Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Pembelajaran Inti Atom

94 penyusunnya saat menjadi nukleon bebas. Sejumlah proton dan sejumlah neutron yang bermassa M akan mengalami pengurangan massa saat proton dan neutron tersebut membentuk inti massa inti M. Energi yang dilepas saat nukleon bebas membentuk nukleon terikat disebut dengan energi ikat inti. Karena massa itu ekuivalen dengan energi, maka energi ikat inti dapat dicari dengan mencari selisih antara massa nukleon saat bebas dengan massa inti. Besarnya energi ikat inti dinyatakan dengan selisih jumlah massa seluruh nukleon [massa proton m p dan massa neutron m n ] dengan massa inti yang terbentuk yang dapat dinyatakan dalam persamaan: E B = [ Z . m p + A-Zm n ] - m inti x 931.5 MeV M-A= [ Z . m p + A-Zm n ] - m inti Keterangan: E B = Energi Ikat Inti m p = massa proton m n = massa neutron m inti = massa inti Z = jumlah proton dalam inti atom A-Z = jumlah neutron dalam inti atom M= massa atom relatifnya. Massa rata- rata isotopnya terhadap standar C-12 A= jumlah proton, elektron, neutron dalam massa atom Sedangkan defek massa dinotasikan sebagai: Δ MeV = M-A M = A + 5 , 931  Rumus tersebut lalu dimasukkan persamaan energi ikat inti, menjadi: E B = [ Z . {A p + 5 , 931 p  } + A-Z {A n + 5 , 931 n  }] - A inti + 5 , 931 inti  s.m.a x 931.5 MeV Nantinya akan didapat hasil yang sama dengan rumus energi ikat inti sebelumnya. Maka secara umum rumus energi ikat inti adalah sebagai berikut: 95 E B = [ Z . Δ p + A- Z. Δ n ] - Δ inti MeV Energi ikat per nukleon yaitu energi ikat inti dibagi dengan jumlah nukleon pada inti tersebut yang dinyatakan dalam persamaan: Energi ikat per nukleon = A B E Keterangan: A = nomor massa Berikut ini merupakan gambar ilustrasi grafik hubungan antara energi ikat inti dengan nomor massa: Gambar 3. Grafik hubungan antara energi ikat inti dengan nomor massa Pada gambar tersebut, energi ikat inti rata- rata per nukleon hampir tetapsama untuk semua inti, kecuali untuk beberapa inti ringan. Untuk nomor massa kecil, energi ikat per nukleon rendah dan mengalami kenaikan dengan cepat. Untuk nomor massa sekitar 50, terdapat harga maksimum energi ikat per nukleon yang datar. Lalu energi ikat per nukleon mengalami penurunan ketika nomor massa di atas 125. Nuklida di alam cenderung ingin lebih stabil dengan cenderung ingin memiliki energi ikat per nukleon yang lebih besar. Hal tersebut menyebabkan nuklida berat yang memiliki E B rata- rata pernukleon kecil cenderung melakukan fisi pembelahan agar E B rata- rata pernukleon nuklida hasil mendekati harga maksimum. Sedangkan untuk nuklida ringan cenderung 96 melakukan fusi penggabungan agar E B rata- rata pernukleon nuklida hasil juga mendekati harga maksimum.

3. Radioaktivitas

Gambar 4. Henri Becquerel Radioaktivitas keradioaktifan adalah suatu aktivitas dari suatu unsur dalam memancarkan radiasipemancaran sinar radioaktif secara spontan. Gejala radioaktivitas ditemukan oleh Henri Becquerel pada tahun 1896. Dalam penemuan adanya radioaktivitas, diawali dengan penemuan sinar katoda kemudian sinar X oleh ilmuwan yang lainnya. Sejarah penemuan zat radioaktif diawali dengan ditemukannya sinar X oleh William Conrad Roentgen pada tahun 1895. Setahun kemudian, Henri Becquerel , fisikawan Perancis berusaha mendapatkan sinar X dari suatu batuan yang mengandung garam uranium. Secara tidak sengaja, batuan hitam tersebut dibungkus dengan kertas hitam dan diletakkan di atas pelat film foto. Setelah mencuci pelat film itu, ia sangat terkejut karena bagian film pada tempat garam uranium diletakkan menjadi gelap. Berdasar hasil penelitian diketahui bahwa penyebab gelapnya bagian pelat foto adalah radiasi berdaya tembus kuat dari sinar X, yang dipancarkan secara spontan oleh garam uranium tanpa harus disinari terlebih dahulu. Radiasi spontan garam uranium terjadi karena mengandung unsur uranium yang bersifat radioaktif. Lalu pada tahun 1898, Marie Sklodowska Curie dan suaminya Pierre Curie menemukan unsur radioaktif lainnya dari mineral pitchblende yaitu 97 polonium dan radium. Mengapa suatu unsur memancarkan radiasi? Gambar 5. Ilustrasi Pancaran Radiasi suatu Atom Hal itu tak lain karena inti atom unsur tersebut tidak stabil. Untuk menjadi stabil, maka ada radiasi yang keluar menyertainya. Unsur yang memancarkan radiasi tersebut dinamakan unsur radioaktif. Unsur yang mengandung inti atom tidak stabil ini akan bersifat radioaktif karena secara spontan akan memancarkan energi melalui radiasi untuk mencapai keadaan yang lebih stabil. Dengan kata lain inti-inti yang tidak stabil tersebut akan meluruh bertransformasi menuju konfigurasi baru yang lebih stabil. Dalam proses peluruhan akan terpancar sinar alfa, sinar beta, atau sinar gamma serta energi peluruhan. Jika inti radioaktif meluruh, akan menjadi inti baru yang berbeda sifat kimianya. Unsur radioaktif secara spontan memancarkan radiasi, yang berupa partikel atau gelombang elektromagnet non partikel.

