Informan 2 LN Analisis Data dan Hasil
57
serta perubahan sikapnya terhadap sikap negatif yang muncul tergambarkan dalam kalimat-kalimat berikut.
Awalnya dulu aku nyoba kayak, uuh, harus act like the man, I’m the
man, so I act like, ya udah kayak, uuh, jantan banget ... Sampe akhirnya aku yang kuliah ke sini, jauh dari orang tua itu, itu baru rasanya ke-
eksplor, ya, I have to accept myself, ya aku terima diriku kayak apa, kayak gitu ... Makanya trus aku jadi berani, jadi orang misalnya ngece,
kalo udah gede gini ya, ya terserah, gitu kan, whateveeer. Kayak, apa sih,
it’s so yesterday, I don’t care.
Menunjukkan sikap tidak acuh terhadap sikap-sikap negatif yang tertuju padanya tidak berarti Informan 2 terbebas dari perasaan-perasaan
negatif akibat dari sikap negatif tersebut. Rasa takut akan sikap negatif jika orientasinya terungkap masih menghantui Informan 2. Ketakutan tersebut
terutama ditujukan pada sikap negatif yang akan ditunjukkan oleh keluarganya. Rasa takut ini tentu bukan tanpa alasan. Informan 2 mengaku
bahwa ia pernah mencoba untuk mengangkat topik tentang homoseksualitas saat berbincang dengan saudaranya. Ternyata, sikap yang ditunjukkan oleh
saudara Informan 2 cenderung negatif. Mereka menolak untuk membahas topik tersebut. Lebih jauh, Informan takut akan reaksi negatif yang
ditunjukkan oleh orang tuanya. Kesadaran akan sikap orang lain terkait orientasi seksual dan ketakutan yang muncul akibat kesadaran tersebut
membuat Informan 2 enggan mengungkapkan orientasi seksual tidak hanya kepada anggota keluarga, namun juga orang lain yang menunjukkan sikap
negatif. Kalimat-kalimat berikut menggambarkan ketakutan yang dirasakan Informan 2.
58
Yang hubungan darahnya dekat malah sebenarnya mereka kayak gak tau apa-apa gitu. Takut sih sebenarnya bilang sama, eeh, orang tua
atau saudara kandung gitu ... Soalnya pernah sih, nyoba kan, kayak nyerempet-nyerempet gitu kan, dan kakakku yang paling pertama itu
kayak, kamu ngomong apa sih? Apa lah gitu, pokoknya reaksinya negatif lah ya ... Belum pernah ngomong, Ma, aku gay. Nanti dia
memeragakan bunuh diri, belum.
Selain menerima sikap negatif yang membuat Informan 2 tidak nyaman, ia juga menerima dukungan dari orang-orang di sekitarnya,
khususnya dari teman-teman perempuannya. Informan 2 merasa bahwa teman-teman perempuannya lebih terbuka tentang homoseksualitas
dibandingkan dengan teman-teman laki-lakinya. Informan 2 juga merasa bahwa teman-teman perempuannya bisa menerima kegilaannya. Selain
teman-teman perempuannya, sepupunya juga dapat menerima Informan 2 dengan cukup baik. Dukungan yang dibutuhkan dan diterima Informan 2
sejauh ini berbentuk penerimaan dan didengarkan. Ada afek positif yang dirasakan Informan 2 saat menerima dukungan
dari orang di sekitarnya. Informan 2 merasa sangat senang dengan adanya dukungan dari teman-temannya. Rasa syukur dan terima kasih diutarakan
Informan 2 untuk menggambarkan betapa ia senang dengan apa yang telah ia dapat dari teman-temannya. Dengan dukungan yang diterima, Informan 2
merasa bebas menjadi dirinya sendiri, termotivasi untuk melakukan banyak hal dan mewujudkan banyak mimpi. Informan 2 merasa termotivasi untuk
melawan stigma yang ditujukan pada kelompok gay. Informan 2 merasa berdaya. Efek positif yang dirasakan oleh Informan 2 dari dukungan yang
diterima tergambarkan dari kalimat-kalimat berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Bersyukur banget kalau misalnya mereka dengan karakter aku, mereka bisa berinteraksi kayak biasa aja, nyapa, apa lah pokoknya, itu udah,
udah rasanya udah, oh thanks God, terima kasih ... Aku mau membuktikan ke orang-orang kalo sebenarnya, ya mereka mungkin
pertama mereka gak terima, aku nunjukkin kalo sebenernya aku gay, tapi aku ya biasa aja, aku orangnya normal, dalam hal maksudnya, yaa,
aku gak melakukan hal-hal aneh ... Banyak yang nerima rasanya lebih termotivasi ya, rasanya pengen ngelakuin apa aja, jadi banyak mimpi
dalam hal segala macam.
