Hasil belajar nilai akhir siswa

B. Pembahasan

Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu peneliti melakukan uji coba soal yang dilakukan di kelas yang telah memperoleh materi kepadatan populasi manusia. Uji coba soal ini bertujuan untuk memperoleh soal yang mempunyai kriteria valid, reliabel, memiliki daya beda dan tingkat kesukaran baik untuk selanjutnya soal tersebut digunakan dalam penelitian untuk soal post test. Berdasarkan analisis data populasi, diperoleh bahwa ketujuh kelas berada pada kondisi awal yang sama yaitu berdistribusi normal dan homogen, maka pengambilan sampel dapat dilakukan secara cluster random sampling. Setelah diambil secara acak, didapatkan kelas VII G yang terdiri dari 28 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII F yang terdiri dari 29 siswa sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan JAS sedangkan kelas kontrol dengan pendekatan yang biasa digunakan oleh guru yaitu pendekatan Ekspositori, namun keduanya mendapatkan pembelajaran dengan jumlah jam pelajaran yang sama, dengan buku penunjang yang sama dan guru yang sama. Sebelum masing-masing kelas mendapatkan pembelajaran, terlebih dahulu dilakukan analisis data awal yaitu melakukan uji perbedaan dua rata- rata ulangan harian pada materi sebelumnya. Uji ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas. Rata-rata kelas eksperimen adalah 69,11 sedangkan rata-rata kelas kontrol adalah 69,55. Berdasarkan perhitungan uji t data ulangan harian materi sebelumnya pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh t hitung -0,193 t tabel 2,00 yang berarti bahwa kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol, atau dapat dikatakan bahwa sebelum mendapat pembelajaran kedua kelas tersebut berada pada kondisi awal yang sama.

1. Hasil belajar nilai akhir siswa

Setelah diberi pembelajaran dengan perlakuan yang berbeda, diperoleh rata-rata hasil belajar nilai akhir siswa kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan JAS adalah 74,46, sedangkan rata-rata hasil belajar kelas kontrol yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan Ekspositori adalah 69,59. Nilai akhir ini diperoleh melalui nilai LKS dan nilai post test. Meningkatnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari tingginya nilai akhir dan ketuntasan belajar siswa pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata nilai akhir, diperoleh t hitung 2,783 yang t tabel 1,67. Karena t hitung t tabel maka H ditolak yang berarti hipotesis diterima. Jadi ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar nilai akhir kelas eksperimen dengan hasil belajar nilai akhir kelas kontrol. Dapat dikatakan bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol atau dengan kata lain pembelajaran dengan pendekatan JAS lebih baik daripada pendekatan ekspositori. Tingginya ketuntasan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa pembelajaran JAS dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar akan mempermudah siswa dalam memahami materi. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menerapkan pendekatan JAS lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menerapkan pendekatan ekspositori. Persentase ketuntasan kelas eksperimen sebesar 89 sedangkan kelas kontrol sebesar 55. Selain itu dari hasil angket juga disebutkan bahwa 92,8 siswa lebih mudah mempelajari materi. Jumlah siswa yang tidak tuntas nilainya tidak memenuhi KKM pada kelas eksperimen terdapat 3 siswa 11, sedangkan pada kelas kontrol terdapat 13 siswa 45. Anita 2008 dalam penelitian yang dilakukannya yaitu dengan mengembangkan model pembelajaran guide discovery inquiry laboratory lesson dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar juga menunjukkan bahwa ≥75 siswa mendapat nilai 68 dan ≥75 siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan praktikum. Keberhasilan siswa dalam belajar yang ditunjukkan dengan nilai hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut meliputi faktor guru, faktor siswa, faktor sarana dan prasarana serta faktor lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana 2002 yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Faktor dari dalam adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa sedangkan faktor dari luar adalah guru, suasana belajar, fasilitas dan sumber belajar yang tersedia, serta karakteristik sekolah. Faktor yang menyebabkan sebagian siswa pada kelas eksperimen nilainya tidak memenuhi KKM dikarenakan siswa tidak tertarik pada pembelajaran sehingga saat guru menjelaskan materi mereka tidak mendengarkan penjelasan guru dengan baik dan mereka cenderung diam saat berdiskusi. Ketidaktertarikan tersebut dapat dilihat dari tanggapan siswa terhadap pembelajaran yaitu sebanyak 10,7 siswa tidak tertarik dengan pembelajaran karena suasana cenderung ramai sehingga sulit untuk berkonsentrasi pada pembelajaran. Adapun faktor yang membuat sebagian besar siswa di kelas kontrol tidak tuntas dikarenakan pendekatan ekspositori yang diterapkan pada materi ini tidak membuat sebagian besar siswa aktif. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi sendiri. Kegiatan pembelajaran seperti ini akan membuat siswa kurang aktif dan berdampak pada hasil belajar yang kurang dari KKM. Walaupun sebagian besar siswa mendapat nilai tuntas tetapi ada beberapa siswa yang jika dilihat dari nilai tesnya mendapat nilai rendah tidak tuntas. Namun jika dilihat dari nilai LKS, beberapa siswa tersebut mendapat nilai tuntas. Hal ini dikarenakan LKS dikerjakan secara kelompok sehingga nilainya merupakan nilai kelompok. Berdasarkan nilai LKS dan post test pada Tabel 8 diketahui bahwa pada kelas kontrol, nilai LKS tertinggi adalah 89 dan nilai post test tertinggi adalah 90, sedangkan pada kelas eksperimen nilai LKS tertinggi adalah 81 dan nilai post test tertinggi adalah 86. Bila dilihat dari nilai akhir pada Tabel 9 juga diketahui bahwa nilai tertinggi pada kelas kontol adalah 89,67 sedangkan pada kelas eksperimen adalah 84,33. Berarti nilai tertinggi pada kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen. Hal ini disebabkan karena ada perbedaan kemampuan pada setiap siswa. Siswa yang mendapat nilai tertinggi tersebut memang tergolong anak yang pintar karena data hasil ulangan harian pada lampiran 17 menunjukkan bahwa siswa tersebut memperoleh nilai yang tinggi bila dibandingkan dengan teman-temannya. Selain itu, menurut informasi dari guru juga diketahui bahwa anak tersebut selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya.

2. Aktivitas siswa

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP SELF EFFICACY DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Seputih Mataram Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Materi Pokok Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia Terhad

1 9 66

PENGARUH PEMBUATAN JURNAL BELAJAR DALAM PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

2 23 201

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KEPADATAN POPULASI DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN PEMBELAJARAN Peningkatan Hasil Belajar Materi Kepadatan Populasi Dan Pengelolaan Lingkungan Dengan Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team Achievement Division) Pad

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KEPADATAN POPULASI DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Hasil Belajar Materi Kepadatan Populasi Dan Pengelolaan Lingkungan Dengan Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team Achievement Divisio

0 2 12

PENERUNTU Penerapan Metode Pembelajaran Index Card Match Untuk Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Kepadatan Populasi Manusia Siswa SMP Negeri 2 Colomadu.

0 0 16

PENDAHULUAN Penerapan Metode Pembelajaran Index Card Match Untuk Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Kepadatan Populasi Manusia Siswa SMP Negeri 2 Colomadu.

0 0 7

Penerapan Pendekatan JAS pada Materi Keanekaragaman Protista Didukung Media Film terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa.

0 0 1

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Model Group Investigation (GI) pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Di SMP Negeri 3 Teras.

0 0 1

EFEKTIVITAS KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SMP NEGERI 1 AIR BESAR

0 0 11

EFEKTIVITAS MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

1 1 10