Identifikasi Masalah Batasan Masalah

10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian tentang Anak Tunarungu 1. Pengertian Anak Tunarungu

Tunarungu merupakan keadaan dimana seorang individu mengalami kerusakan pada indera pendengaran yang menyebabkan tidak dapat menerima rangsangan dari luar. Batasan tentang anak tunarungu yang dikemukakan oleh beberapa ahli, pada dasarnya memiliki definisi yang sama. Batasan-batasan tersebut antara lain dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut. Menurut Suparno 2001: 8 anak tunarungu merupakan istilah yang menunjuk pada kondisi tidak berfungsinya organ pendengaran secara normal. Sedangkan menurut Sutjihati Somantri 2012: 94 mengemukakan pengertian anak tunarungu adalah mereka yang kehilangan pendengaran baik sebagian hard of hearing maupun seluruhnya deaf yang menyebabkan pendengarannya tidak memiliki nilai fungsional di dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Murni Winarsih 2007: 23 tunarungu adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau keseluruhan yang diakibatkan oleh tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga tidak dapat menggunakan alat pendengarannya dalam kehidupan sehari- hari, yang berdampak terhadap kehidupannya secara kompleks 11 terutama pada kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi yang sangat penting. Beberapa ahli mengemukakan tentang pengertian tunarungu, diantaranya menurut Mohammad Efendi 2006: 59 mendefinisikan anak tunarungu sebagai seseorang yang mengalami ketulian tunarungu berat jika kehilangan kemampuan mendengar 70 dB atau lebih menurut ISO sehingga akan mengalami kesulitan dalam memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain meskipun menggunakan alat bantu dengar hearing aid atau tanpa alat bantu dengar. Kemudian yang dikategorikan lemah pendengaran adalah apabila anak mengalami kehilangan pendengaran antara 35-65 dB sehingga mengalami kesulitan dalam mendengar, tetapi tidak terhalang untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain jika dibantu dengan alat bantu dengar hearing aid. Berdasarkan pemaparan dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tunarungu merupakan kondisi dimana tidak berfungsinya organ pendengaran sehingga mengakibatkan kehilangan pendengaran baik sebagian maupun keseluruhan dan berdampak kepada kehidupan secara kompleks yang mengakibatkan kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungan sekitar sehingga dibantu dengan alat bantu dengar.