χ
2
= chi-kuadrat O
i
= frekuensi yang diperoleh berdasarkan data E
i
= frekuensi yang diharapkan K = banyaknya kelas interval
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut. 1. H
diterima jika dengan taraf signifikan 5 yang
berarti data berdistribusi normal 2. H
a
diterima jika dengan taraf signifikan 5 yang
berarti data tidak berdistribusi normal Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh hasil sebagai
berikut. Tabel 4. Hasil analisis uji normalitas
Kelas x
2
Hitung x
2
tabel α=5, dk= 3 VII A
6,7306 7,81
VII B 6,5675
7,81 VII C
4,9295 7,81
VII D 6,4821
7,81 VII E
7,2575 7,81
VII F 6,3532
7,81 VII G
5,7084 7,81
Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 16 halaman 114
Berdasarkan tabel diatas, dari masing-masing kelas x
2 hitung
x
2 tabel
. Maka dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal.
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah populasi mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika populasi
mempunyai varians yang sama maka populasi tersebut dikatakan homogen Sudjana, 2002. Hipotesis yang akan diuji :
H : σ
1 2
= σ
2 2
= σ
3 2
= σ
4 2
= …. σ
7 2
; artinya varians populasi sama.
H
a
: σ
1 2
≠ σ
2 2
≠ σ
3 2
≠ σ
4 2
≠ …. σ
7 2
; artinya varians populasi tidak sama.
Rumus uji homogenitas populasi mengacu Uji Bartlett Sudjana 2002 sbb :
x
2
= ln 10 {B – Σ n
i
– 1 log S
i 2
} dengan B = log S
2
∑n
i
− 1
∑ n
i
− 1 S
i 2
S
2
= ∑ n
i
− 1 Keterangan:
n
i
= jumlah siswa dalam kelas S
2
= varians gabungan dari semua kelas S
i 2
= varians tiap kelas B = koefisien Bartlett
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut. 1. H
diterima jika dengan taraf signifikan 5 dan
dk = k-1 yang berarti varians populasi sama homogen 2. H
a
diterima jika dengan taraf signifikan 5 dan
dk = k-1 yang berarti varians populasi tidak sama. Berdasarkan perhitungan uji homogenitas, diperoleh
= 2,169 dan x
2 tabel
= 16,92. Karena maka data antar
kelompok mempunyai varian yang sama sehingga bersifat homogen perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 113.
c. Uji perbedaan dua rata-rata nilai ulangan harian
Uji ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas yang digunakan sebagai sampel. Analisis data dengan uji-t
digunakan untuk menguji hipotesis H
: =
, artinya rata-rata nilai ulangan kedua kelas sama H
a
: ≠
, artinya rata-rata nilai ulangan kedua kelas tidak sama Untuk menguji hipotesis digunakan rumus t, yaitu:
dengan Keterangan :
= mean nilai ulangan harian kelas eksperimen = mean nilai ulangan harian kelas pembanding
s = simpangan baku s
1 2
= varians kelas eksperimen s
2 2
= varians kelas pembanding
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
- +
- +
- =
n n
S n
S n
S
÷÷ ø
ö çç
è æ
+ -
=
2 1
2 1
1 1
X X
n n
S t
hitung
n
1
= jumlah anggota kelas eksperimen n
2
= jumlah anggota kelas pembanding Kriteria pengujian hipotesis adalah H
diterima jika t
hitung
t
tabel 1-12αn1+n2-2
artinya ada kesamaan rata-rata nilai ulangan harian antara kelas eksperimen dengan kelas pembanding.
Tabel 5. Data nilai ulangan harian biologi
Kelas Nilai
Rata-rata Ketuntasan
klasikal Tertinggi
Terendah Eksperimen
80 50
69,11 64
Kontrol 86
50 69,55
57 Keterangan: Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17 halaman 121
Berdasarkan data nilai ulangan harian diketahui bahwa rata- rata kelas eksperimen adalah 69,11 sedangkan rata-rata kelas control
adalah 69,55. Berdasarkan perhitungan uji perbedaan dua rata-rata, diperoleh
t
hitung
= -0,193 dan t
tabel 1-12αn1+n2-2
= 2,00. Karena t
hitung
t
tabel 1-12αn1+n2-2
maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai ulangan kelas eksperimen dan kelas pembanding tidak ada perbedaan yang
signifikan atau dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas pembanding berada pada kondisi awal yang
sama.
2. Analisis Data Akhir