Urusan Pilihan Aspek Pelayanan Umum

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Lingga Tahun 2005-2025 II-40 20 40 60 80 100 120 140 160 180 Singkep Barat Singkep Lingga Lingga Utara Senayang Jagung 10 12 6 8 Ubi Kayu 135 165 150 90 30 Ubi Jalar 6.5 10.4 6 10.4 Pr od uk si T on Gambar. G-II.11 JUMLAH PRODUKSI PALAWIJA MENURUT KOMODITITAHUN 2010 TON Sumber: Data dalam angka Kab. Lingga, 2011 Selain tanaman pangan, data tentang pertaninan di Kabupaten Lingga pada tahun 2010 yaitu tentang produksi padi. Produksi padi Kabupaten Lingga pada tahun 2010 adalah 0,4 ton dengan luas lahan 1 Ha, sehingga rata-rata produksi adalah 0,4 tonHa. Perkebunan Produksi perkebunan pada tahun 2010 mencapai 16.160,96 ton. Produksi tertinggi didominasi oleh sagu sebesar 10.812,98 ton, kemudian diikuti karet sebesar 4.071,40 ton. Data perkebunan Kabupaten Lingga dapat pada Gambar. G-II.12 berikut ini: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Lingga Tahun 2005-2025 II-41 25 8 67 Karet Kelapa Lada Sagu Gambar. G-II.12 JUMLAH PRODUKSI PERKEBUNANAN MENURUT KOMODITI DI KABUPATEN LINGGA, 2010 TON Sumber: Data dalam angka Kab. Lingga, 2011 Peternakan Pada tahun 2010, populasi ternak besar seperti sapi tercatat 1.341 ekor, kerbau 3 ekor, kambing 748 ekor dan babi 335 ekor. Bila dibandingkan tahun sebelumnya populasi ternak besar mengalami kenaikan untuk sapi sebesar 3,2, kambing sebesar 19,9, dan babi sebesar 4,7.Populasi unggas pada tahun 2010 berjumlah 113.042 ekor. Jika dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu sebanyak 110.169 ekor, ternak unggas di Kabupaten Lingga naik sebesar 2,6. Populasi ayam kampung memiliki jumlah terbanyak yaitu sebanyak 72.131 ekor. Populasi ayam petelur dan ayam pedaging masing-masing sebanyak 6.500 dan 32.800 ekor. Dan populasi itik sebanyak 1.611. Dari keempat jenis unggas tersebut, ayam kampung dan itik mengalami penurunan populasi masing-masing sebesar 1,5 dan 15. Perikanan Untuk sub sektor perikanan di Kabupaten Lingga pada umumnya adalah perikanan laut. Pada tahun 2009 volume produksi perikanan laut sebesar 18.310,988ton, pada tahun 2010 bertambah menjadi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Lingga Tahun 2005-2025 II-42 17,607.88 17,739.60 18,413.24 16,665.79 15,894.2716,305.09 17,184.78 18,310.99 21,560.89 14,500 15,500 16,500 17,500 18,500 19,500 20,500 21,500 22,500 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 21.560,931 ton atau mengalami peningkatan sebesar 17,7.Jumlah alat produksi perikanan dari tahun ke tahun cenderung mengalami penambahan. Pada tahun 2010 tercatat 9.964 unit alat penangkap ikan, 2.715 kapal motor, 124 motor tempel, 2.391 perahu tanpa motor dan 1.025 keramba. Perkembangan jumlah produksi perikanan laut di Kabupaten Lingga, 2002-2010 ton dapat dilihat pada Gambar. G-II.13 berikut ini: Gambar. G-II.13 JUMLAH PRODUKSI PERIKANAN LAUT TAHUN 2002-2010 TON Sumber: Data dalam angka Kab. Lingga, 2011 Kehutanan Hutan mempunyai peranan yang penting bagi stabilitas keadaan susunan tanah dan isinya. Luas hutan di Kabupaten Lingga pada tahun 2010 mencapai 22.726,32 Ha. Luas dan persentase hutan menurut fungsi di Kabupaten Lingga pada tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel. T-II.13. Pembangunan di Kabupaten Lingga harus tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan dengan tidak mengurangimerusak jumlah hutan lindung yang saat ini telah ada yaitu seluas 22.533,28 99,15. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Lingga Tahun 2005-2025 II-43 Tabel. T-II.13. Luas dan Perentase Hutan Menurut Fungsi Tahun 2010 Fungsi Luas Ha Persentase Function Area Percentage 1 2 3 01. Hutan Lindung 22.533,28 99,15 Conservation Forest 02. Hutan Suaka Alam - - Natural Conservation Forest 03. Hutan Produksi 87,37 0,38 Production Forest 04. Hutan Produksi Konversi 105,670 0,46 Conversion Production Forest Jumlah 22.726,32 100,00 Total Sumber:Data dalam Angka Kab. Lingga, 2011 Pariwisata Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada pariwisata yang menggalakkan kegiatan ekonomi, sehingga lapangan pekerjaan, pendapatan masyarakat serta penerimaan devisa akan dapat meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan. Jumlah objek wisata di Kabupaten Lingga tahun 2009 ada sebanyak 82 buah. Hal ini dapat dilihat pada Gambar. G-II.14. berikut ini. