Sistem Kekerabatan ada yang bersiap pergi madrasah dan ada juga yang tidur siang.

aktif dalam organisasi sosial, biasanya warga yang tidak aktif tidak dikenakan sangsi tetapi akan jadi bahan pembicaraan orang.

2.9 Sistem Kekerabatan

Di Desa Parbutaran ini mayoritas penduduknya adalah suku Jawa kemudian menyusul Batak Simalungun, Batak Toba, Mandailing, dan Karo. Untuk orang jawa biasanya sistem kekerabatannya bersifat bilineal sedangkan untuk Batak bersifat Patrilineal. Dalam suku Jawa sistem kekerabatannya lebih mudah. Apabila sama- sama orang Jawa mereka biasanya akan merasa sama dalam arti sama-sama orang Jawa. Lain halnya dengan suku Batak Simalungun, dalam suku Batak Simalungun ada istilah martutur sebutan kekerabatan yaitu cara untuk mengetahui jalur hubungan antara kita dengan pihak lain. Atau diketahui posisi saling hormat menghormati mar sihamatan sesama. Martutur ini sangat utama bagi masyarakat Simalungun karena dengan begitu mereka akan tahu yang mana kerabatnya. Misalnya saja seseorang yang bermarga Damanik, maka yang termasuk kerabatnya adalah yang bermarga Harahap dan Pasaribu. Tidak jauh berbeda dengan Batak Simalungun, di Batak Toba juga ada istilah martarombo sebutan kekerabatan untuk mengetahui hubungan kekerabatan mereka. Misalnya seseorang yang bermarga Butar-butar, maka yang termasuk kerabatnya adalah bermarga Sirait, Sitorus, dan Manurung. Universitas Sumatera Utara BAB III AKTIFITAS MASYARAKAT PARBUTARAN 3.1 Aktifitas di Pagi Hari 3.1.1 Aktifitas Orang Tua Aktifitas di pagi hari masyarakat Parbutaran dimulai dari pukul 5.00 WIB yaitu sebagian warga Parbutaran shalat subuh, kebetulan mayoritas warga beragama Islam. Biasanya hanya 1 atau 2 orang perempuan yang berangkat sholat ke mesjid atau musholla terdekat selebihnya mereka akan lebih memilih sholat di rumah masing-masing. Para ibu mulai memasak untuk sarapan anak dan suaminya setelah bangun. Sarapan dengan nasi seperti keharusan bagi mereka karena apabila mereka sarapan dengan roti maka 1 atau 2 jam lagi mereka akan lapar kembali. Seperti penuturan salah seorang informan seperti berikut: “…..Orang Indonesia kalau belum makan nasi belum terasa. Kalau roti itu cuma ganjal perut aja nya itu. Lontong aja yang terbuat dari nasi juga gak mempan apa lagi la roti”. Makan apa pun kalo belum makan nasi ya namanya belum makan. Tidak mesti harus dengan sayur atau ikan yang lengkap untuk sarapan pake telor ceplok pake kecap pun sudah cukup yang penting makan nasi. Poniem, 35 tahun Setelah menyiapkan sarapan biasanya ibu-ibu akan membangunkan anaknya yaitu sekitar pukul 06.00 WIB pagi agar mandi, karena pukul 07.15 WIB sudah masuk sekolah. Akan tetapi ada juga anak yang sudah bangun pukul 05.00 WIB untuk membantu orang tuanya mencuci piring. Biasanya anak yang dibangunkan pukul 06.00 WIB adalah anak yang dimanjakan dan yang ibunya tidak bekerja. Universitas Sumatera Utara Walaupun ada warung yang menjual sarapan pagi akan tetapi hanya sedikit orang yang mau membeli dan biasanya mereka yang membeli sarapan pagi adalah ibu-ibu yang terlambat bangun, sehingga tidak sempat membuat sarapan. Akan tetapi ada juga yang memang sengaja membeli sarapan di warung karena malas masak. Alasan sebagian ibu-ibu tidak mau membeli sarapan di warung karena mereka berpikir lebih baik masak sendiri seperti penuturan salah seorang informan sebagai berikut: “……Dari pada beli sarapan di warung yo mending masak sendiri jadi bisa menghemat uang”. Janah, 35 tahun Di warung tersedia nasi biasa, nasi gurih, lontong, bakwan, risol, kue dadar, dan lainnya. Mereka yang membeli sarapan lebih banyak yang membawa pulang ke rumah dari pada makan langsung di warung, karena kalau dibawa ke rumah bisa dimakan bersama dengan anggota keluarga yang lain. Setelah suami pergi bekerja ke ladang, ke kantor, ke PTPN IV Afd V Mayang atau perkebunan milik swasta sebagai buruh lepas dan anak pergi ke sekolah biasanya sang ibu mulai melakukan aktifitas sebagaimana mestinya seperti menyuci, membersihkan halaman, membersihkan rumah. Dan bagi ibu-ibu yang anaknya masih TK biasanya mereka mengantarkan anaknya dulu ke TK baru mereka melakukan pekerjaan rumah. Sedangkan untuk para balita biasanya mereka akan bermain bersama temannya ketika ibunya mengerjakan pekerjaan rumah atau bekerja diluar sambil dipantau juga oleh nenek mereka. Universitas Sumatera Utara Gambar 8 Balita sedang bermain Dokumentasi Pribadi Sering pula tingakah lucu mereka menimbulkan kebahagiaan tersendiri bagi yang melihatnya dan sering pula mereka saling berebut mainan hingga menangis. Universitas Sumatera Utara Gambar 9 Balita sedang berebut mainan Dokumentasi Pribadi Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah yaitu sekitar pukul 10.00 WIB biasanya ibu-ibu pergi ke rumah tetangga lain untuk menggosip biasanya sampai kurang lebih pukul 12.00 WIB setelah itu mereka pulang kembali ke rumah masing-masing karena anak-anak khususnya yang SD sudah pulang sekolah dan apabila anak mereka masih TK, setelah mengerjakan pekerjaan rumah mereka akan langsung menjemput anak mereka. Universitas Sumatera Utara Gambar 10 Para Ibu yang Sedang Menggosip Dokumentasi Pribadi Dan bagi ibu-ibu yang bekerja baik sebagai PNS dan buruh baik di Perkebunan milik Negara maupun perkebunan swasta biasanya setelah menghidangkan sarapan mereka pun kemudian menyantapnya bersama, baru kemudian si anak pergi sekolah, si ibu dan si ayah juga pergi bekerja tetapi khusus untuk perempuan yang bekerja sebagai buruh di perkebunan swasta mereka akan lebih cepat berangkat dari rumah untuk pergi bekerja yaitu pukul 06.30 WIB karena harus berkumpul ditempat yang sudah ditetapkan karena letak perkebunan yang sedikit jauh. Universitas Sumatera Utara

