Informan 1 B Analisis Data dan Hasil

51 Informan 1, salah satu temannya cenderung terbuka dan tidak mencampuri urusannya terkait orientasi seksualnya. Sikap teman Informan 1 yang tidak berusaha untuk terlalu terlibat dalam hidupnya dianggap sebagai bentuk dukungan oleh Informan 1. Informan 1 bahkan mengatakan bahwa bentuk dukungan seperti itulah yang ia perlukan, dukungan berupa pembiaran dan tidak dicampuri urusannya. Dukungan yang diterima dan adanya kebutuhan untuk menerima dukungan seperti di atas tercermin dalam kalimat-kalimat berikut. Yang satunya, eeh, ya udah, eeh, istilahnya hidup, hidup kamu, saya cukup tau ... Ya se-simple temenku yang tadi. Se-simple kayak temenku yang, yang, tipe yang satunya tadi yang dia cuma sekedar oke cukup tau. Itu doang sih menurutku udah cukup sih, dan gak ikut campur, udah sih menurutku itu cukup. Efek dari dukungan yang diterima oleh Informan 1 adalah timbulnya rasa senang. Informan 1 mengatakan bahwa ia merasa bersyukur ketika ada orang yang mengetahui orientasi seksualnya namun tidak dengan sengaja membocorkan informasi tersebut kepada orang lain. Upaya orang lain dalam tidak terlalu mencampuri urusan Informan 1 serta menjaga privasinya membuat Informan 1 merasa nyaman. Selain rasa nyaman, Informan 1 juga merasakan keseimbangan dalam hidupnya ketika menerima dukungan dari orang lain terkait orientasi seksualnya. Kalimat-kalimat seperti “ya seneng aja ada orang yang bisa menghargai kita apa adanya ” dan “ya itu tentu saja berarti karena dia menghargai aku bisa nyaman, hidupku balance gitu lho, semua sisinya bisa balance ” menggambarkan efek dari dukungan yang diterima oleh Informan 1. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Afek positif yang dirasakan Informan 1 ketika menerima dukungan kemudian membuat ia memaknai dukungan yang diterima dengan positif pula. Informan 1 memaknai dukungan bukan sekadar diterima sebagai seorang gay, tetapi juga dibiarkan untuk menjadi diri sendiri tanpa dicampuri urusannya. Selain itu, Informan 1 juga memaknai dukungan yang diterima sebagai manifestasi dari adanya pengakuan, penghormatan, dan penghargaan atas kehidupan pribadinya. Berikut adalah kalimat-kalimat yang menunjukkan makna yang dikonstruksi Informan 1 atas dukungan yang diterima. Aku sih nganggepnya sebagai bentuk ini ya, rasa, rasa hormat, saling menghargai gitu ya ... Nggak cuma menerima ya, maksudnya sampe ke level ‘oh ya udah’ gak ikut campur, ‘oh ya udah itu urusan kamu’, kayak gitu, menurutku malah itu yang aku sebut dukungan. Pengalaman menerima baik dukungan maupun sikap negatif membawa kesadaran bahwa tidak semua orang akan menunjukkan penolakan pada Informan 1 terkait orientasi seksualnya. Informan 1 sadar bahwa di satu sisi orang-orang akan berusaha mengubah orientasi seksualnya, namun ada juga orang yang dapat menerimanya dengan baik. Walau begitu, Informan 1 tidak serta merta mengungkapkan orientasi seksualnya sembarangan. Ketakutan atas sikap negatif dari orang lain membuat Informan 1 mengaku bahwa ia tetap akan menyembunyikan orientasi seksualnya, bahkan ketika ia sedang berada di lingkungan sesama gay. Informan 1 juga merasa nyaman ketika menyembunyikan orientasi seksualnya karena terhindar dari sikap negatif yang ditunjukkan orang lain. Informan 1 merasa bahwa ia harus benar-benar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 mempercayai seseorang sebelum ia bisa mengungkapkan orientasi seksualnya. Menurut Informan 1, orang yang boleh tahu tentang orientasi seksual Informan 1 adalah orang yang menurutnya terbukti bisa menjaga rahasia. 54 Skema 3. Dinamika psikologis yang terjadi ketika Informan 1 menerima dukungan sosial. Keinginan untuk menjadi diri sendiri, diakui, dihargai Informan 1 Sulit memercayai lingkungan; tidak memiliki power untuk mengubah lingkungan Merasakan afek negatif ketika menerima sikap negatif Memaknai dukungan sebagai bentuk pengakuan, penghormatan, penghargaan Merasakan afek positif ketika didukung; hidup seimbang Menyadari perbedaan reaksi Memilih untuk tidak mengungkap orientasi seksual walaupun di lingkungan yang mendukung; mengungkap orientasi seksual secara selektif Ingin privasi terjaga; ketakutan akan reaksi negatif jika orientasi seksual terungkap Tekanan sosial Bersikap indifferent atas sikap negatif Sikap negatif Sikap positif dukungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