a. Sinar Radioaktif

Sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif disebut sinar radioaktif. Sinar radioaktif memiliki banyak perbedaan dari sinar lainnya seperti sinar matahari karena memiliki daya tembus yang besar sehingga dapat menghitamkan pelat film dan sinar radioaktif dapat mengionisasi media yang dilaluinya. Radiasi pengion yang dihasilkan oleh isotop radioaktif dapat berupa radiasi partikel yaitu sinar alfa dan beta, maupun berupa radiasi elektromagnetik 98 berenergi tinggi yaitu sinar gamma. Sinar radioaktif yang dipancarkan mempunyai sifat- sifat: 1 tidak kelihatan 2 dapat menghitamkan pelat film 3 mempunyai daya ionisasi terhadap gas 4 memudarkan benda-benda yang berlapis ZnS 5 merusak jaringan tubuh 6 terurai menjadi sinar  , , dan oleh pengaruh medan magnet atau listrik Gambar di bawah ini menunjukkan beberapa sinar radioaktif: Gambar 6. Jenis- Jenis Sinar Radioaktif Berikut ini merupakan penjelasan dari masing- masing sinar tersebut: 1 Sinar Alfa   4 2 Sinar alfa merupakan radiasi partikel bermuatan positif. Partikel ini merupakan inti atom helium yang terdiri atas 2 proton dan 2 neutron. Sifat-sifat sinar alfa adalah: a merupakan partikel yang bermuatan positif partikel sinar tidak lain adalah inti atom helium 2 He 4 , bermuatan +2 dan bermassa 4 sma b radiasi sinar  memiliki massa yang paling besar diantara sinar radioaktif yang lain sehingga bergerak lebih lambat dibanding sinar  dan sinar  . Sinar  mempunyai daya tembus lebih lemah dibandingkan dengan sinar  dan sinar  c radiasi sinar ini mempunyai daya ionisasi paling kuat 99 d sinar dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnetik e radiasi sinar ini mempunyai jangkauan beberapa cm di udara dan di sekitar 10 -2 mm dan logam tipis tidak berbahaya bagi manusia apabila terpapar f suatu inti atom radioaktif yang memancarkan sinar  akan menyebabkan nomor atom inti induk berkurang dua dan nomor massa induk berkurang empat sehingga berubah menjadi inti atom yang lain 2 Sinar Beta   1  Sinar β adalah berkas elektron yang berasal dari inti atom sehingga dapat membelok ke kutub pisitif dalam medan magnet. Sinar beta ini bermuatan negatif dan bermassa sangat kecil, yaitu 5,5 x 10 -4 satuan massa atom atau amu, diberi simbol beta atau e. Sifat-sifat sinar beta adalah: a merupakan partikel yang bermuatan negatif partikel sinar  tidak lain adalah inti atom yang memiliki muatan -1 dan bermassa 1836 sma b karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa c daya tembus sedang dengan ukuran lebih kecil dari sinar , daya tembusnya lebih besar dari sinar d radiasi sinar ini mempunyai daya ionisasi kurang kuat lebih kecil dari partikel e sinar  dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnetik f radiasi sinar ini mempunyai daya jangkau di udara yang bisa mencapai 9 cm g isotop radioaktif jika memancarkan sinar beta, maka akan menyebabkan nomor atom inti induk nomor massa tetap sedangkan nomor atomnya bertambah satu sehingga berubah menjadi inti atom yang lain 3 Sinar Gamma   Sinar gamma merupakan radiasi gelombang elektromagnetik, sejenis dengan sinar X, dengan panjang gelombang pendek. Sifat-sifat sinar gamma adalah: a berupa gelombang elektromagnetik karena tidak memiliki besaran volume dan muatan listrik 100 b tidak bermuatan c tidak dibelokkan oleh medan listrik dan magnet d daya tembus sangat kuat paling kuat dibanding sinar dan  e daya ionisasi di dalam medium sangat kecil Gambar ini menunjukkan perbandingan daya ionisasi dan daya tembus sinar  , , dan : Gambar 7. Perbandingan daya ionisasi dan daya tembus sinar  , , dan Urutan daya tembus dan daya ionisasi ketiga sinar tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: Daya tembus sinar   Daya ionisasi sinar   Massa, muatan, dan simbol sinar radioaktif adalah ditunjukkan pada tabel 2 berikut: Tabel 2. Massa, muatan, dan simbol Sinar Radioaktif