Sejarah Terbentuknya BatuBara TINJAUAN PUSTAKA

watas pegunungan di India. Banyak lagi nama-nama tempat di Asia Tenggara dan Nusantara yang namanya berasal dari India. Ada legenda pada orang Melayu Minangkabau bahwa leluhur mereka berasal dari India juga Sang Sapurba yang turun di Bukit Seguntang Maha Meru bersama 2 saudaranya yang lain. Setelah hancurnya Sriwijaya dan Melayu di Jambi dan Damasraya di Sumatera Barat, maka bahasa dan budaya Melayu itu berpusat kini di Pasai dan Malaka. Imperium Melayu di Melaka yang didirikan PARAMESWARA di tahun 1400 M, itu mengembangkan, terutama setelah Islam bahasa dan budaya Melayu itu mula-mula ke pesisir Timur Sumatera dan Kalimantan dan lalu ke seluruh Semenanjung Tanah Melayu sampai ke Petani Thailand Basyarsyah, 2002. Ketika orang Portugis dan orang Barat lainnya tiba pada awal abad ke-16 M, maka sudah dikenallah adanya orang Melayu yang dilekatkan dengan agamanya yang Islam dan karena bahasa Melayu sudah menjadi lingua franca di Asia Tenggara, maka orang Barat menganggap semua penghuni Nusantara ini adalah “Orang Melayu” mendiami Kepulauan Melayu.

2.4 Sejarah Terbentuknya BatuBara

“Nama Batubara diambil dari sebuah batu di pedalaman yang pada malam hari mengeluarkan cahaya merah berapi.” Demikian menurut catatan John Anderson, seorang utusan dari Gabenor Inggeris di Pulau Pinang ketika mengunjungi Batubara di tahun 1823 seperti dinyatakannya ‘Batubara is so called from a large stone in the interior, which at night has the appearance of being red hot, and throws a light around Universitas Sumatera Utara it’. Sedangkan orang tua-tua mengatakan asal usul nama Batu Baro berasal dari nama Kubah Keramat Batu Baro Batu seumpama Baro dari situlah nama Batu Baro diwujudkan. Letak asal perkampungan Batu Baro sekarang dikenali sebagai Kubah Keramat Batu Baro, yang kini masih bisa dilihat bekas-bekas dan lokasinnya. Pada zaman dahulu kala Keramat Batu Baro ini merupakan pelabuhan kapal, bahtera, sampan dan perahu-perahu besar dan kecil. Tetapi kini telah menjadi bukit yang tinggi dan bertangga-tangga tanah dan batu-batu. Menurut cerita rakyat, wilayah Batubara di huni oleh pemukim asal Minangkabau yang mula-mula mendarat menaiki kapal ‘Gajah Ruku’. Nama-nama negeri di wilayah Batubara mengingatkan kita akan negeri asal nenek-moyang mereka itu seperti Lima Puluh, Lima Laras, Tanjung Tiram, Pematang Panjang, Tanah Datar, Kampung Rawaito berasal dari nama daerah yang ada di tempat asal mereka tetapi apakah para pemukim pertama ini langsung datang dari Minangkabau atau melalui Siak? Di tanah Minangkabau ada tiga luhak yang besar iaitu Luhak Tanah Datar, berkedudukan di Padang Datar di Ulak Tanjung Bungo, Luhak Agam di Padang Panjang dan Luhak Limapuluh Koto berkedudukan di Koto Nan Ampat, Paya Nan Kumbuh sekitar Payakumbuh. Demikianlah susunan ketiga masa adanya kerajaan Pagaruyung. Lokasi wilayah Batu Baro mempunyai ciri-ciri tersendiri yaitu terletak di tepi laut atau di tepi pantai. Karena lalu lintas pada masa itu sebahagian besar melalui sungai maka hulu sungai sekitar Paya Kumbuh adalah Hulu Sungai Kampar Kanan yang bermuara di sekitar Kampar, Pelalawan, agak jauh dari Universitas Sumatera Utara Sumatera Timur. Umumnya imigrasi dari Minangkabau melalui sungai itu ke Semenanjung Tanah Melayu, Negeri Sembilan. Di wilayah inilah terdapat mustautinnya orang-orang Melayu, berketurunan Melayu Pagaruyung Batu Sangkar dan beragama Islam pula, maka patut mengekalkan nama wilayah ini dengan perkataan Batu Baro atau Batu Bahara dan bukan menamakan dengan Batu Bara. Karena Batu Bara adalah suatu marga yang berasal dari Samosir dan Porsea. Dimana mayoritasnya marga Batu Bara itu adalah masih beragama Kristian. Keturunan dan asal usul nenek moyang Batu Baro atau Batu Bahara adalah berasal dari Pagaruyung Batu Sangkar. Pagaruyung adalah sebuah pusat dan istana Kerajaan Bersultan yang beragama Islam dan menjadi pusat pentadbiran Adat Istiadat Beraja di Negeri Melayu Samudera Pulau Percah yang mempunyai sejarah tersendiri. Dari hasil penelitian pemerintahan Belanda yang mengumpulkan dari sumber setiap kerajaan di Batubara disimpulkan Batubara dihuni oleh pemukim dari Siak.

2.5 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Melayu Tanjung Tiram