3.1.2 Aktifitas Anak-Anak

Kegiatan anak-anak dimulai dari pukul 05.00 WIB ada yang sholat dan ada juga yang membantu orang tuanya baik itu mencuci piring atau mencuci pakaian. Kalau yang dimanja orang tuanya biasanya akan dibangunkan pukul 06.00 WIB sehingga tidak perlu melakukan pekerjaan rumah. Setelah selesai sarapan anak-anak pun berangkat ke sekolah sekitar pukul 06.50 WIB. Anak-anak yang masih SD yang bertempat tinggal di Tanjungan II, Tanjungan I dan Afd V Mayang pada umumnya akan berjalan kaki karena letak sekolah yang tidak terlalu jauh dari rumah yaitu di Afd V Mayang. Kalau anak-anak SD yang bertempat tinggal di Turunan, Pengkolan dan Lorong Bakti biasanya akan di antar orang tuanya atau naik sepeda bahkan ada juga yang naik sepeda motor karena letak sekolah yang sedikit jauh. Dan untuk anak yang SMP yang bertempat tinggal di Pengkolan bisa ditempuh hanya dengan jalan kaki karena letak sekolah yang dekat akan tetapi untuk anak dari kampung lain harus naik sepeda atau sepeda motor. Pukul 07.15 mereka sudah baris berbaris di sekolah masing-masing dan memulai kegiatan belajar mengajar. Kalau anak SD yang kelas 1 dan 2 hari Senin-Kamis pulang pukul 10.30 WIB dan hari Jumat pukul 10.00 WIB kalau yang SD kelas 3-6 hari Senin-Kamis pulang pukul 12.00 WIB dan hari Jumat pukul 11.30 WIB dan untuk hari Sabtu dan Minggu mereka libur. Dan untuk tingkat SMP hari Senin-Kamis mereka akan pulang pukul 13.30 WIB dan untuk hari Jumat mereka akan pulang pukul 11.30 WIB dan hari Sabtu dan Minggu mereka akan libur. Universitas Sumatera Utara 3.2 Aktifitas Siang Hari 3.2.1 Aktifitas Orang Tua Sesudah pukul 12.00 WIB biasanya ibu-ibu yang sudah lelah menggosip biasanya akan pulang ke rumah masing-masing untuk makan siang kemudian mereka akan tidur siang. Biasanya ketika suami mereka pulang kerja sekitar jam 13.00 WIB lewat mereka akan terbangun lagi untuk membuatkan teh manis hangat untuk sang suami dan kemudian si ibu akan melanjutkan tidur siangnya dan begitu pula sang suami. Untuk ibu-ibu yang bekerja sebagai buruh lepas yang anaknya masih kecil, biasanya setelah pulang kerja mereka akan makan kemudian mereka akan membereskan rumah yang tertunda tadi pagi. Kalau yang anaknya sudah besar, biasanya pekerjaan rumah akan dibantu oleh anaknya. Setelah selesai membereskan rumah biasanya mereka tidur siang untuk melepas lelah. Sekitar pukul 15.30 WIB para orang tua akan bangun dari tidur siangnya dan masih bermalas-malasan sambil menonton TV dulu dan memulai aktifitasnya kembali. Para ibu memulai aktifitasnya dengan menyapu rumah, mencuci piring, melipat pakaian, terkadang dibantu oleh anaknya. Setelah selesai itu mereka biasanya akan duduk-duduk di teras rumah bersama suaminya dan ada juga yang pergi menggosip di rumah tetangganya. Kalau untuk bapak-bapak setelah tidur siang biasanya akan menonton TV terlebih dulu kemudian ada yang shalat ashar, pergi ke warung tuak, duduk-duduk di teras rumah dan angon atau memelihara lembunya. Pada saat ini memelihara lembu sangat populer di Desa Parbutaran karena nilai Universitas Sumatera Utara harga jual yang sangat tinggi yang otomatis menggiurkan. Tidak jarang juga ada ibu-ibu yang ikut suaminya memelihara lembu karena bosan dirumah. Lembu-lembu milik warga dilepas begitu saja di kebun terdekat sehingga sore hari mereka hanya melihat-lihat saja posisi lembu mereka setelah itu mereka pulang.

