaitan dengan salah satu kompetensi dasar di dalam standar isi. Penerapan prinsip tersebut tampak jelas
pada aspek penyajian yang menuntut pencantuman tujuan pembelajaran, penahapan pembelajaran, penarikan minat dan perhatian peserta didik, kemudahan
pemahaman, pelibatan keaktifan peserta didik, hubungan bahan, dan penyertaan soal dan latihan di dalam buku yang dikembangkan. Tujuh hal tersebut merupakan
standar penyajian bahan Puskurbuk 2008:60. Bahan ajar dalam bentuk media cetak pada hakikatnya merupakan
penuangan strategi penyampaian pesan pembelajaran yang lazimnya disajikan secara tatap muka atau secara verbal dalam pembelajaran di depan kelas.
Pemaknaan terhadap kisah teladan dalam dunia pendidikan masih jarang diterapkan, namun dalam kumpulan buku teks fabel sudah banyak pengintegrasian
muatan kisah teladan. Muatan kisah teladan upaya untuk menumbuhkan karakter jujur diintegrasikan dalam materi teks fabel yang berusaha untuk dibelajarkan
kepada peserta didik kelas VIII SMPMTs.
Kisah teladan ini berupaya untuk menumbuhkan karakter jujur yang diintegrasikan dalam bahan ajar. Tindak tanduk secara langsung lebih efektif
dibandingkan mendengarkan apa yang dilakukan. Tidak jauh beda dengan cerita, bahwasannya anak lebih banyak belajar dari apa yang mereka lihat Koesoema
2007:214-215. Kisah teladan ini difokuskan untuk menumbuhkan karakter jujur bagi peserta didik kelas VIII SMPMTs.
Pengembangan bahan ajar ini disajikan dengan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip. Tahapan yang dilalui untuk pengimplementasikan pendekatan
saintifik ada lima tahap, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mangasosiasikan, dan mengomunikasikan. Hal itu sesuai yang dinyatakan oleh
Daryanto 2014:51 dalam bukunya yang berjudul “Pendekatan Saintifik Pembelajaran Kurikulum 2013”.
Hasil diskusi yang didapat dari bahan ajar memahami teks fabel yang bermuatan kisah teladan upaya menumbuhkan karakter jujur dengan pendekatan
saintifik, penulis tidak dapat terlepas dari teori karena dasar penyusunan bahan ajar memahami teks fabel. Kesesuaian dengan teori dapat mengembangkan suatu
bahan ajar yang bermanfaat untuk peserta didik sebagai buku pendamping selain buku teks pelajaran yang ada di sekolah.
4.2.4 Kelebihan, Kekurangan dan Keterbatasan Peneliti terhadap Bahan Ajar Memahami Teks Fabel
Pada bagian ini akan membahas mengenai kelebihan, kekurangan, dan keterbatasan peneliti terhadap bahan ajar memahami teks fabel. Berikut
pemaparan masing-masing pembahasan dijelaskan di bawah ini.
4.2.4.1 Kelebihan Bahan Ajar Memahami Teks Fabel
Bahan ajar memahami teks fabel yang bermuatan kisah teladan upaya menumbuhkan karakter jujur dengan pendekatan saintifik bagi peserta didik kelas
VIII SMPMTs yang disusun memiliki beberapa kelebihan, baik dari segi bentuk fisik maupun isi buku. Berdasarkan bentuk fisik, buku ini dikemas dengan ukuran
standar dan mudah dibawa dengan ketebalan buku yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik SMPMTs. Selain itu, buku ini lebih menarik
dibandingkan dengan buku pelajaran lain karena didesain sedemikian rupa dengan perpaduan ilustrasi gambar, warna, dan tulisan yang dapat menarik minat
pembaca sehingga peserta didik senang dalam mempelajari buku tersebut. Berdasarkan isi, materi bahan ajar memahami teks fabel ini memiliki
kelebihan, yaitu cerita-cerita teks fabel yang yang mengandung pesan moral untuk berbuat jujur. Teks fabel disajikan dengan singkat sehingga peserta didik tidak
akan malas untuk membaca. Kemudian, disediakan latihan-latihan soal untuk menguji kemampuan peserta didik setelah memahami teks fabel tersebut.
Berdasarkan penyajian materi, buku memahami teks fabel memiliki kelebihan, yaitu penyajian materi yang disusun dengan penerapan pendekatan
saintifik. Proses pemahaman materi ini diusahan dengan langkah-langkah yang ilmiah. Artinya, melalui tahapan-tahapan yang runtut mulai mengamati objek
teks fabel, menanyakan objek yang ada, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Tahapan-tahapan tersebut melatih
peserta didik untuk berpikir kritis dan sistematis.
4.2.4.2 Kekurangan Bahan Ajar Memahami Teks Fabel
Apabila memiliki kelebihan, di sisi lain pasti memiliki kekurangan. Tidak jauh beda dengan bahan ajar yang dikembangkan peneliti memiliki banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki lagi. Kekurangan-kekurangan itu meliputi banyak hal, yaitu sebagai berikut. Pertama, teks-teks fabel dalam bahan ajar
mengambil dari berbagai sumber, baik dari internet maupun buku sehingga ada beberapa pengubahan tata kalimat dan gaya penulisan pada artikel untuk memuhi
keterbacaan teks yang sesuai dengan peserta didik kelas VIII SMPMTs. Akan tetapi, perubahan yang peneliti lakukan tersebut tidak mengubah isi wacana dan
sumber peneliti sertakan di akhir cerita. Kedua, sama halnya dengan teks cerita fabel untuk ilustrasi gambar pun
peneliti mengambil di internet. Guna menjaga hak esensi kepemilikan ilustrasi atau gambar-gambar, maka disertakan sumbernya di setiap ilustrasigambar yang
diambil di internet. Ketiga, mengenai tata letak gambar dan komposisi warna belum maksimal
sehingga perlu perbaikan lebih lanjut. Komposisi warna ini penting untuk perbaikan lebih lanjut guna menarik minat pembaca.
Keempat, percetakan bahan ajar. Sarana dan prasarana yang belum memadai menjadikan hasil bahan ajar belum maksimal. Kadangkala ada letak halaman yang
perlu diperbaiki untuk letak sisi kanan atau sisi kirinya. Kekurangan-kekurangan di atas, disadari oleh peneliti sehingga diperbaiki
pada bagian perbaikan prototipe. Akan tetapi, tentu saja masing-masing pembaca akan memiliki persepsi yang berbeda-beda akan hasil produknya. Perbaikan yang
telah dilakukan tentunya perlu perbaikan dan perbaikan kembali agar terjadi kesempurnaan di mata pembaca.
4.2.4.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan agar sesuai dengan prosedur penelitian dan pengembangan yang ada. Kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian perlu
diungkapkan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Keterbatasan yang ada selama pelaksanaan penelitian menyangkut beberapa aspek, yaitu 1 sumber data, 2
instrumen penelitian, 3 bahan penyerta penyusunan bahan ajar memahami teks fabel yang bermuatan kisah teladan upaya menumbuhkan karakter jujur dengan
pendekatan saintifik bagi peserta didik kelas VIII SMPMTs, serta 4 waktu dan biaya. Uraian kelima aspek tersebut adalah sebagai berikut.
1. Sumber Data