71.05 Penutup; merupakan penutup dari keseluruhan tulisan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Lingga Tahun 2005-2025 II-25 Tabel. T-II.5. Indeks Pembangunan Manusia KabupatenKotaPropinsi Se- Kepulauan Riau, dan Indonesia, serta Peringkatnya Tahun 2009 Kabupaten KotaPropinsi Angka Harapan Hidup tahun Angka Melek Huruf persen Rata2 Lama Sekolah tahun Rata2 Pengeluaran perKapita Riil Disesuaikan Rp 000 IPM Peringkat dari semua kabupaten kotapropinsi di Indonesia Karimun 69,86 95,19 7,81 636,34 73,15133 Bintan 69,66 94,50 8,00 644,59 73,66111 Natuna 68,21 95,92 6,93 615,21 70,11290 Lingga 70,02 91,11 7,22 625,42 71,05231 Kep. Anambas 67,23 90,00 5,35 626,35 67,94393 Batam 70,76 98,85 10,71 648,13 77,5116 Tanjungpinang 69,56 97,31 9,24 633,65 74,3188 Prop. Kepri 69,75 96,08 8,96 641,63 74,546 Indonesia 69,21 92,58 7,72 631,50 71,76- Sumber:Laporan Pembangunan Manusia Kabupaten Lingga Tahun 2009 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS Berdasarkan data yang bersumber dari Kabupaten Lingga Dalam Angka Tahun 2009 menunjukkan bahwa jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial yang ada di Kabupaten Lingga sebanyak 981 orang, terbanyak adalah dewasa cacat yaitu 288 orang, kemudian lansia terlantar berjumlah 249 orang, tuna daksa sebanyak 131 orang, dan 93 orang penyandang tuna netra. Angkatan Kerja Tenaga kerja adalah modal dasar bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Angkatan Kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja, sementara tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan.Penduduk berumur kurang dari 15 tahun meskipun telah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Lingga Tahun 2005-2025 II-26 melakukan pekerjaan guna memenuhi suatu kebutuhan hidup tidak dikategorikan sebagai angkatan kerja. Angkatan kerja merupakan bagian dari aspek demografi penduduk yang mempunyai kecenderungan bertambah atau menurun sejalan dengan perubahan yang dialami oleh penduduk itu sendiri. Hal ini terjadi karena faktor alamiah sepeti kelahiran, kematian maupun perpindahan yang menyebabkan jadi bergesernya pola kependudukan secara keseluruhan. Tabel. T-II.6. Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas menurut Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin Uraian Laki - laki Perempuan Lk + Pr 1. Angkatan Kerja 83,44 34,17 57,26 1.Bekerja 79,02 31,03 53,52 2.Mencari Pekerjaan 4,42 3,14 3,74 2. Bukan Angkatan Kerja 16,56 65,83 42,74 1.Sekolah 7,80 4,60 6,10 2.Mengurus Rumah Tangga 4,62 59,63 33,85 3.Lainnya 4,14 1,61 2,79 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber: BPS, Kabupaten Lingga Dalam Angka Tahun 2009 Berdasarkan data yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik, pada tahun 2009 terdapat 57,26 penduduk angkatan kerja dan 42,74 penduduk bukan angkatan kerja. Bila dibandingkan berdasarkan jenis kelamin, ditahui bahwa penduduk laki-laki yang bekerja sebanyak 79,02 sementara penduduk perempuan yang bekerja sebanyaj 31,03. Berdasarkan Tabel-II.14, penduduk di Lingga yang bekerja, sebagian besar bekerja di sektor pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 39,54 dan sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan 20,34. Sementara lapangan kerja yang paling sedikit dijadikan mata pencaharian Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Lingga Tahun 2005-2025 II-27 oleh penduduk Lingga yaitu sektor Listrik, gas dan air minum yaitu 0,15. Tabel. T-II.7. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Lapangan Usaha Laki- Laki Peremp uan Lk + Pr 1 . Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 47,59 21,47 39,5 4 2 . Pertambangan dan Penggalian 5,18 0,55 3,76 3 . Industri Pengolahan 6,96 16,07 9,76 4 . Listrik, Gas dan Air Minum 0,22 0,00 0,15 5 . Konstruksi 5,56 0,00 3,85 6 . Perdagangan Besar, Eceran, Rumah MakanDan Hotel 11,91 25,21 16,0 7 . Transportasi, Pergudangan dan komunikasi 6,55 3,57 5,64 8 . Lembaga Keuangan, Real Estate,Usaha Persewaanan Jasa Perusahaan 1,11 0,61 0,96 9 . Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan 14,91 32,52 20,3 4 Jumlah 100,00 100,00 100, 00 Sumber: BPS, Kabupaten Lingga Dalam Angka Tahun 2009 Dari jenis pekerjaan yang ada di Kabupaten Lingga, wiraswasta adalah yang paling banyak dijalankan oleh penduduk. Tabel. T-II.8 menunjukkan penduduk yang bekerja sebagaiwiraswasta sebanyak 4.161 jiwa atau 8,68 dari keseluruhan jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Lingga. Kemudian diikuti oleh jenis pekerjaan sebagai buruhnelayan perikanan sebanyak 3.989 jiwa atau 8,32 dari keseluruhan jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Lingga. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Lingga Tahun 2005-2025 II-28 Tabel. T-II.8. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan di Kabupaten Lingga Tahun 2009 penduduk usia kerja usia 15 tahun ke atas No Jenis Pekerjaan Jumlah Prosentase 1 Wiraswasta 4.161 8,68 2 Buruh Nelayan Perikanan 3.989 8,32 3 Nelayan Perikanan 3.687 7,69 4 Buruh Harian Lepas 2.049 4,27 5 Karyawan Swasta 981 2,05 6 Pegawai Negeri Sipil 639 1,33 7 Guru 575 1,20 8 Karyawan Honorer 525 1,10 9 Petani Pekebun 437 0,91 10 Pembantu Rumah Tangga 437 0,91 11 Lainnya 30.456 63,53 Jumlah 47.936 100,00 Sumber: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2009

