a b
Gambar 10. a. Lidi untuk dibuat sapu lidi, b. Sabut kelambe yang disusun di tanah
Gambar 11. Tanaman Buging yang tumbuh liar
4.4.3. Tumbuhan untuk bahan bangunan
Tumbuhan penghasil bahan bangunan yang sering digunakan oleh masyarakat Melayu dalam kehidupannya sehari-hari guna memenuhi kebutuhan akan papan
berdasarkan wawancara yang dilakukan adalah sebanyak 4 spesies seperti terdapat pada Tabel 7 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Beberapa spesies tumbuhan penghasil bahan bangunan yang ada di Kecamatan Tanjung Tiram
No Nama Lokal Nama Ilmiah Famili
Bagian yang digunakan
Kegunaan
1 2
3
4 5
6 Kelambe
Kelapa sawit Nibung
Nipah Pinang
Rumbiosagu Cocos
nucifera Elaeis
guineensis Oncosperma
tigillarium Nypa fruticans
Areca catechu Metroxylon
sagu Arecaceae
Arecaceae Arecaceae
Arecaceae Arecaceae
Arecaceae Batang
Pelepah Batang
Daun Batang
Daun Dinding, lantai
Dinding penyangga rumah
di tepi pantai, jerjak jendela
Atap rumah lantai rumah
Atap rumah
Masyarakat Melayu di Tanjung Tiram banyak memanfaatkan daun nipah dan rumbia untuk membuat atap rumah. Karena berada di daerah pesisir pantai yang
panas maka masyarakat lebih suka menggunakan atap nipah atau rumbia karena lebih dingin Hasil wawancara dengan Yuhanan Bahar. Daun nipah dan rumbia yang
masih hijau disusun rapat dibuat atap kemudian dijemur sampai mengering seperti terlihat pada gambar 12 Hasil wawancara dengan Ocik Asnimah.
a b
Gambar 12. a. Pembuatan atap rumbia, b. Atap rumbia yang sedang di jemur
Universitas Sumatera Utara
Tumbuhan yang dominan di Tanjung Tiram adalah kelambe Cocos nucifera. Kelambe sekarang sudah dibudidayakan karena mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi. Batang kelambe dibuat menjadi papan yang digunakan sebagai bahan bangunan karena lebih kuat dan tahan lama gambar 13 Hasil wawancara dengan
Bapak H. Darbi .
Gambar 13. Batang kelambe yang diolah menjadi papan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 14. Rumah yang menggunakan tumbuhan sebagai bahan bangunan
4.4.4. Tumbuhan obat
Masyarakat desa merupakan masyarakat yang hidup selaras dengan alam. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat memanfaatkan segala
sumberdaya alam yang terdapat di sekelilingnya. Salah satu pemanfaatan sumberdaya oleh masyarakat yaitu pemanfaatan tumbuhan sebagai obat. Penggunaan tumbuhan
sebagai obat telah dilakukan oleh masyarakat secara turun temurun termasuk oleh masyarakat Melayu di Kecamatan Tanjung Tiram. Tumbuh-tumbuhan tersebut
dipercaya memiliki khasiat yang dapat menyembuhkan penyakit tertentu. Dari wawancara yang dilakukan dengan dukuntabib kampung, dukun
beranak serta studi pustaka yang dilakukan, sedikitnya terdapat 2 spesies dari famili Piperaceae dan 2 spesies dari famili Arecaceae tumbuhan berkhasiat obat yang
Universitas Sumatera Utara
dimanfaatkan oleh masyarakat. Beberapa spesies tumbuhan tersebut yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Beberapa spesies tumbuhan obat yang ada di Kecamatan Tanjung Tiram
No Nama
Lokal
Nama Ilmiah Famili
Bagian yang
digunakan Kegunaan
1
2
3
4 Kelam
be Lada
Pinang Sirih
Cocos nucifera Piper nigrum L
Areca catechu Piper betle L
Arecaceae
Piperaceae
Arecaceae
Piperaceae Buah
Biji
Buah
Daun Cacing kremi, nyeri
pinggang, penawar racun, perawatan
rambut Mual, influenza,
kepala pusing, obat polong
Cacingan, diare, keputihan, obat
polong, Batuk, keputihan,
asma, bau badan, mata
Penggunaan tumbuhan obat saat ini sudah jarang digunakan oleh masyarakat, hal ini disebabkan lunturnya kepercayaan masyarakat terhadap khasiat tumbuhan
obat. Selain itu, masuknya obat-obatan modern yang dibawa oleh bidan dan mantri mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih praktis sehingga jarang masyarakat
yang tumbuhan obat dan meraciknya untuk dijadikan obat Hasil wawancara dengan Ocik Hj. Khodijah
. Sekarang, penggunaan tumbuhan obat ini hanya sebatas untuk penyakit yang dipercaya masyarakat tidak dapat disembuhkan oleh bidan misalnya
keteguran. Pada gambar 15 terlihat H. Sano seorang dukun sedang mengobati orang yang terkena penyakit polong. Pengobatan penyakit polong ini dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
biji lada yang ditekankan di belakang telinga sambil dibacakan doa. Bila orang tersebut memang terkena penyakit polong maka jinsetan yang terdapat di dalam
tubuhnya akan menjerit kesakitan.
a b
Gambar 15. a.Tanaman lada, b. H. Sano sedang mengobati penyakit polong
4.4.5. Tumbuhan untuk upacara adat