Selain itu biasanya faktor NEM atau hasil ujian akhir mempengaruhi pemilihan sekolah juga. Untuk masuk SMU biasanya memakai standar
minimal NEM yang diterima sedangkan kalau di Kejuruan tidak. Seperti penuturan salah seorang informan sebagai berikut:
“……long dulu NEM ku aja rendah gak nyampe standar minimal yang di tetapkan , mana bisa masuk SMU ya masuk
SMK aja lah dari pada gak sekolah toh memang aku pengen masuk SMK juga karena gak mau lanjut kuliah kok. Reni 22
tahun.
4.4 Harapan-Harapan Masyarakat Parbutaran Setelah
Mengenyam Pendidikan
Pendidikan diharapkan dapat mengatasi keterbelakangan ekonomi melalui efeknya pada peningkatan kemampuan manusia dan motivasi
manusia untuk berprestasi. Pendidikan berfungsi menyiapkan salah satu input dalam proses produksi, yaitu tenaga kerja, agar dapat bekerja dengan
produktif, karena kualitasnya. Hal ini selanjutnya akan mendorong peningkatan output yang diharapkan bermuara pada kesejahteraan
penduduk. Titik singgung antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi adalah produktivitas tenaga kerja labor productivity. Dengan asumsi
bahwa semakin tinggi mutu pendidikan, semakin tinggi produktivitas tenaga kerja, dan semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap pertumbuahn ekonomi
suatu masyarakat. Mulyadi S, 2002: 41 Besar harapan para orang tua terhadap anaknya setelah mengenyam
pendidikan. Orang tua sangat berharap anaknya bisa belajar dengan baik di sekolah supaya pintar dan bisa mencapai cita-citanya. Walaupun anak hanya
Universitas Sumatera Utara
sekolah sampai tingkat SD atau SMP, tetapi para orang tua berharap si anak bisa menguasai pelajaran saat di sekolah. Tidak muluk-muluk harapan
mereka asal mereka bisa membaca, menulis dan menghitung itu lebih baik dari pada buta huruf. Seperti penuturan informan berikut ini:
“…...yo gak apa-apa lah cuma tamat SMP yang penting wes pernah sekolah uda ngerti baca, nulis dan menghitung kan
wes c ukup”. Sidol, 37 tahun.
Berbeda dengan informan lain yang mengatakan harapan ketika anaknya mengecap sekolah adalah agar si anak pintar dan berguna bagi nusa
dan bangsa dan bisa mendapat pekerjaan yang layak. Seperti penuturan informan berikut ini:
“…….harapannya ya biar pinter lah, biar bisa jadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa, biar gampang cari
kerja. Ayu, 33 tahun
Pendidikan formal tidak semata-mata akan menciptakan hidup enak kalau tanpa dilengkapi dengan pendidikan praktis atau keterampilan.
Kenyataan menunjukkan bahwa kelulusan sekolah baik di tingkat menengah atau tinggi banyak yang belum memperoleh pekerjaan. Masalahnya bukan
terletak pada kebijakan pemerintah tetapi karena anak-anak yang lulus sekolah belum dapat bekerja dengan baik sesuai dengan harapan. C. E.
Beeby, 1996: 62 Banyak
masyarakat Parbutaran
yang berharap
dengan menyekolahkan anak seharusnya anak akan mendapatkan pekerjaan yang
layak. Akan tetapi kenyataan bahwa dengan biaya yang cukup besar untuk menyekolahkan anak sampai tamat Perguruan Tinggi belum tentu menjamin
Universitas Sumatera Utara
anak mendapatkan pekerjaan, seringkali kalau bekerja penghasilannya juga tidak terlalu besar, bahkan lebih besar lagi penghasilan orang yang merantau
sebagai operator yang tidak perlu penddikan tinggi membuat mereka semakin tidak antusias menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih
tinggi. Sekolah hanya dipandang tempat untuk mendapatkan ijazah dan menghabiskan uang.
Bukan hanya orang tua saja yang mempunyai harapan akan jadi apa anaknya setelah mengenyam pendidikan, si anak juga mempunyai harapan
sendiri. Harapan anak adalah biar pandai dan tahu banyak ilmu pengetahuan. Dengan begitu, mereka tidak bisa disepelehkan oleh orang
yang pendidikannya lebih tinggi dari mereka. Seperti penuturan salah seorang informan sebagai berikut:
“ya kalo sekolah kan seenggaknya tahulah sikit-sikit ilmu pengetahuan jadi biar gak digblok-goblokin kali sama orang
yang sekolah”. Putra, 22 tahun
Bagi sebagian orang yang mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi, mereka berharap setelah mereka menamatkan studinya, bukan hanya
ilmu saja yang mereka dapat melainkan juga pekerjaan yang layak.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Hubungan Persepsi Orang Tua Terhadap Minat Sekolah Anak