3.2.2 Aktifitas Anak-Anak

Setelah pulang sekolah anak-anak SD biasanya akan akan mengganti pakaian lalu makan kemudian mereka pergi bermain bersama teman- temannya akan tetapi ada juga anak-anak yang setelah makan mereka akan menonton TV langsung tidur siang. Setelah pergi bermain sekitar pukul

13.30 ada yang bersiap pergi madrasah dan ada juga yang tidur siang.

Lain kegiatan anak SD lain pula kegiatan anak SMP, setelah pulang sekolah mereka akan ganti pakaian, makan lalu tidur karena sudah kelelahan. Seperti anak SMP, anak-anak SMA yang sekolah di kampung seberang juga langsung istirahat setelah pulang sekolah karena cuaca yang panas, pikiran yang sudah di terperas di sekolah membuat mereka kelelahan dan malas keluar rumah. Sekitar pukul 16.00 WIB biasanya anak-anak yang madrasah akan pulang dan anak-anak yang tidur siang bangun untuk membantu ibunya. Sekitar pukul 17.30 WIB para anak-anak pun biasanya akan disuruh mandi oleh orang tuanya karena sudah menjelang maghrib. Universitas Sumatera Utara

3.3 Aktifitas Malam Hari

Dokumen yang terkait

Persepsi Keluarga Pemulung Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Deskriptif Terhadap Keluarga Pemulung di Daerah Pinang Baris, Medan)

14 168 105

Persepsi Masyarakat Tentang Pengobatan Tradisional Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004

0 27 124

Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat (Studi Kantor kelurahan Kendana Kabupaten Labuhan Batu)

15 92 101

Persepsi Masyarakat Tentang Pentingnya Pendidikan Formal 12 Tahun (Studi kasus kp.pejamuran, Ds.Pasilian, Kec.Kronjo, Kab.Tangerang)

2 47 111

Persepsi Masyarakat Nelayan terhadap Pendidikan Formal (Kasus di Pantai Pamayang Desa Cikawungading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat)

0 13 136

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENSUKSESKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TRUKAN, PRACI

0 1 13

PERSEPSI KELUARGA PETANI TERHADAP PENDIDIKAN FORMAL ANAK DI DESA SUNGAI TOMAN KECAMATAN SALATIGA KABUPATEN SAMBAS ARTIKEL PENELITIAN

0 0 12

BAB II GAMBARAN UMUM - Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 1 27

BAB I PENDAHULUAN - Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 2 24

Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 0 15