untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola kertas pertanyaan lalu dilempar ke
siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh Kisworo, 2008, dan penilaian akhir berupa tes tertulis. Melempar
disini maksudnya adalah menukar kertas berisi soal yang telah dibuat siswa ke siswa lain untuk diselesaikan.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil ju
dul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Bangun Ruang Sisi Datar Limas Kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman Tahun Ajaran 20152016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII-B SMP Budi Mulia
Minggir Sleman? 2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman?
C. Batasan Masalah
Agar dapat menemukan jawaban dari suatu masalah dengan efisien dan terarah, maka diperlukan suatu batasan masalah yang akan dikaji secara
mendalam. Pada penelitian ini, batasan masalahnya adalah sebagai berikut. 1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir
Sleman semester genap tahun pelajaran 20152016 dengan banyak siswa 20 orang.
2. Objek penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP
b. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu luas permukaan permukaan dengan Standar Kompetensi: Memahami sifat-sifat kubus,
balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya
c. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat siswa dalam mempelajari bangun ruang sisi datar yang diukur melalui
angketkuisioner yang diberikan kepada siswa. d. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aspek kognitif
dan aspek afektif, aspek kognitif diketahui melalui hasil tes tertulis dalam bentuk soal essai sebanyak 8 soal, sedangkan aspek afektif
diketahui melalui lembar observasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Batasan Istilah
1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan proses yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku. Maksutnya adalah dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, yang belum terampil
menjadi terampil. Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari Suprijono, 2009. Dapat dikatakan
bahwa pembelajaran merupakan kegiatan dalam konteks ini adalah guru dengan siswanya, sehingga terjadi interaksi antara keduanya.
2. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang jenisnya
berkelompok yang lebih dipimpin oleh guru, dimana guru memberikan masalah-masalah, pertanyaan-pertanyaan kepada kelompok-kelompok
siswa yang telah dibentuk. Diakhir kegiatan berkelompok biasanya guru memberi tugas yang harus diselesaikan. Pembelajaran kooperatif
menekankan pada keterlibatan siswa secara lebih aktif baik secara fisik maupun mental.
3. Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing merupakan
pembelajaran dimana siswa di kelas dibentuk menjadi beberapa kelompok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan masing-masing memiliki ketua. Masing-masing ketua berkumpul dengan guru untuk dijelaskan materi yang akan dibahas pada hari tersebut,
setelah itu ketua kembali ke kelompok masing-masing untuk menjelaskan materi yang telah disampaikan guru. Selanjutnya, anggota kelompok
membuat soal beserta jawabannya dan soal dibentuk menjadi sebuah bola menyerupai bola salju yang akan ditukar ke kolmpok lain dengan
melemparnya. Kelompok yang menerima soal tersebut harus menjawab pertanyaan yang ada dalam gelindingan bola, begitu seterusnya.
4. Motivasi Menurut Sardiman 2008 motivasi berawal dari kata “motif” ,
diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagau daya penggerak dari dalam dan
dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu i kebutuhan, ii dorongan, dan iii tujuan
Arikunto, 2010. Menurut Sardiman 2008 motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha pencapaian
prestasi. Seorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan
prestasi baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
Menurut Uno 2007 motivasi dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Motivasi Instrinsik Motivasi instrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan
dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, atau sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Motivasi instrinsik dapat
ditimbulkan dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat terhadap bidang studi yang relevan. Sebagai contoh, memberitahukan
sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan instruksional pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saat pembelajaran akan dimulai yang menimbulkan motivasi keberhasilan mencapai sasaran.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa adanya rangsangan dari luar Siregar dan Hartini,
2011. Motivasi intrinsik yang terdapat dalam diri siswa berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Misalnya keinginan untuk
mendapat ketrampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan,
menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan diterima oleh orang lain, dan lain-lain Hamalik, 2003.
