2.7.2 Sarana Ibadah
Bagi pemeluk agama di
Desa Parbutaran
tidak ada kendala untuk menjalankan ibadah menurut agamanya masing-masing. Di desa ini sarana
ibadah tiap-tiap agama tersedia dengan lengkap. Untuk tempat beribadah penduduk yang beragama Islam terdapat 6 Mesjid serta 1 Musholla. Untuk
yang beragama Kristen Protestan dan Kristen Katolik terdapat 1 Gereja.
Mesjid sebagai sarana beribadah bagi umat Islam, mereka pergunakan terutama untuk melaksanakan ibadah sholat lima waktu. Hal yang sama juga
terjadi untuk Musholla. Perbedaanya hanyalah dalam pelaksanaan sholat jumat. Musholla tidak pernah digunakan untuk melaksanakan sholat jumat.
Pelaksanaan sholat jumat dipusatkan di mesjid-mesjid yang ada. Selain itu mesjid juga digunakan untuk melaksanakan pengajian, terutama untuk
mendengarkan ceramah-ceramah tentang keagamaan. Seluruh mesjid dan musholla ini dibangun dan dikelola dengan dana swadaya masyarakat
sendiri. Hanya terdapat 1 gereja di desa ini karena memang tidak banyaknya
penduduk yang beragama Kristen di Desa Parbutaran ini. Bukan hanya penduduk Parbutaran saja yang datang untuk beribadah di gereja akan tetapi
ada juga beberapa orang dari desa seberang yang juga beribadah di gereja ini.
Universitas Sumatera Utara
2.7.3 Sarana Kesehatan
Untuk sarana kesehatan terdapat 1 Puskesmas yang dikelola beberapa Bidan akan tetapi penduduk lebih memilih berobat ke tempat praktek Bidan
dirumahnya dari pada ke Puskesmas yang disebabkan kurang aktifnya kegiatan di Puskesmas. Jika penyakitnya cukup parah maka Bidan akan
merujuk ke RS yang ada di Siantar yang jaraknya kurang lebih 2 jam. Sebenarnya ada juga 1 RS di Perdagangan yang jaraknya lebih dekat yaitu
kurang lebih 1 jam, akan tetapi Bidan dan masyarakat Desa Parbutaran lebih percaya pada RS yang di Siantar.
Ada 3 Posyandu di desa ini dengan kegiatan seperti penimbangan bayi, penyuntikan imunisasi, pemberian obat dan pemberian vitamin pada
balita. Posyandu biasanya berada di rumah Kepala Dusun dan hampir sebulan sekali Bidan yang bertugas datang dengan jadwal yang tidak tentu
dan sebagai tanda Posyandu dimulai biasanya akan ada bedug di MesjidMusholla di kampung tempat Posyandu akan dilaksanakan.
Walaupun sudah ada Bidan dan Puskesmas masih ada warga yang bersalin dengan menggunakan jasa dukun beranak. Padahal biaya yang
digunakan tidak jauh beda akan tetapi sebagian masyarakat masih mempercayakan proses persalinan pada dukun beranak.
Universitas Sumatera Utara
2.7.4 Sarana Transportasi dan komunikasi