Pengembangan Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

57 yang diberikan oleh guru 5. Siswa bersungguh-sungguh dalam menulis deskripsi 6. Siswa antusias membaca tulisan deskripsinya di depan kelas. 7. Siswa antusias dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan mengenai materi menulis deskripsi

C. Kegiatan Akhir

9. Siswa dapat menyimpulkan materi yang dipelajari dengan tepat. 10. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa. Tingkat keberhasilan = ݆ݑ݈݉ܽℎݏ݇݋ݎ ܵ݇݋ݎܯܽ݇ݏ݈݅݉ܽ ݔ 100 Tabel 6. Keterangan kategori Keterangan 4 3 2 1 Baik sekali Baik Cukup Kurang

H. Validitas Instrumen

Validitas instrumen tes pada penelitian ini dilakukan menggunakan validitas isi. Suharsimi Arikunto 2014: 168 menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Instrument tes yang digunakan sesuai dengan kurikulum standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas X SMALB mengenai kemampuan menulis deskripsi. Uji validitas instrument juga dilakukan melalui judgment oleh guru kelas. Setelah dilakukan konsultasi dan perbaikan berdasarkan saran dari guru maka instrument tes dinyatakan relevan dan komprehensif serta tidak keluar dari batasan tujuan yang akan peneliti ukur. 58

I. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan mencari rerata. Rumus mencari rerata mean data tunggal menurut Anas Sudijono 2006: 81 adalah sebagai berikut. Keterangan : Mx = Nilai rata-rata siswa ∑X = Jumlah total nilai siswa N = Jumlah siswa Mx = ∑X N 74 Nilai rata-rata juga digunakan untuk penentuan kategori keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Suatu tindakan dikatakan berhasil apabila mampu mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Menurut Suharsimi Arikunto 2007: 245 indikator yang digunakan sebagai acuan dalam melihat peningkatan hasil tes siswa sebagai berikut. Tabel 4: Indikator Peningkatan Hasil Tes Nilai Kriteria 80-100 Sangat Baik 66-79 Baik 56-65 Cukup 40-55 Kurang 30-39 Gagal Menurut Suwarsih Madya 2009: 75 analisis diakhiri oleh momen refleksi pada setiap putaran tindakan. Dengan melakukan refleksi tindakan, akan diperoleh wawasan otentik yang berguna untuk menafsirkan data. Hasil refleksi siklus I menjadi dasar untuk pelaksanaan kegiatan siklus II dan seterusnya. Hasil keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada akhir setiap siklus dihitung nilai rata-ratanya. Hasil tes pada akhir siklus I dibandingkan dengan hasil tes siklus II. Jika mengalami kenaikan maka diasumsikan bahwa metode karyawisata dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi. 75

J. Indikator Keberhasilan

Sesuai dengan karakteristik penelitian, keberhasilan penelitian tindakan ini ditandai adanya perubahan ke arah perbaikan, baik terkait dengan suasana belajar dan pembelajaran. Terkait dengan hal tersebut, untuk memberikan makna terhadap keberhasilan setelah pelaksanaan digunakan kriteria evaluasi bersifat absolut yaitu suatu tindakan dibandingkan dengan standar minimal yang telah ditentukan. Apabila hasil tindakan sesuai dengan standar minimal yang telah ditentukan, maka tindakan dinyatakan berhasil dengan baik, Syaiful Bahri Djamarah dan Zain 1996: 122. Adapun standar minimal yang ditentukan dalam penelitian adalah jika 70 dari jumlah siswa dapat mengikuti proses belajar dengan baik dan siswa yang berhasil apabila mendapat nilai minimal 65.