Pada aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan, terutama belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi
intrinsik sulit sekali melakukan aktivitas belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam
belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan
dan sangat berguna kini dan dimasa mendatang Djamarah,2011. b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang
positif terhadap kegiatan pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya.
Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik, yaitu Uno, 2007:
a. Anak didik Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang
berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya, maupun keyakinannya.
a. Metode Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan
kegiatan dalam kependidikan. b. Bimbingan
Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan,
baik yang bersifat pribadi maupun akademis. c. Pengetahuan yang luas
Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya.
d. Profesionalisme guru dalam profesinya Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada
profesinya sebagai pendidik. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah dorongan yang keluar dari dalam diri sesorang untuk melakukan sesuatu agar tujuan yang diinginkan tercapai.
5. Hasil Belajar Menurut Suprijono 2011, hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne Suprijono, 2011 hasil belajar
berupa: 1 Informasi verbal
2 Keterampilan intektual 3 Strategi kognitif
4 Keterampilan motorik 5 Sikap
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya Sudjana, 2004. Hasil
belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa Sudjana, 1989. Dari
beberapa pendapat tersebut, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal
internal dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa
berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang
terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.
6. Bangun Ruang Sisi Datar Nur 2012 dalam bukunya yang berjudul Asiknya Belajar Bangun
Ruang Sisi Datar mendefinisikan bahwa bangun ruang adalah suatu bangun tiga dimensi yang memiliki volume atau isi. Sedangkan bangun
ruang sisi datar adalah bangun ruang yang memiliki sisi berbentuk datar bukan sisi lengkung.
Bagian-bagian sebuah bangun ruang dijelaskan sebagai berikut. 1. Bidang sisi
Yakni bidangsisi pada bangun ruang yang membatasi wilayah antara ruang satu dengan ruang lainnya.
2. Rusuk Yakni pertemuan dua bidang sisi berupa ruas garis.
3. Titik sudut Yakni titik hasil pertemuan dua rusuk atau lebih pada sebuah bangun
ruang. 4. Diagonal sisi
Yakni garis yang merupakan diagonal dari sisi pada bangun ruang tersebut.
5. Bidang diagonal Yakni bidang datar yang terbentuk dari diagonal sisi dan rusuk.
6. Diagonal ruang Yakni garis yang merupakan diagonal dari sebuah bidang diagonal.
Macam-macam bangun ruang sisi datar: a. Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang semua sisinya berbentuk persegi dan memiliki rusuk-rusuk yang sama panjang.
Gambar 1.1 Kubus
Kubus memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1 Banyak bidang sisi pada kubus ada 6 yang berbentuk persegi
dengan ukuran panjang dan luas yang sama. 2 Mempunyai 8 titik sudut.
3 Mempunyai 12 rusuk yang sama panjang. 4 Semua sudutnya siku-siku.
5 Mempunyai 12 diagonal sisi dengan ukuran yang sama panjang. 6 Mempunyai 4 diagonal ruang dengan ukuran yang sama panjang.
7 Mempunyai 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang.
b. Balok Balok adalah bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi
berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya dimana setiap sisinya berbentuk persegi panjang.
Gambar 1.2 Balok
Balok memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1 Mempunyai 6 bidang sisi berbentuk persegi panjang.
2 Balok memiliki 12 rusuk. Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran yang sama panjang.
3 Setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran yang sama panjang.
4 Memiliki 8 titik sudut. 5 Seluruh sudut pada balok adalah siku-siku.
6 Mempunyai 4 diagonal ruang dan 12 diagonal bidang. 7 Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran yang sama
panjang. 8 Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegi
panjang.
c. Prisma Prisma adalah bangun ruang yang memiliki alas dan atap
yang sama bentuk dan ukurannya. Semua sisi tegak prisma berbentuk persegi panjang. Jenis prisma bermacam-macam sesuai dengan alas
dan atapnya. Misalnya adalah prisma segiempat biasa disebut balok, prisma segitiga, prisma trapesium, dan lain-lain.
