33
1.Jika nilai koefisien reliabilitas 0,6 maka instrument memiliki reliabilitas yang baik Nunnaly dalam Ghozali, 2005 atau dengan kata lain instrument adalah reliabel atau
terpercaya. 2.Jika nilai koefisien reliabilitas 0,6 maka instrument yang diuji tersebut tidak
reliabel.
3.9.2 Metode Analisa Data
A. Metode Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui bagaimana variabel dependen Y dapat diprediksikan melalui variabel independen X, secara individual dan seberapa besar pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat maka setelah data diubah dari data ordinal ke data interval, maka dimasukkan ke dalam rumus:
Y = a + bx
dimana :
Y = Subjeknilai dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y bila X = 0 harga konstan
b = Koefisien regresi yang menunjukkan peningkatanpenurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
Universitas Sumatera Utara
34
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
B. Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini sebaiknya dilakukan sebelum diolah berdasarkan model- model penelitian. Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi
normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan Situmorang, et al, 2008:55.
C. Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikan IndividuUji Parsial Uji-t
Uji - t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual tehadap variabel terikat. Adapun Uji - t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Ho: b1 = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu kualitas pelayanan X terhadap variabel dependen yaitu kepuasan
konsumen Y.
Universitas Sumatera Utara
35
Ho : b1 ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independent yaitu kualitas pelayanan X terhadap variabel dependenyaitu kepuasan
konsumen Y.
Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika t hitung t table pada ά = 5
Ho ditolak jika t hitung t table pada ά = 5
2. Koefisien Determinan R
2
Independen Determinan R
2
Indentifikasi determinan R
2
digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel independent terhadap variabel dependen. Indentifikasi determinan
R
2
berfungsi untuk mengetahui signifikan variabel, maka harus dicari koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independent X terhadap
variabel dependen Y. Semakin besar nilai koefisien determinan, maka semakin baik kemampuan variabel dependen Y. Jika determinan R
2
semakin besar mendekatin satu maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independent
yaitu kualitas pelayanan X serta variabel dependen Y yaitu kepuasan konsumen semakin besar. Sebaliknya determinan R
2
semakin kecil mendekatin nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu
kualitas pelayanan X serta variabel dependen Y yaitu kepuasan konsumen semakin
Universitas Sumatera Utara
36
kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan variabel independent yaitu kualitas pelayanan X serta variabel dependen Y yaitu kepuasan
konsumen.
Universitas Sumatera Utara
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada tahun 2010 bulan Mei telah didirikan sebuah usaha produksi pangan dengan bahan utama nasi yang berlokasi di Jl. Karya Wisata , Medan Johor . Usaha
yang diberi nama Burger Nase ini memproduksi berbagai macam jenis burger dengan bahan utamanya nasi. Alasan pemilihan nasi sebagai bahan utama produksi, dimulai
dari pemiliknya yaitu M Ichsan yang ingin menciptakan suatu produk yang berbeda dan tidak biasa. Serta ingin menciptakan trend terbaru dalam mengkonsumsi nasi,
sehingga konsumen bisa makan nasi dimanapun dan kapanpun. Dan sang pemilik juga ingin membudidayakan makanan dengan citarasa Indonesia kedalam bentuk
wujud makanan eropa
Bahan utama burger ini yaitu nasi akan diolah secara khusus dikombinasikan dengan ayam fillet, serta sayuran seperti selada, timun , dan tomat sebagai sayuran
pelengkap. Sehingga nasi dapat disajikan dengan bentuk lain dan dapat menarik minat pembeli baik orang dewasa , remaja , maupun anak-anak yang kurang suka
mengkonsumsi nasi . Usaha Burger Nase menggunakan bahan baku dengan kualitas terbaik agar hasil produksi burger yang dihasilkan dapat terjaga kualitasnya dan
menjadi nomor satu dibidangnya . Pada awal tahun 2012 Burger Nase pindah lokasi
Universitas Sumatera Utara
38
dengan membuka outlet baru dengan konsep yang berbeda di Thamrin Plaza Medan . Dengan berpindahnya lokasi usaha ini sang pemilik berharap mampu
mengembangkan usaha ini menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
4.1.2 Lokasi Perusahaan
Usaha makanan BurgerNase ini berada di Thamrin Plaza Medan tepatnya di lantai 7 D,Loft yang menggunakan konsep Foodcourt. Pemilihan lokasi sangat penting
karena dapat mempengaruhi kelangsungan usaha secara keseluruhan. Pemilihan lokasi usaha di dasarkan pada:
a. Bahan Baku
Lokasi usaha dekat dengan lokasi pengambilan stok bahan baku sehingga memudahkan dalam pengambilan stok apabila kurang atau kehabisan serta menghemat jarak dan
waktu b.Tenaga Kerja
Lokasi tempat usaha yang terletak di salah satu mall menjadikan lokasi ini disukai oleh para calon tenaga kerja.