c. Seni Budaya dan Agama

Perkembangan sosial budaya masyarakat Kabupaten Lingga menunjukkan adanya adat, budaya, tradisi dan warisan budaya yang sampai saat ini masih dipegang kuat meskipun terjadi perkembangan yang pesat menuju modernisasi. Mayoritas masyarakat Kabupaten Lingga adalah melayu dan sebagian kecilnya adalah pendatang yang bergabung melebur bersama masyarakat setempat dan para pendatang tersebut masih tetap mempertahankan tradisi dan adat mereka. Demikian pula dalam penggunaan bahasa, masyarakat asli dan pendatang menggunakan Bahasa Melayu namun tetap ditemukan bahasa para pendatang seperti Cina, dan lainnya. Jenis pakaian tradisional yang dikenal orang Melayu Kepulauan Lingga adalah Baju Kurung. Baju ini bentuknya bermacam–macam, seperti Cekak Musang, Teluk Belanga, Empat Saku, Pesak Sebelah, Gunting Jubah, Kancing Tujuh dan Belah Bentan. Masyarakat Melayu Riau memiliki daya tarik yang kuat terhadap kesenian. Bahkan sampai sekarang banyak yang terus Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Lingga Tahun 2005-2025 II-29 dikembangkan dan dikenalkan, seperti kesusasteraan Gurindam, Kompang, Gazal, seni tari rakyat Joget, Zapin, seni teater Teater Bangsawan dan lainnya. Kabupaten Lingga memiliki grup kesenian yang berjumlah 26 buah yang tersebar di beberapa Kecamatan, terbanyak terdapat di Kecamatan Singkep yaitu 10 buah, Kecamatan Lingga 6 buah, 4 buah di Kecamatan Lingga Utara dan Kecamatan Singkep Barat dan Kecamatan Lingga Utara masing-masing 4 buah, dan Kecamatan Senayang 2 buah. Keagamaan Pembangunan dibidang fisik harus diimbangi dengan pembangunan dibidang mental spiritual sehingga akan ada keseimbangan dan keserasian antara kepentingan duniawi dan ukhrawi. Kehidupan beragama yang harmonis antara umat beragama di Kabupaten Lingga telah terjalin dengan kokoh. Melaksanakan ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam. Jumlah jemaah haji dari Kabupaten Lingga yang diberangkatkan pada tahun 2010 adalah sebanyak 50 orang atau naik 11 dibandingkan dengan tahun 2009.

1.3. Aspek Pelayanan Umum

Bagian aspek pelayanan umum berikut ini mejelaskan perkembangan kinerja yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Lingga, baik pada urusan wajib maupun urusan pilihan.

2.3.1. Urusan Pelayanan Wajib

Urusan Pelayanan wajib merupakan urusan pemerintahan yang wajib diselengarakan oleh pemerintah daerah yang beekaitan dengan pelayanan dasar. Secara umum, penyelengaran pelayanan dasar Kabupaten Lingga masih perlu ditingkatkan untuk