Pendekatan Jelajah Alam Sekitar

Faktor dari dalam diri siswa yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki. Selain faktor kemampuan yang dimiliki siswa, faktor lain yang berasal dari diri siswa adalah kesiapan belajar, perhatian, motivasi, minat, ketekunan, tingkat sosial ekonomi, psikis, dan fisik siswa. 2. Faktor dari luar diri siswa. Faktor yang datang dari luar diri siswa terutama dipengaruhi oleh : a Guru Guru merupakan faktor yang paling menentukan kualitas pembelajaran karena guru adalah sutradara sekaligus aktor dalam proses pembelajaran. Seorang guru harus pandai dalam merencanakan pembelajaran termasuk dalam menentukan strategi dan metode yang digunakan untuk konsep tertentu. b Suasana belajar Suasana belajar yang demokratis akan memberi peluang mencapai hasil belajar yang optimal. Penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai diharapakan siswa lebih termotivasi, bebas menuangkan pendapatnya, berani mengajukan pertanyaan, sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih bermakna, dan hasil belajar tercapai secara optimal. c Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia Keberadaan fasilitas dan sumber belajar yang terbatas biasanya membatasi pengembangan pembelajaran yang akhirnya menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. d Karakteristik sekolah Karakteristik sekolah berkaitan dengan disiplin sekolah, perpustakaan sekolah, letak geografis sekolah, lingkungan sekolah dan estetika dalam arti sekolah memberikan perasaan nyaman, kepuasan belajar, bersih, rapi dan teratur.

4. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar

Pendekatan Jelajah Alam Sekitar JAS sebagai salah satu alternatif pendekatan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran biologi. Jelajah Alam Sekitar merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemanfaatan lingkungan alam sekitar kehidupan siswa, baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya berbagai objek belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah Marianti dan Kartijono 2005. Menurut Santosa dalam Marianti 2006 yang menjadi penciri dalam kegiatan pembelajaran berpendekatan JAS adalah selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan media. Ciri yang kedua adalah selalu ada kegiatan berupa peramalan prediksi, pengamatan, dan penjelasan. Ciri ketiga adalah ada laporan untuk dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan, gambar, foto atau audiovisual. Ciri keempat kegiatan pembelajaran dirancang menyenangkan sehingga menimbulkan minat untuk belajar lebih lanjut. Pendekatan JAS terdiri atas beberapa komponen yang seyogyanya dilaksanakan secara terpadu Mulyani et al 2008. Adapun komponen- komponen JAS adalah sebagai berikut : a. Eksplorasi Dengan melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya, seseorang akan berinteraksi dengan fakta yang ada di lingkungan sehingga menemukan pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan atat masalah. Dengan adanya masalah manusia akan melakukan kegiatan berpikir untuk mencari pemecahan masalah. Lingkungan yang dimaksud bukan hanya lingkungan fisik saja, akan tetapi juga maliputi lingkungan social, budaya dan teknologi. b. Konstruktivisme Sarana yang tersedia bagi seseorang untuk mengetahui sesuatu adalah alat inderanya. Seseorang berinteraksi dengan lingkungannya melalui alat inderanya, melihat, mendengar menyentuh, mencium dan merasakannya. Selama proses berinteraksi dengan lingkungan, seseorang akan memperoleh pengetahuan. Jadi pengetahuan ada dalam diri seseorang yang sedang mengetahui. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang guru. Siswa sendiri yang harus mengartikan pelajaran yang disampaikan guru dengan menyesuaikan terhadap pengalaman- pengalaman mereka sebelumnya. c. Proses sains Proses sains atau proses kegiatan ilmiah dimulai ketika seseorang mengamati sesuatu. Sesuatu diamati karena menarik perhatian, mungkin memunculkan pertanyaan atau permasalahan. Permasalahan ini perlu dipecahkan melalui suatu proses yang disebut metode ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. d. Masyarakat belajar learning community Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari kerjasama antar teman, antar kelompok , antara yang tahu dengan yang belum tahu. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika terjadi komunikasi dua arah. e. Bioedutainment Strategi bioedutainment menekankan kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi nyata, sehingga dapat membuka wawasan berfikir yang beragam dari seluruh siswa. Strategi ini memungkinkan siswa dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkan dengan kehidupan nyata, sehingga hasil belajarnya lebih berdaya dan berhasil guna. Pembelajaran biologi dengan menerapkan strategi bioedutainment memungkinkan peserta didik untuk menguatkan, memperluas dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah dunia nyata dan masalah yang disimulasikan. f. Assesment autentik Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Bila data yang dikumpulkan guru mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan dalam belajar, maka guru bisa segera mengambil tindakan yang tepat agar siswa terbebas dari kemacetan belajar. Jadi assesment dilakukan selama proses pembelajaran, terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran, bukan hanya pada akhir periode pembelajaran saja. Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan semata-mata dari hasil. Penilaian autentik menilai pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa. Sebagai penilai tidak hanya guru, tetapi juga teman lain atau orang lain. Penerapan assessment autentik diharapkan dapat mengefektifkan kegiatan belajar mengajar. Menurut Ridlo 2005 kegiatan penjelajahan merupakan suatu strategi alternatif dalam pembelajaran biologi. Kegiatan ini mengajak peserta didik aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya untuk mencapai kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotornya sehingga memiliki penguasaan ilmu dan keterampilan, penguasaan berkarya, penguasaan menyikapi dan penguasaan bermasyarakat. Lingkungan sekitar dalam hal ini bukan saja sebagai sumber belajar tetapi menjadi objek yang harus diuntungkan sebagai akibat adanya kegiatan pembelajaran. Menurut Ridlo 2005 ada dua macam cara menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, yaitu : a. Membawa siswa dalam lingkungan dan masyarakat untuk keperluan pelajaran karyawisata, servise project, school camping, survei b. Membawa sumber-sumber dari mayarakat kedalam kelas pengajaran untuk kepentingan pelajaran resources persons, benda-benda seperti pameran atau koleksi. Banyak keuntungan yang diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses belajar mengajar adalah: a. Kegiatan lebih menarik dan tidak membosankan sehingga motivasi belajar peserta didik akan lebih tinggi. b. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab peserta didik dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami. c. Bahan-bahan yang dipelajari lebih kaya serta lebih faktual. d. Kegiatan peserta didik lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, mendemonstrasikan, menguji fakta dan lain-lain. e. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dipelajari bisa beraneka ragam. Peserta didik dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkugannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk rasa cinta lingkungan.

5. Materi Kepadatan Populasi Manusia

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP SELF EFFICACY DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Seputih Mataram Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Materi Pokok Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia Terhad

1 9 66

PENGARUH PEMBUATAN JURNAL BELAJAR DALAM PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

2 23 201

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KEPADATAN POPULASI DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN PEMBELAJARAN Peningkatan Hasil Belajar Materi Kepadatan Populasi Dan Pengelolaan Lingkungan Dengan Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team Achievement Division) Pad

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KEPADATAN POPULASI DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Hasil Belajar Materi Kepadatan Populasi Dan Pengelolaan Lingkungan Dengan Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team Achievement Divisio

0 2 12

PENERUNTU Penerapan Metode Pembelajaran Index Card Match Untuk Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Kepadatan Populasi Manusia Siswa SMP Negeri 2 Colomadu.

0 0 16

PENDAHULUAN Penerapan Metode Pembelajaran Index Card Match Untuk Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Kepadatan Populasi Manusia Siswa SMP Negeri 2 Colomadu.

0 0 7

Penerapan Pendekatan JAS pada Materi Keanekaragaman Protista Didukung Media Film terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa.

0 0 1

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Model Group Investigation (GI) pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Di SMP Negeri 3 Teras.

0 0 1

EFEKTIVITAS KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SMP NEGERI 1 AIR BESAR

0 0 11

EFEKTIVITAS MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

1 1 10