disertai ilustrasi gambar. Selain itu, peserta didik setuju apabila disajikan latihan- latihan soal pada akhir bab.
3. Aspek Penyajian Buku
Kebutuhan peserta didik terhadap bahan ajar berdasarkan aspek penyajian materi dijabarkan menjadi lima indikator 1 pola penyajian materi; 2 penataan
bab sistematika; 3 jumlah wacana yang disajikan; 4 bentuk evaluasi; dan 5 penggunaan penomoran atau simbol. Kebutuhan ini bertujuan untuk
mengumpulkan data akan kebutuhan bahan ajar bagi peserta didik, khususnya aspek penyajian buku. Indikator-indikator tersebut bisa divisualisasikan pada
interval 4.3 di bawah ini.
Interval 4.3 Kebutuhan Peserta Didik terhadap Bahan Ajar Berdasarkan Aspek Penyajian Buku
Berdasarkan interval 4.3 tentang kebutuhan peserta didik terhadap bahan ajar berdasarkan aspek penyajian buku diuraikan seperti berikut. Indikator
pertama, ialah pola penyajian materi a dalam bahan ajar yang dikehendaki peserta didik. Jumlah skor yang diperoleh dari penelitiannya adalah 460. Jadi,
dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan peserta didik apabila pola penyajian dalam bentuk induktif sebesar 77,36. Sesuai dengan interval di atas, jumlah
responden 121 dengan jumlah skor rata-rata 460 sehingga terletak pada daerah
setuju. Peserta didik berpendapat setuju apabila pola penyajian pada bahan ajar secara induktif inti materisimpulan akhir berada di akhir bab.
Indikator kedua, berisi penataan bab atau sistematika b. Penataan bab yang berupa pengantar, isiteori, contoh-contoh, rangkuman, dan latihan dalam bahan
ajar memperoleh jumlah skor rata-rata 491 atau 81,16. Apabila melihat interval 4.3 maka tingkat persetujuan terhadap penataan bab terletak pada daerah sangat
setuju. Peserta didik sangat setuju apabila penataan bab sistematika dimulai dengan pengantar, kemudian isiteori, lalu contoh-contoh teks fabel, dilanjutkan
dengan rangkuman, dan disertai dengan latihan-latihan soal. Indikator ketiga, ialah jumlah wacana yang disajikan pada setiap tema c.
Peserta didik mengharapkan di setiap temabab terdapat sekurang-kurangnya dua teks fabel. Pendapat tersebut memperoleh dukungan dengan jumlah rata-rata 456
dari 121 responden. Jadi, berdasarkan data itu tingkat persetujuan peserta didik terhadap indikator ini sebesar 75,37. Apabila dilihat dalam interval terletak pada
daerah setuju. Artinya, peserta didik setuju apabila di setiap bab minimal ada dua contoh teks fabel.
Indikator keempat, yaitu bentuk evaluasi yang disajikan dalam bahan ajar d. Adapun jumlah skor 486 menjawab sangat setuju apabila bentuk evaluasi
dalam bahan ajar berupa soal pilihan ganda dan uraian pada setiap bab. Jika dipersentasekan tingkat persetujuannya sebesar 80,33 dari yang diharapkan
100. Indikator kelima, adalah penggunaan penomoran atau simbol dalam
penulisan dalam bahan ajar e. Jumlah skor yang diperoleh dari penelitiannya
adalah 439. Jadi, dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan peserta didik apabila penggunaan penomoran atau simbol dalam bahan ajar sebesar 72,56 dari yang
diharapkan. Hal tersebut, membuktikan bahwa peserta didik setuju apabila disajikan bahan ajar dengan simbol dan penomoran yang berupa alfabet.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan peserta didik dilihat dari segi penyajian buku adalah 1 peserta didik setuju apabila bahan
ajar pola penyajian secara induktif, jumlah wacana dalam setiap bab minimal dua teks, dan penggunaan nomor dalam buku berupa simbol atau penomoran alfabet.
Selain itu, peserta didik sangat setuju apabila disusun bahan ajar dengan penataan bab, seperti: pengantar-isiteori-contoh-rangkuman-latihan soal dan evaluasinya
berbentuk pilihan ganda beserta uraian.
4. Aspek Bahasa dan Keterbacaan