5.1.4 Distribusi Proporsi Tersangka Penderita Malaria Berdasarkan Gejala Malaria
Proporsi tersangka penderita malaria berdasarkan gejala malaria di Puskesmas Panyabungan Jae tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.6 di bawah
ini.
Gambar 5.6 Diagram Bar Distribusi Proporsi Tersangka Penderita Malaria Berdasarkan Gejala Malaria di Wilayah Kerja
Puskesmas Panyabungan Jae Tahun 2015
Berdasarkan gambar 5.6 dapat dilihat bahwa proporsi tersangka penderita malaria berdasarkan gejala malaria tertinggi adalah demam yaitu 100 ,
menggigil yaitu 85,3 , sakit kepala yaitu 56,6 , nyeri otot yaitu 32,4 , mual muntah yaitu 30,1, batuk yaitu 23,5 dan diare yaitu 14,7 .
Untuk gejala mual muntah, diare, dan batuk merupakan bukan gejala klinis malaria, gejala tersebut merupakan gejala penyerta dari penyakit lain dan
100 85.3
56.6
32.4 30.1
23.5 14.7
20 40
60 80
100 120
Demam Menggigil
Sakit Kepala
Nyeri Otot Mual
Muntah Batuk
Diare
P ro
p o
rsi
Gejala Malaria
Universitas Sumatera Utara
bukan disebabkan karena malaria, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mendapatkan diagnosa pasti Kemenkes RI, 2011.
Hal ini menunjukkan bahwa tersangka penderita malaria yang berobat ke Puskesmas Panyabungan Jae pada umumnya datang dengan gejala demam,
menggigil, sakit kepala, nyeri otot, mualmuntah, diare dan batuk. Demam merupakan gejala yang sering dirasakan tersangka penderita malaria dan demam
merupakan gejala awal yang muncul dari suatu penyakit. Gejala klinis malaria merupakan keluhan dan tanda klinis yang tampak
dari penderita malaria dan merupakan petunjuk penting dalam diagnosa malaria. Gejala klinis ini dipengaruhi oleh strain Plasmodium, imunitas tubuh dan jumlah
parasit yang menginfeksi manusia Harijanto, 2009. Gejala utama infeksi malaria adalah demam yang diduga berhubungan
dengan proses skizogoni pecahnya merozoit skizon dan terbentuknya sitokin atau toksin lainnya.Gambaran karakteristik dari malaria ialah demam periodik
disertai menggigil, berkeringat, anemia dan splenomegali dan sering terdapat gejala prodormal seperti malaise, sakit kepala pusing, nyeri otot, nyeri
epigastrium, mual muntah, anoreksia, pada anak- anak disertai gejala diare dan batuk Warouw dalam Harijanto,2010.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Tuti S. dkk 2004 di Pulau Samosir tahun 2003, bahwa dilakukan pemeriksaan terhadap penderita malaria
pada anak-anak dan yang menunjukkan proporsi gejala malaria tertinggi adalah demam yaitu 85,7.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sejalan dengan penelitian Silalahi 2011 di RSD Kolonel Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi menemukan dari 118
penderita malaria parasit positif mengalami gejala demam yaitu 94,9.
5.1.5 Distribusi Proporsi Penderita Malaria Positif Berdasarkan Jenis Pengobatan Malaria