2. Informan 2 LN

Informan 2 adalah gay yang cukup terbuka pada banyak orang, terutama teman-teman dekatnya. Informan 2 bahkan merasa bahwa ia terlalu mudah dalam mempercayai orang lain sehingga seringkali ia merasa menyesal setelah mengungkapkan orientasi seksualnya kepada orang yang ternyata tidak dapat menerima dirinya. Walaupun Informan 2 cukup terbuka pada teman-temannya, hingga saat ini ia masih belum berani mengungkapkan orientasi seksualnya kepada anggota keluarga intinya. Informan 2 sempat mencoba untuk mengangkat topik tentang homoseksualitas saat sedang bersama saudaranya, namun ternyata saudaranya menunjukkan ketidaksukaan pada topik tersebut. Informan 2 mengaku bahwa ia mendapat baik dukungan maupun sikap negatif dari orang-orang di sekitarnya. Menurut Informan 2, sikap negatif yang ditunjukkan orang-orang kepadanya berupa cemoohan dan upaya pengubahan orientasi seksualnya. Hingga saat ini, sikap negatif yang diterima oleh Informan 2 sebagian besar ditunjukkan oleh teman laki-lakinya. Upaya untuk menjaga sikapnya menjadi sebuah keharusan bagi Informan 2 saat ia sedang bersama teman laki-lakinya. Kalimat-kalimat seperti “trus sudah deh dari a sampe z yang hina- hinaan” dan “ada perlakuan yang beda sih dari temen- temen cowok” mencerminkan pengalaman Informan 2 saat menerima sikap negatif. Sikap negatif yang ditunjukkan orang lain membawa efek negatif pada diri Informan 2. Informan 2 menilai bahwa sikap negatif orang lain 56 terhadapnya membuat ia tidak nyaman. Hinaan dan stereotip yang menempel pada kelompok gay membuat ia merasa bingung harus bersikap bagaimana di tengah masyarakat. Informan 2 bahkan merasa bahwa sikap-sikap negatif yang ditunjukkan orang lain itu merupakan bentuk dari dehumanisasi. Hal tersebut membuat Informan 2 melihat lingkungannya sebagai tempat yang membuatnya cukup tidak nyaman. Informan 2 mengekspresikan perasaannya saat menerima sikap negatif dengan kalimat “aku kayak gak nyaman gitu kan sama masyarakat yang, ih, kok judgmental banget” dan “mau nunjukkin, yaaa, aku juga manusia”. Adapun sikap negatif tidak hanya datang dari orang lain di sekitar Informan 2. Informan 2 pun pernah menunjukkan sikap negatif ke orientasi seksualnya dengan penyangkalan, terutama di saat-saat sebelum menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Namun, penyangkalan tersebut diikuti oleh rasa tidak nyaman pada diri Informan 2. Perasaan bahwa “ini bukanlah diri saya yang seb enarnya” kerap muncul saat Informan 2 berusaha untuk menampilkan citra maskulin di hadapan orang lain. Informan 2 sadar bahwa ia berperilaku tidak seperti laki-laki lain. Hal tersebut mulai berubah saat Informan 2 menduduki bangku perkuliahan. Informan 2 mulai berani mengeksplorasi orientasi seksualnya dan menerima dirinya sendiri. Pengalaman mengeksplorasi dan menerima diri sendiri menjadi titik awal sikap Informan 2 yang cenderung tidak mengacuhkan sikap-sikap negatif yang tertuju pada dirinya. Upaya Informan 2 dalam menyangkal orientasinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 serta perubahan sikapnya terhadap sikap negatif yang muncul tergambarkan dalam kalimat-kalimat berikut. Awalnya dulu aku nyoba kayak, uuh, harus act like the man, I’m the man, so I act like, ya udah kayak, uuh, jantan banget ... Sampe akhirnya aku yang kuliah ke sini, jauh dari orang tua itu, itu baru rasanya ke- eksplor, ya, I have to accept myself, ya aku terima diriku kayak apa, kayak gitu ... Makanya trus aku jadi berani, jadi orang misalnya ngece, kalo udah gede gini ya, ya terserah, gitu kan, whateveeer. Kayak, apa sih, it’s so yesterday, I don’t care. Menunjukkan sikap tidak acuh terhadap sikap-sikap negatif yang tertuju padanya tidak berarti Informan 2 terbebas dari perasaan-perasaan negatif akibat dari sikap negatif tersebut. Rasa takut akan sikap negatif jika orientasinya terungkap masih menghantui Informan 2. Ketakutan tersebut terutama ditujukan pada sikap negatif yang akan ditunjukkan oleh keluarganya. Rasa takut ini tentu bukan tanpa alasan. Informan 2 mengaku bahwa ia pernah mencoba untuk mengangkat topik tentang homoseksualitas saat berbincang dengan saudaranya. Ternyata, sikap yang ditunjukkan oleh saudara Informan 2 cenderung negatif. Mereka menolak untuk membahas topik tersebut. Lebih jauh, Informan takut akan reaksi negatif yang ditunjukkan oleh orang tuanya. Kesadaran akan sikap orang lain terkait orientasi seksual dan ketakutan yang muncul akibat kesadaran tersebut membuat Informan 2 enggan mengungkapkan orientasi seksual tidak hanya kepada anggota keluarga, namun juga orang lain yang menunjukkan sikap negatif. Kalimat-kalimat berikut menggambarkan ketakutan yang dirasakan Informan 2.