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Lingga Tahun 2005-2025 II-44 Gambar. G-II.14 Banyaknya Objek Wisata Menurut Kecamatan Di Kabupaten Lingga Tahun 2008-2009 Sumber: BPS, Kabupaten Lingga Dalam Angka Tahun 2008 dan 2009 Perdagangan Nilai volume perdagangan yang ada di Kabupaten Lingga dapat diketahui dari transaksi ekspor dan impor yang ada, berikut nilai ekspor dan impor yang ada di Kabupaten Lingga. Ekspor Volume ekspor Kabupaten Lingga tahun 2010 mencapai 2.486.916.561kg melalui Pelabuhan Dabo Singkep dan Pelabuhan Penuba. Nilainya mencapai 37.182.941 US yang merupakan total nilai ekspor dari Kabupaten Lingga. Adapun negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Cina, Singapura, Taiwan dan Jepang. Volume ekspor ke Cina sebesar 2.043.742.609 kg, Singapura sebesar 129.912 kg, Taiwan sebesar 76.753.690 kg dan Jepang 366.290.350 kg. Masing-masing dengan nilai ekspor 28.983.340 US Dollar, 1.234.321 US Dollar, 1.297.766 US Dollar dan 5.797.426 US Dollar. Singkep Barat Singkep Lingga Lingga Utara Senayang Jumlah 8 22 27 4 21 82 8 22 27 4 21 82 2008 2009 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Lingga Tahun 2005-2025 II-45 Gambar. G-II.15 Perkembangan Nilai Ekspor Melalui Kabupaten Lingga, 2006 –2010 US Sumber : data dalam angka Kab. Lingga, 2011 Impor Pada tahun 2010 Cina, Singapura dan Jepang merupakan tiga negara asal impor barang yang masuk ke Kabupaten Lingga. Volume impor dari negara Cina mencapai 1.517 kg, Singapura 120.000 kg dan Jepang 196.983 kg. Masing-masingdengan nilai sebesar 2.578 US Dollar, 116.211 US Dollar dan 611.598 US Dollar. Gambar. G-II.16 PERKEMBANGAN NILAI IMPOR MELALUI KABUPATEN LINGGA , 2006 - 2010 US Sumber: Data dalam Angka Kab. Lingga, 2011 728,870 6,228 392,449 209,284 784,413 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000 2010 2009 2008 2007 2006 37,182,941 12,883,943 7,394,378 6,148,168 6,670,676 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 2010 2009 2008 2007 2006 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Lingga Tahun 2005-2025 II-46 Perindustrian Pembangunan di sektor industri adalah merupakan upaya dalam meningkatkan nilai tambah, menciptakan lapangan usaha, memperoleh kesempatan kerja, menyediakan barang dan jasa yang bermutu dengan harga yang bersaing di dalam negeri dan luar negeri, meningkatkan ekspor guna menunjang pembangunan daerah dan sektor-sektor pembangunan lainnya serta mengembangkan kemampuan teknologi Industri pengolahan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri kerajinan rumah tangga. Pada tahun 2009 jumlah industri rumah tangga sebanyak 53 usaha, bertambah dibandingkan tahun 2008 yang hanya 51 usaha.Hal yang sama juga terlihat pada industri kecil yang semula terdapat 79 usaha pada tahun 2008 naik menjadi 81 usaha pada tahun 2009. Untuk industri besar sedang juga mengalami peningkatanyang semula sebanyak 6 usaha menjadi 10 usaha pada tahun 2009. Peningkatan jumlah usaha di masing- masing kelompok ini tentunya akan berpengaruh positif terhadap peningkatan keterserapan tenaga kerja.

1.4. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Suatu daya saing competitiveness merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. a. Kemampuan Ekonomi Daerah Tinjauan terhadap kemampuan ekonomi daerah bertujuan untuk mengetahui kualitas pertumbuhan ekonomi daerah. Semakin baik Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Lingga Tahun 2005-2025 II-47 kualitas pertumbuhan maka semakin tinggi pula daya saing daerah tersebut. Data-data perkembangan PDRB, khususnya sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran menunjukkan daya saing daerah ini pada kedua sektor tersebut. Daya saing ini semakin diperkuat dengan telah mapannya peran industri pengolahan untuk selanjutnya terus dikembangkan guna membangun keterkaitan antar sektor yang lebih kokoh. PDRB Perkapita dan Pendapatan Perkapita Peningkatan PDRB dan pendapatan per kapita menjadi salah satu ukuran dalam pencapaian tingkat kemakmuran masyarakat disuatu wilayah jika data tersebut disajikan secara berkala.PDRB Perkapita dan pendapatan perkapita Kabupaten Lingga dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, baik itu atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun 2000. Tabel. T-II.14. Tipe Pertumbuhan Kabupaten Lingga Atas Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha juta rupiah No LAPANGAN USAHA Sir Pir Dir Tipe Pertumbuhan 1 Pertanian ⁺ ⁺ ⁻ Sektor ini berkembang dengan cepat, dan juga berspesilisasi pada sektor ini tetapi tidak mempunyai akses yang baik ke lokasi bahan baku ataupun pasar. 2 Pertambangan dan Penggalian ⁺ ⁺ ⁺ Adanya petumbuhan dan perkembangan yang tinggi terjadi karena pertumbuhan sektor yang tinggi, cenderung berspesialisasi pada sektor dengan perkembangan yang pesat. 3 Industri Pengolahan ⁻ ⁺ ⁻ Mencirikan perekonomian yang relatif lambat perkembangnnya tetapi berspesialisasi pada komoditi padi sawah yang cepat perkembangnnya dengan intensitas kegiatan yang sangat kecil. 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ⁺ ⁺ ⁻ Sektor ini berkembang dengan cepat, dan juga berspesilisasi pada sektor ini tetapi tidak mempunyai akses yang baik ke lokasi bahan baku ataupun pasar. 5 Bangunan ⁺ ⁺ ⁻ Sektor ini berkembang dengan cepat, dan juga berspesilisasi pada sektor ini tetapi tidak mempunyai akses yang baik ke lokasi bahan baku ataupun pasar.