Host Manusia host intermediate

1. Host

Malaria memiliki keunikan karena mempunyai dua macam host, yaitu host intermediate siklus aseksual parasit terjadi pada manusia, host defenitive siklus seksual terjadi pada nyamuk Anopheles betina.

1. Manusia host intermediate

Semua orang dapat terkena malaria. Malaria dapat menginfeksi setiap orang. Ada beberapa faktor intrinsik yang dapat mempengaruhi manusia sebagai host malaria antara lain : a Usia Usia merupakan faktor yang penting bagi manusia untuk terjadinya penyakit. Setiap orang dapat terkena malaria, namun malaria lebih sering terjadi pada anak- anak dan lanjut usia karena imunitas anak belum sempurna dan lanjut usia imunitasnya sudah mulai menurun Sorontou, 2013. Anak usia 5 tahun adalah kelompok yang paling banyak berisiko terhadap malaria. Pertahanan tubuh terhadap malaria yang diturunkan penting untuk melindungi anak kecil atau bayi karena sifat khusus sel darah merah eritrosit yang relative resisten terhadap masuk dan berkembang biaknya parasit malaria. b Jenis Kelamin Infeksi malaria tidak membedakan jenis kelamin laki-laki dan prempuan, akan tetapi apabila menginfeksi ibu hamil akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan ibu dan bayi, seperti anemia berat, berat badan lahir rendah BBLR, abortus, partus premature dan kematian janin intrauterine. Penelitian Lidia Universitas Sumatera Utara Gomes dalam Sulistya 2012 menyatakan ibu hamil dengan malaria falciparum beresiko 8,56 kali terhadap kejadian anemia dengan OR= 8,56. c Ras Beberapa ras manusia atau kelompok penduduk mempunyai kekebalan alamiah terhadap malaria. Misalnya, di Afrika di mana prevalensi dari hemoglobin S Hb S cukup tinggi, penduduknya ternyata lebih tahan terhadap akibat dari infeksi Plasmodium falciparum. Hb S terdapat pada penderita dengan kelainan darah yang merupakan penyakit turunanherediter yang disebut sickle cell anaemia. d Riwayat Alamiah Penyakit Riwayat alamiah penyakit sebelumnya, bagi yang sudah pernah menderita malaria dan tidak berobat sampai sembuh, maka malaria ini akan kambuh lagi, atau relaps jika imunitas tubuh penderita menurun Sorontou, 2013. e Status Gizi Faktor gizi sangat mempengaruhi penderita malaria yang terinfeksi oleh parasit malaria. Individu yang memiliki gizi baik akan mempunyai daya imunitas tubuh yang kuat sehingga parasit dapat mati dalam tubuh. Sebaliknya, jika gizinya buruk, parasit malaria akan berkembang dengan cepat di dalam tubuh dan dapat menyebabkan kematian, terutama malaria berat. Masyarakat dengan gizi kurang serta tinggal di daerah endemis akan lebih rentan terhadap infeksi malaria. f Cara Hidup Cara hidup sangat mempengaruhi terjadinya malaria. Cara hidup dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi, tingkat pendidikan. Kebiasaan. Universitas Sumatera Utara Misalnya kebiasaan tidur tidak memakai kelambu dan sering keluar rumah pada malam hari tanpa menggunakan repelent nyamuk akan berpeluang digigit nyamuk dan mudah terkena malaria. g Imunitas kekebalan tubuh Kekebalan atau Imunitas pada malaria merupakan keadaan imun atau kebal terhadap infeksi malaria yang berhubungan dengan proses penghancuran parasit atau pembatasan pertumbuhan dan perkembanganbiakan parasit. Kekebalan terhadap malaria baru timbul sesudah masuknya parasit kedalam darah. Belum ada bukti yang menyakinkan bahwa bentuk-bentuk Eksoeritrositer dapat menimbulkan kekebalan. Adapun sifat-sifat dari kekebalan malaria adalah sebagai berikut: Darah yang mengandung parasit, hanya aktif terhadap bentuk Eksoeritrosite dari parasit, spesifik terhadap spesies tertentu tidak ada cross imunnit, menjadi lebih kuat dengan adanya infeksi yang berulang- ulang, akan segera menurun dan kemudian menghilang setelah tidak ada lagi parasit dalam tubuh manusia. Umumnya lebih efektif, lebih cepat dan bertahan lama pada Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax Sorontou 2013.

2. Nyamuk host definitive