Belajar Mandiri Kajian Teori

40 Website ini dikembangkan dengan mengadaptasi model pengembangan ADDIE sampai tahap keempat implementasi saja. Tahap awal penelitian pengembangan ini ialah menentukan materi dan mengumpulkan referensi. Kemudian dari referensi- referensi, diformulasikan suatu materi secara utuh untuk diunggah ke dalam website. Materi yang diangkat ialah mengenai radioaktivitas. Materi radioaktivitas yang didapat di Sekolah Menengah Atas masih dirasa kurang, sehingga perlu adanya tambahan materi untuk memenuhi kebutuhan berfikir anak didik. Bahasa yang digunakan yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Produk dari penelitian pengembangan berupa website bilingual pada materi radioaktivitas sebagai media pembelajaran mandiri peserta didik kelas XII SMAMA. Lalu tahap selanjutnya dari pengembangan produk ini adalah website bilingual ”Close to Radioactivity” diberi masukan oleh beberapa subjek penilai antara lain ahli media, ahli materi, dan peer reviewer. Revisi produk digunakan untuk menghasilkan produk akhir untuk selanjutnya dinilaikan kepada reviewer. Kualitas media pembelajaran website bilingual ini diketahui dengan melaksanakan penilaian kualitas yang dilakukan oleh guru SMA. Data yang diperoleh berupa data skor nilai dan saran atau masukan dari guru. Data skor lalu diolah dan disimpulkan untuk mendapatkan kualitas dari media pembelajaran. Masukan yang didapat dari guru digunakan untuk memperbaiki produk kedepannya agar semakin baik. 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis website online tentang materi radioaktivitas Close to Radioactivity untuk siswa SMAMA dan mengetahui kualitas media pembelajaran yang telah dikembangkan. Model pengembangan pada penelitian ini mengikuti model pengembangan ADDIE Analyze-Design-Develop-Implement-Evaluate. Model pengembangan ini secara umum meliputi lima tahap yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi Mulyanta, 2009: 5, namun pada penelitian ini dibatasi hingga tanpa dilakukannya tahap keempat yakni implementasi. Website ini tidak diujicobakan kepada siswa.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian website bilingual terdiri dari lima tahap Gambar 3 antara lain sebagai berikut ini:

1. Tahap Analisis

Pada tahap ini dilakukan perencanaan untuk pembuatan website meliputi: a. Menentukan fungsi dan tujuan pembuatan website sebagai sumber belajar. 42 b. Melakukan tinjauan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran kimia SMA kelas XII pada materi radioaktivitas. c. Menentukan software yang akan digunakan untuk membuat media pembelajaran. d. Menyusun proposal.

2. Tahap Desain

Berdasarkan hasil analisis, selanjutnya dilakukan tahap pengorganisasian yang meliputi: a. Pengumpulan referensi, literatur dan sumber yang mendukung mata pelajaran kimia materi radioaktivitas. b. Pengumpulan referensi, literatur dan sumber gambar untuk menyusun website yang sesuai dengan indikator materi pokok radioaktivitas.

3. Tahap Pengembangan

Tahap pelaksanaan meliputi: a. Penyusunan materi radioaktivitas yang akan dimuat di website. b. Penulisan naskah atau skenario dan desain rancangan media yang akan digunakan dalam website. c. Finishing website. d. Peninjauan oleh dosen pembimbing mengenai kesesuaian proses pengembangan produk.

4. Tahap Evaluasi

a. Peninjauan dan pemberian masukan tahap I oleh dosen pembimbing selaku ahli materi dan ahli media. b. Revisi tahap I