Diagnosa Malaria TINJAUAN PUSTAKA

4. Lingkungan Kimia

Aliran air yang diberi insektisida seperti pemberian Abate dapat membunuh jentik nyamuk. Akan tetapi, jentik yang mampu bertahan dapat bekembang menjadi spesies nyamuk Anopheles atau Aedes yang kebal terhadap senyawa insektisida, suhu, udara, kelembapan, dan curah hujan merupakan faktor penting untuk transmisi penyakit malaria.

2.7 Diagnosa Malaria

Diagnosa malaria ditegakkan sama dengan penyakit lainnya, berdasarkan anamnesis wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Maka diagnosa tanpa pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka diagnosa malaria ditegakkan berdasarkan gejala klinis. Sampai saat ini, diagnosa pasti malaria hanya dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan sediaan darah menunjukkan hasil yang positif secara mikroskopis atau Uji Diagnosis Cepat Rapid Diagnostic TestRDT Soedarto, 2011. a. Wawancara Anamnesis Anamnesis atau wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang penderita malaria yaitu berupa keluhan utama: demam, menggigil, berkeringat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot atau pegal-pegal, riwayat pernah tinggal di daerah endemis malaria, riwayat pernah sakit malaria atau minum obat anti malaria dalam satu bulan terakhir, maupun riwayat pernah mendapat transfusi darah. Universitas Sumatera Utara b. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik pada penderita meliputi demam dengan suhu tubuh dari 37,5 C sampai 40 C, serta anemia yang dibuktikan dengan konjungtiva atau telapak tangan pucat, pembesaran limpa Splenomegali dan pembesaran hati Hepatomegali. c. Pemeriksaan Laboratorium 1. Pemeriksaan mikroskopis Pemeriksaan dengan sediaan darah tebal dan tipis di puskesmaslapanganrumah sakit untuk menentukan Kemenkes R.I, 2008: 1. Ada tidaknya parasit malaria positip atau negatif 2. Spesies dan stadium plasmodium 3. Kepadatan parasit a. Semi Kuantitatif parasit: - =Negatif tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB lapangan pandang besar + =Positif 1 ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB lapangan pandang ++ = Positif 2 ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB lapangan pandang +++ = Positif 3 ditemukan 1-10 parasit dalam 1 LPB lapangan pandang ++++ = Positif 4 ditemukan 10 parasit dalam 1 LPB lapangan pandang b. Kuantitatif Jumlah parasit di hitung per mikro liter darah pada sedian darah tebal leukosit atau sediaan darah tipis eritrosit. Universitas Sumatera Utara 2. Tes diagnostik cepat atau Rapid Test Diagnostic Test RDT Tes diagnostik cepat atau RDT adalah pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan antigen parasit malaria dengan imunokromatografi dalam bentuk dipstic . Test ini digunakan pada waktu terjadi Kejadian Luar Biasa KLB atau untuk memeriksa malaria pada daerah terpencil yang tidak ada tersedia sarana laboratorium. Dibandingkan uji mikroskopis, tes ini mempunyai kelebihan yaitu hasil pengujian cepat diperoleh, akan tetapi RDT sebaiknya menggunakan tingkat sensitivity dan specificity lebih dari 95 Kemenkes R.I, 2008. d. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum penderita, meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin dan hematocrit, jumlah leukosit dan trombosit, pemeriksaan kimia darah seperti Glukosa, serum bilirubin, albumin atau globulin.

2.9 Upaya pencegahan Malaria