Faktor-Faktor Pembentuk Konsep Diri

commit to user 22 3 . Hakikat Konsep Diri a. Pengertian Konsep Diri Konsep diri self concept merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Menurut Raimy dalam Manuel London 1995: 47 “konsep diri merupakan sesuatu yang kurang lebih mengatur persepsi objek yang dihasilkan dari pengamatan yang dilakukan dari dulu sampai sekarang ... yaitu apa yang orang percayai tentang dirinya sendiri”. Sedangkan menurut G. H. Mead dalam Kanisius 2006: 182 “konsep diri merupakan suatu produk sosial yang dibentuk melalui proses internalisasi dan organisasi pengalaman-pengalaman psikologis”. Menurut William D. Brooks dalam Jalaluddin Rakhmat 2001: 99 “Konsep diri adalah persepsi yang bersifat psikologis, sosial, dan fisik mengenai diri sendiri yang diperoleh dari pengalaman dan interaksi dengan orang lain”. Konsep diri merupakan penentu sikap dari individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya. Dari beberapa pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah persepsi tentang diri, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya, maupun lingkungan terdekatnya yang diperoleh dari pengalaman dan interaksi dengan orang lain.

b. Faktor-Faktor Pembentuk Konsep Diri

Konsep diri yang dimiliki manusia tidak terbentuk secara instan melainkan dengan proses belajar sepanjang hidup manusia. Perkembangan konsep diri manusia dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri dan faktor-faktor dari luar. Menurut Coopersmith dalam kanisius 2006: 34 ada empat faktor yang berperan dalam pembentukan konsep diri individu, faktor tersebut adalah: 1 Faktor kemampuan Individu hendaknya diberi peluang untuk melakukan sesuatu hal karena setiap individu pasti mempunyai kemampuan untuk melakukannya. commit to user 23 2 Faktor perasaan berarti Rasa berarti penting dikembangkan dalam setiap aktivitas anak. Hal ini dimaksudkan agar terbentuk sikap yang positif pada diri anak. 3 Faktor kebajikan Anak yang sudah memiliki perasaan berarti, maka akan tumbuh kebajikan dalam dirinya. Anak tersebut akan menerapkan sifat kebajikan ini pada lingkungan dengan atmosfir yang menyenangkan. 4 Faktor kekuatan Pola perilaku berkarakteristik positif memberi kekuatan untuk melakukan perbuatan yang baik. Konsep diri berasal dan berkembang sejalan pertumbuhannya, terutama akibat dari hubungan individu dengan individu. Ketika individu lahir, individu tidak memiliki pengetahuan tentang dirinya, tidak memiliki harapan yang ingin dicapai serta tidak memiliki penilaian terhadap dirinya. Namun seiring berjalannya waktu individu mulai bisa membedakan antara dirinya, orang lain dan benda-benda disekitarnya sehingga pada akhirnya individu mulai mengetahui siapa dirinya, apa yang diinginkan serta dapat melakukan penilaian tentang dirinya sendiri. Menurut Jalaluddin Rakhmat 2001: 100, faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri setiap individu terdiri dari: 1 Orang lain Ketika individu diterima keberadaannya, dihormati, dan disengangi orang lain karena keadaan dirinya, maka individu akan cenderung bersikap menghormati dan menerima keadaan dirinya. Sebaliknya, bila orang lain selalu meremehkan, menyalahkan, dan menolak keberadaan individu, maka individu itu akan cenderung tidak menyukai keadaan dirinya. Tidak semua orang lain berpengaruh sama terhadap pembentukan konsep diri. Ada orang yang paling berpengaruh dalam pembentukan konsep diri dan ada orang yang secara perlahan-perlahan membentuk konsep diri individu. orang yang paling berpengaruh dalam pembentukan konsep diri disebut significant others yaitu orang tua, saudara-saudara dang orang yang tinggal dalam satu rumah. Sedangkan orang yang secara perlahan-perlahan membentuk konsep diri individu disebut affective others yaitu orang lain yang mempunyai ikatan emosional dengan individu tersebut. 2 Kelompok Rujukan Reference Group Dalam pergaulan di masyarakat sering ditemui adanya kelompok- kelompok masyarakat. Ada kelompok yang secara emosional mengikat dan berpengaruh dalam pembebtukan konsep diri. Kelompok ini sering disebut dengan kelompok rujukan. Dengan melihat kelompok ini, orang commit to user 24 akan mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri- ciri kelompoknya. Dari uaraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa individu tidak lahir dengan konsep diri. Konsep diri terbentuk dari anggapan pribadi yang selanjutnya membentuk sebuah konsep yang kuat yang mampu mengarahkan pola perilaku seseorang dalam kehidupannya. Proses belajar yang dilakukan individu dalam pembentukan konsep dirinya diperoleh dengan melihat reksi- reaksi orang lain terhadap perbuatan yang telah dilakukan, melakukan perbandingan dirinya dengan orang lain, memenuhi harapan-harapan orang lain atas perannya dalam kehidupan.

c. Karakteristik Konsep