kecil, beragam dalam ukuran dan warnanya, berbentuk bulat telur, berserabut, bertempurung dan berdaging Sudarnadi, 1996.
c. Bactris gasipaes Pejibaye, Peach palm
Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tropika dataran rendah yng sekarang dibudidayakan di Honduras, Panaman, Colombia dan Bolivia. Tumbuhan ini telah
diperkenalkan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia tetapi belum popular. Tumbuhan ini berumpun dengan tinggi batang utama 10 – 20 m dan setiap
batang akan mempunyai tunas 4 – 5 batang. Batangnya berduri. Daun majemuk bersirip dengan panjang lebih kurang 3 m. Tangkai daun berduri panjangnya sekitar 1
m. Bunga majemuk keluar dari ketiak daun panjangnya 20 – 30 m. Buah dalam satu tandan dapat mencapai 300 buah yang berwarna kuning kemerahan Sudarnadi,
1996.
7. Arecoideae
Tumbuhan ini mirip dengan Cocoideae, tetapi pada Arecoideae tidak mempunyai tempurung. Sub-famili ini mempunyai anggota 130 genera dengan lebih
kurang 1.100 spesies yang tersebar di daerah tropika. Contoh spesies yang ada di Indonesia, yaitu :
a. Areca catechu L. Pinang sirih
Tumbuhan ini diduga berasal dari Filiphina dan sudah tersebar di daerah Asia Tenggara. Tumbuhan menyendiri, batang lurus, tinggi sampai 10 m. Bunga tersusun
Universitas Sumatera Utara
dalam bulir, bunga betina terletak di bagian pangkal dan bunga jantan di ujung. Buah
ada yang berwarna hitam var.nigra dan kuning keputihan var.alba.
Pinang yang biasa digunakan untuk makan sirih adalah yang berwarna kuning. Selain untuk makan sirih, endosperm buah tanaman ini dapat untuk bahan
pemis. Umbutnya dapat digunakan untuk bahan campuran ramuan obat Sudarnadi, 1996.
b. Pinanga kuhlii Pinang
Tumbuhan ini terdapat di Sumatera dan Jawa, pada tempat yang terlindung. Pohon tumbuh berumpun, tingginya 5 – 7 m. Daun majemuk bersirip dengan anak
daun yang agak lebar. Bunga majemuk dalam malai yang menggantung, tangkainya berwarna merah, sedangkan bunganya berwarna putih. Buah yang masak mula-mula
merah, kemudian menjadi hitam, berbentuk lonjong. Buahnya sering dipakai sebagai pengganti pinang sirih. Indah untuk tanaman hias.
Selain jenis di atas, ada beberapa jenis lain yaitu : Actinorhytis calapparia Pinang kelambe, Jambe sinagar, jawar; Areca vestaria pinang monyet;
Cytostachys lakka pinang merah; Gronophyllum microcarpum pinang saka,
Iguanura macrostachya pinang kera; Oncosperma tigillarium nibung; Orania
sylvicola iwul; Pigafetta filaris Wanga; Pinanga caesia pinang biru; dan
Pinanga densiflora pinang tutul Sudarnadi, 1996.
Universitas Sumatera Utara
8. Nypoideae
Batang pendek di bawah permukaan tanah, daun majemuk bersirip, berumah satu, benang sari 3, bakal buah beruang satu dengan satu biji. Anggotanya hanya satu
genera dan satu spesies yaitu :
a. Nypa fruticans nipah
Tumbuhan ini merupakan anggota vegetasi pantai di Asia Tenggara, terutama di muara sungai sampai ke dalam sungai selama airnya masih payau. Tumbuh
berumpun, panjang daun sampai 8 m. Bunga majemuk keluar dari ujung batang berupa kumpulan bunga yang bersatu membentuk suatu kepala. Bunga jantan dan
betinanya terletak dalam satu pohon Sudarnadi, 1996.
Tempat Tumbuh Arecaceae Palmae
Menurut Witono et.al 2000, palem dapat tumbuh dengan baik pada tipe tanah yang berpasir, tanah gambut, tanah kapur dan tanah berbatu. Palem juga dapat
tumbuh pada berbagai kemiringan dari tanah datar, tanah berbukit dan tanah berlereng terjal.
Palem membutuhkan suhu rata-rata tahunan 17 – 25
C, curah hujan 2000 mm – 2500 mm pertahun dengan rata-rata hujan turun 120- 140 hari dalam setahun
dan kelembapan relative 80. Untuk pertumbuhan palem juga memerlukan cahaya dan cahaya yang sampai ke dasar hutan berbeda-beda sehingga menjadi ciri tersendiri
untuk menentukan pertumbuhan suatu spesies palem.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Pemanfaatan Piperaceae dan Arecaceae