Pengungkapan Identitas Gay Homoseksual

21 lingkungan dengan autonomy support yang rendah atau lingkungan yang mengontrol, individu merasa tertekan untuk tampil, berperilaku dalam cara tertentu Deci Ryan dalam Legate et al., 2012, cenderung tertutup dan defensif Hodgins et al. dalam Legate et al., 2012. Oleh karena itu, gay cenderung selektif dalam mengungkapkan orientasi seksualnya Legate et al., 2012.

5. Sikap Terhadap Gay

Sikap didefinisikan sebagai evaluasi individu terhadap berbagai aspek kehidupan sosial Baron, Byrne, Branscombe dalam Sugianto, 2014 dan dapat ditujukan kepada orang-orang, obyek, ataupun ide-ide Aronson, Wilson, Akert dalam Sugianto, 2014. Dalam hal ini, sikap terhadap gay dapat diartikan sebagai evaluasi individu atau kelompok terhadap gay yang dapat berujung positif atau negatif. Di Amerika Serikat, sikap positif masyarakat akan homoseksualitas semakin meningkat dari tahun ke tahun Pew Research Center, 2014, khususnya pada isu pernikahan sejenis Baunach, 2012. Akan tetapi, hasil yang berbanding terbalik ditunjukkan oleh survei yang dilakukan LSI 2012 dan Pew Research Center 2014 yang menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia masih menunjukkan sikap negatif pada kelompok gay. Pew Research Center 2014 menyatakan bahwa tingkat kepentingan agama dalam masyarakat menjadi salah satu faktor yang membentuk sikap negatif 22 pada kelompok gay. Segala jenis sikap dan perilaku anti-gay disebut sebagai homophobia LeVay Valente, 2006. Selain homophobia, ada pula istilah heteroseksisme. Heteroseksisme mengacu pada ideologi yang melanggengkan stigma buruk pada kelompok gay dengan cara menolak dan memperburuk citra perilaku, identitas, hubungan, dan komunitas nonheteroseksual Herek, 2004. Heteroseksisme melekat pada institusi dan budaya yang pada akhirnya akan melahirkan hubungan penuh hierarki di mana kelompok gay memiliki posisi yang lebih inferior daripada heteroseksual Herek, 2004. Masyarakat yang heteroseksis berusaha untuk mengaburkan keberadaan kelompok gay, jika kelompok gay menunjukkan eksistensinya, maka mereka akan dicap sebagai imoral, kriminal, sakit, menyimpang, berdosa, bahkan mengancam Herek, 2004. Masyarakat heteroseksis kemudian menganggap bahwa kekerasan atau diskriminasi menjadi hal yang pantas diterima oleh kelompok gay Herek, 2004. Lebih jauh, sikap negatif yang ditunjukkan ternyata memiliki tingkat yang berbeda berdasarkan jenis kelamin target D’Augelli Grossman, 2001. Sikap terhadap gay ternyata lebih negatif jika dibandingkan dengan sikap terhadap lesbian D’Augelli Grossman, 2001, terutama ditunjukkan oleh laki-laki Nierman, Thompson, Bryan, Mahaffey, 2007. Jumlah gay yang menerima ancaman dan diserang secara fisik lebih banyak daripada lesbian D’Augelli Grossman, 2001. Sikap negatif tersebut dapat muncul karena gay dianggap melanggar peran gender yang ada Nierman et al., PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 2007. Standar maskulinitas yang digunakan untuk menggambarkan peran gender laki-laki yang kaku membuat laki-laki berusaha menghindari hal berbau feminin dan menunjukkan sikap negatif terhadap gay demi menegaskan maskulinitasnya Nierman et al., 2007. Sesuai dengan pernyataan Kimmel 2004, laki-laki menjadi maskulin ketika ia menolak nilai-nilai feminin.

B. Dukungan Sosial

1. Definisi Dukungan Sosial

Dukungan sosial dapat didefinisikan sebagai sebuah interaksi sosial atau hubungan di mana individu menerima bantuan konkret atau interaksi yang membuatnya merasa memiliki kelekatan dengan orang lain atau kelompok lain yang dianggap memperhatikan dan mencintainya Hobfoll Stokes dalam Goodwin, Cost, Adonu, 2004. Dukungan sosial mengacu kepada diterimanya rasa nyaman, perhatian, penghargaan dan pertolongan oleh individu dari individu lain atau sebuah kelompok Sarafino, 2008. Selain itu, Cobb 1976 dan Cohen dan Wills 1985 menyatakan bahwa dukungan sosial merupakan interaksi di mana si pemberi dukungan menyampaikan kepada penerima dukungan bahwa ia dicintai, diperhatikan, dan merupakan bagian dari suatu jaringan yang saling berkomunikasi dan memiliki kewajiban bersama dalam Chen, Kim, Mojaverian, Morling, 2012. Individu yang menerima dukungan sosial merasa bahwa ia merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Bahaya Komunitas Homoseksual Di Media Sosial (Studi Kasus: Interaksi Virtual Community Media Sosial Grindr)

3 17 120

Makna Sosial Uang Tilang Bagi Masyarakat dan Kepolisian.

8 57 6

KONSTRUKSI SOSIAL TENTANG PERKAWINAN BAGI KAUM GAY Studi pada Pasangan Gay yang Tinggal di Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13

BABI PENDAHULUAN - Dukungan sosial rekan kerja dengan penerimaan diri pada gay - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 10

Dukungan sosial rekan kerja dengan penerimaan diri pada gay - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 22

Hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri pada kaum gay di Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 18

Hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri pada kaum gay di Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 8

Hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri pada kaum gay di Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 25

Dukungan sosial masyarakat terhadap munculnya komunitas gay di Situbondo sebagai kota santri ditinjau dari stereotype tentang gay, stereotype tentang komunitas gay, dan persepsi tentang kota santri - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 18

BABI PENDAHULUAN - Dukungan sosial masyarakat terhadap munculnya komunitas gay di Situbondo sebagai kota santri ditinjau dari stereotype tentang gay, stereotype tentang komunitas gay, dan persepsi tentang kota santri - Widya Mandala Catholic University Su

0 0 9