50
3.11 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square OLS
Situmorang dan Lutfi, 2014:114. Sebelum dilakukan analisa dan evaluasi selanjutnya, masih perlu dilakukan uji model dengan uji asumsi klasik yang
terbagi atas tiga uji model yaitu uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji multikolinearitas.
3.11.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji t dan
uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dngan
analisi grafik dan iji statistic Ghozali, 2011:160. Dikatakan normal apabila pada grafik histogram variabel tersebut
berdistribusi normal ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan. Dikatakan normal apabila pada scatter plot terlihat titik yang
mengikuti dat di sepanjang garis diagonal. Untuk pendekatan kolmigrov-smirnov dikatakan variabel residual berdistribusi normal apabila nilai Asymp sig 2-tailed
di atas nilai signifikan 0,05. Nilai kolmograv-sminov 1,97 berarti dikatakan normal Situmorang dan Lutfi, 2014:117.
3.11.2 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalm model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual saru pengamatan ke pengamatan lain.
Universitas Sumatera Utara
51
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas Ghozali,
2011:139. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik scatter plot dengan ketentuan dari grafik yang disajikan terlihat
tidak menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta menyebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y hal ini berarti
tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi layak dipakai.
3.11.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengui apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi di antar kolerasi di antara variabel independen Ghozali, 2011:105. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-
variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai kolerasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk
mendeteksi ada atau tidak multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut jika nilai tolerance kurang dari 0,10 atau sama dengan nilai Variance
Inflation Factor VIF lebih dari 10, maka dapat menunujukkan adanya
multikolinearitas atau sebaliknya Ghozali, 2011:106. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari Tolerance Value atau nilai
Variance Inflation Factor VIF. Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF
adalah 5. Apabila Tolerance Value 0,1 atau VIF 0,5 maka terjadi
Universitas Sumatera Utara
52
multikolinearitas. Tetapi jika Tolerance Value 0,1 atau VIF 0,5 maka tidak terjadi multikolinearitas.
3.12 Uji Hipotesis