Universitas Sumatera Utara
39
c. Pemasaran
Awal berdirinya usaha ini berlokasi di JL Karya Wisata, Medan Johor dengan konsep membukai gerai dengan menggunakan gerobak. Kemudian usaha ini pindah ke
Thamrin Plaza Medan, dengan berpindahnya lokasi ini diharapkan Buger Nase mampu mencapai segmen pasar yang telah ditentukan yaitu kalangan anak muda.
Karena dengan lokasi yang berada disalah satu mall memudahkan kalangan muda untuk menemukan lokasi usaha ini.
4.1.3 Struktur Organisasi
Dalam suatu usaha dibutuhkan suatu struktur organisasi agar dalam prosesnya terdapat tingkatan wewenang dan tanggung jawab. Tingkat wewenang dan tanggung
jawab akan memudahkan pekerja dalam menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan.
Struktur organisasi pada usaha Burger Nase berbentuk lini atau garis, karena usaha ini milik perorangan maka pemilik usaha yang bertanggung jawab dalam
pengambilan keputusan dan mengkoordininasi setiap pegawai dalam menjalankan tugas. Struktur organisasi pada usaha Burger Nase dapat dilihat dibagan sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
40
Gambar 4.1
Struktur organisasi usaha Burger Nase
Sumber data: Industri rumah tangga Burger Nase Data diolah tahun 2014
Tugas dan tanggung jawab : a.
Pemilik •
Bertanggung jawab atas usaha secara keseluruhan . •
Membuat kebijakan usaha dan SOP Standart Operational Perusahaan secara keseluruhan.
• Memimpin, mengatur dan mengarahkan seluruh aktivitas yang ada dalam usaha.
b.Bagian Produksi •
Memberi laporan kepada pemilik mengenai hal-hal yang berkenaan dengan produksi. •
Menjaga ketertiban dan kerapihan kerja.
PEM I I L I K
PROD UKSI PEL AYA N
Universitas Sumatera Utara
41
c. Pelayan
• Menyediakan burger nase yang dipesan pembeli.
• Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
• Sekaligus melayani pembayaran terhadap pembelian dan mencatat dalam pembukuan.
4.1.4 Personalia
Jumlah karyawan yang bekerja di usaha burger nase ada 6 orang yang terdiri dari seorang pemilik, 3 orang dibagian produksi , dan 2 orang sebagai pelayan .
Sistem jam kerja yang berlaku bagi karyawan berbeda, dimana bagian produksi bekerja selama 8 jam sehari mulai pkl 08.00-17.00 . Sedangkan pelayan bekerja
selama 9 jam sehari mulai pkl 13.00-22.00 . Sistem penggajian bagi karyawan di produksi sebesar 800.000,- per bulan untuk setiap karyawan dan 900.000,- per bulan
untuk karyawan bagian karyawan sekaligus kasir. 4.2
Penyajian Data
Penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian pada usaha Burger Nase di Thamrin Plaza Medan yang dijadikan sebagai lokasi penelitian.
Penulis akan memaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah penelitian peroleh dilapangan yang kemudian dianalisa saru persatu dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
42
tabel distribusi frekuensi. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada responden.
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang di peroleh dari kuesioner tersebut, dibawah ini disajikan tabel-tabel distribusi yang kemudian di distribusikan
sebagai berikut :
Kriteria Responden
Berikut ini adalah hasil data mengenai identitas reponden melalui kuesioner yang diperoleh selama penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi.
Adapun kriteria responden tersebut terdiri dari :
1.Kriteria responden berdasarkan jenis kelamin 2.Kriteria responden berdasarkan usia
3.Kriteria responden berdasarkan pekerjaan 4.Kriteria responden berdasarkan frekuensi berkunjung
4.2.1 Identitas Responden