Gambar 1.3 Prisma Segitiga dan Prisma Segilima
Sebuah prisma memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1 Prisma memiliki bentuk alas dan atap yang kongruen.
2 Setiap sisi samping prisma berbentuk persegi panjang. 3 Prisma memiliki rusuk tegak.
4 Setiap diagonal bidang pada sisi yang sama memiliki ukuran yang sama.
d. Limas Limas adalah bangun ruang yang terdiri dari bidang alas dan
bidang sisi tegak yang berbentuk segitiga. Ada berbagai macam limas. Contohnya, limas segiempat, limas segitiga, limas segilima, dan lain-
lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 1.4 Limas Segitiga
Sebuah limas segi-n memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1 Alasnya berbentuk segi-n.
2 Memiliki banyak sisi dengan rumus n+1 3 Memiliki banyak titik sudut dengan rumus n+1
4 Memiliki banyak rusuk dengan rumus 2n
7. Bangun Ruang Sisi Datar Limas Limas adalah bangun ruang yang alasnya berbentuk segi banyak
segitiga, segiempat, atau segilima dan bidang sisi tegaknya berbentuk segitiga yang berpotongan pada satu titik. Titik potong dari sisi-sisi tegak
limas disebut titik puncak limas Nuharini, 2008. Seperti halnya prisma, limas juga diberi nama berdasarkan bentuk bidang alasnya. Jika alasnya
berbentuk segitiga maka limas tersebut dinamakan limas segitiga. Jika alas suatu limas berbentuk segilima beraturan maka limas tersebut dinamakan
limas segilima beraturan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 1.5 Limas Berdasarkan Bentuk Bidang Alasnya
Berdasarkan bentuk alas dan sisi-sisi tegaknya limas dapat dibedakan menjadi limas segi-n beraturan dan limas segi-n sembarang seperti gambar
berikut.
Gambar 1.6 Limas Beraturan dan Sembarang
Nur 2012 dalam bukunya dalam yang berjudul Asiknya Belajar Bangun Ruang Sisi Datar menyebutkan bagian-bagian limas sebagai berikut.
1. Bidang sisi limas
Gambar 1.7 Bidang Sisi Limas
Limas segilima diatas memiliki 6 bidang sisi, yaitu: TPQ, TQR, TRS, TSO, TOP, dan OPQRS.
2. Rusuk Limas
Gambar 1.8 Rusuk Limas
Limas segilima memiliki 10 rusuk, yaitu: TO, TP, TQ, TR, TS, OP, PQ, QR, RS, dan SO.
3. Titik Sudut
Gambar 1.9 Titik Sudut Limas
Limas segilima memiliki 6 titik sudut, yaitu: T, Q, P, Q, R, dan S. 4. Diagonal Bidang
Gambar 1.10 Diagonal Bidang Limas
Limas segilima memiliki 5 diagonal bidang, yaitu: OQ, QR, OR, PS, PR, dan QS.
5. Bidang Diagonal
Gambar 1.11 Bidang Diagonal Limas
Limas segilima memiliki 5 bidang diagonal, yaitu: TOQ, TOR, TPS, TPR dan TQS. Selain bagian-bagian dari limas Nur 2012:47
menyebutkan ciri-ciri limas sebagai berikut. 1 Alasnya berbentuk segi-n.
2 Memiliki banyak sisi dengan rumus n+1 3 Memiliki banyak titik sudut dengan rumus n+1
4 Memiliki banyak rusuk dengan rumus 2n Luas permukaan limas adalah jumlah semua luas bidang sisi pada
limas. Jadi cara mencari luas permukaan limas sebagai berikut.
Selain luas permukaan limas juga memiliki volume. Cara mencari volume limas sebagai berikut.
� � �� �� � � = � � � +
� � ���
� � � � =
1 3 × � � � ×
�� PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Tujuan Penelitian