Dokumen yang terkait

Bahaya Komunitas Homoseksual Di Media Sosial (Studi Kasus: Interaksi Virtual Community Media Sosial Grindr)

3 17 120

Makna Sosial Uang Tilang Bagi Masyarakat dan Kepolisian.

8 57 6

KONSTRUKSI SOSIAL TENTANG PERKAWINAN BAGI KAUM GAY Studi pada Pasangan Gay yang Tinggal di Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13

BABI PENDAHULUAN - Dukungan sosial rekan kerja dengan penerimaan diri pada gay - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 10

Dukungan sosial rekan kerja dengan penerimaan diri pada gay - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 22

Hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri pada kaum gay di Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 18

Hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri pada kaum gay di Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 8

Hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri pada kaum gay di Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 25

Dukungan sosial masyarakat terhadap munculnya komunitas gay di Situbondo sebagai kota santri ditinjau dari stereotype tentang gay, stereotype tentang komunitas gay, dan persepsi tentang kota santri - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 18

BABI PENDAHULUAN - Dukungan sosial masyarakat terhadap munculnya komunitas gay di Situbondo sebagai kota santri ditinjau dari stereotype tentang gay, stereotype tentang komunitas gay, dan persepsi tentang kota santri - Widya Mandala Catholic University Su

0 0 9