Plasmodium , yaitu plasmodium falciparum, plasmodium vivax, plasmodium
ovale, dan plasmodium malariae Sembel, 2009.
Malaria adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh protozoa obligat intraseluler dari genus plasmodium, Penyakit ini secara alami ditularkan
oleh gigitan nyamuk Anopheles betina Arsin, 2012. Plasmodium malaria hidup dan berkembang dalam sel darah merah eritrosit, menyerang semua orang baik
laki-laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan orang dewasa. Parasit ini ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui
gigitan nyamuk Anopheles betina Kemenkes R.I, 2014.
2.2 Etiologi Malaria
Penyakit malaria disebabkan oleh Plasmodium sp yang merupakan parasit dari kelompok Protozoa, genus Plasmodium, family Plasmodiidae, ordo
Coccidiidae. Plasmodium dengan spesies yang menginfeksi manusia adalah
Plasmodium falciparum , Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium
ovale Arsin, 2012. Baru-baru ini melalui metode Polymerase Chain Reaction
PCR ditemukan jenis Plasmodium lain yaitu Plasmodium knowlesi. Plasmodium ini masih dalam proses penelitian dan ditemukan pertama kali di Sabah.
Reservoar utama Plasmodium ini adalah kera ekor panjang atau Macaca Sp
Kemenkes R.I, 2014. Morfologi Plasmodium dalam darah manusia memilki sitoplasma dengan
bentuk tidak teratur pada berbagai stadium pertumbuhan dan mengandung kromatin, pigmen dan granula. Pigmen malaria adalah suatu komplek yang terdiri
dari protein yang telah di denaturasi, yaitu hamozoin atau hamatin, suatu hasil
Universitas Sumatera Utara
metabolisme parasit dengan bahan-bahan dari eritrosit, dan pigmen ini tidak ada pada parasit eksoerotrositik yang terdapat dalam sel hati. Gametosit dapat
dibedakan dari tropozoit tua karena sitoplasma lebih padat, tidak ada pembelahan kromatin dan pigmen yang tersebar dibagian tepi.
Tropozoit muda tampak sebagai cincin dengan inti pada satu sisi, sehingga
merupakan cincin stempel, bila tropozoit tumbuh maka bentuknya tidak teratur dan setelah 36 jam tropozoit mengisi sel darah merah eritrosit, setengah sel
darah merah akan membesar dan intinya membelah menjadi skizon. Setelah 48 jam skizon mengisi sel darah hingga penuh dan mencapai ukuran 8-10 mikron dan
mengalami segmentasi. Pigmen berkumpul dipinggir, inti yang membelah dengan bagian-bagian sitoplasma membentuk 16-18 sel berbentuk bulat atau lonjong,
berdiameter 1,5 mikron dan disebut merozoit Arsin, 2012. Plasmodium
ditemukan di dalam sel-sel parenkim hati adalah skizon preeritrositik
dengan ukuran dan jumlah merozoit di dalamnya yang berbeda. Skizon preeritrositik
pada Plasmodium vivax berisi 12.000 merozoit yang berukuran sekitar 42 mikron, Plasmodium falciparum 40.000 merozoit berukuran
60x30 mikron, Plasmodium ovale memiliki 15.000 berukuran 75x45 mikron dan Plasmodium malariae skizon preeritrositik
belum pernah ditemukan Sorontou, 2013.
2.3 Siklus Hidup Plasmodium