Dukungan yang diterima Informan 2 dimaknai sebagai beberapa hal. Pertama, Informan 2 memaknai dukungan yang diterima sebagai hal yang
mengagetkan. Informan 2 tidak menyangka bahwa ia bisa diterima dengan baik oleh teman-temannya. Kedua, dukungan yang diterima dimaknai sebagai
bentuk diperlakukan sama dengan orang lain. Ketiga, dukungan yang diterima dimaknai sebagai cermin yang merefleksikan bahwa tidak semua
orang akan menunjukkan sikap negatif maupun positif. Refleksi tersebut membuat Informan 2 merasa harus lebih hati-hati dalam bertindak. Efek
positif dan pemaknaan Informan 2 atas dukungan yang diterima membuat ia memandang lingkungannya sebagai tempat yang terbuka. Kalimat-kalimat
berikut sekiranya dapat menggambarkan pemaknaan Informan 2 atas dukungan yang diterima dan bagaimana ia memandang lingkungannya
setelah menerima dukungan. Aku juga memandang itu sebagai, eeh, cermin juga buat aku karena
tadi kan aku udah, misal udah terbuka, ada yang terima, ada yang gak terima, ada yang kaget, dan segala macam kayak gitu kan. Ya aku
merasa berarti ya memang keadaan aku tuh gak semua orang bisa terima kayak gitu kan. Maka, ya mana mungkin kayak, ya aku harus
lebih hati-hati lagi.
Wah aku diterima, kayak gitu rasanya kayak, oh Tuhanku, rasanya senang, makanya tuh kayak masa depan tuh ada aja jalan
terbuka. Jadi kayak nggak takut lagi bilang aku gay. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Selain keberanian yang timbul setelah mempersepsi lingkungannya sebagai tempat yang lebih terbuka, pengungkapan orientasi seksual yang
dilakukan Informan 2 juga dilakukan atas dasar rasa nyaman dan percaya. Informan 2 akan berusaha untuk mencari tahu terlebih dahulu tentang apakah
lawan interaksinya merupakan orang yang dapat dipercaya atau tidak. Hal tersebut membuat Informan 2 mulai selektif ketika akan mengungkap
orientasi seksualnya, walaupun ia mengaku bahwa sudah banyak orang yang mengetahui tentang dirinya. Keinginan untuk mengungkap orientasi
seksualnyapun tidak hanya didasari rasa percaya, namun juga rasa nyaman ketika ia telah mengungkap identitasnya yang otentik. Ada kelegaan yang
dirasakan Informan 2 saat ia mengatakan yang sebenarnya tentang siapa dirinya. Perilaku mengungkap orientasi seksual dan apa yang dirasakan
Informan 2 cukup tergambar dalam kalimat-kalimat berikut. Dari ngobrol sih sampe akhirnya rasanya ini orang kayaknya mudah
dipercaya, eh, bisa dipercaya gitu. Trus sampe ini ya udah mutusin untuk ngomong ... Jadi kayak ngerasa kalo dengan aku bilang itu
rasanya kayak lega gitu sih. Eeh, jadi kayak kan selama ini istilahnya kayak disimpan gitu ya, karena kayak disembunyiin gitu kan, takut
orang tau, trus orang cuma berasumsi, sampe akhirnya ngomong sendiri trus itu, itu kayaknya lega, trus rasanya jadi nyaman.
61
Merasakan afek negatif ketika
menerima sikap negatif; merasa
menjadi obyek dehumanisasi
Informan 2
Melihat lingkungan sebagai tempat yang
mengancam Merasakan afek
positif ketika menerima dukungan;
merasa bebas menjadi diri otentik;
merasa berdaya
Mengungkap orientasi seksual atas
dasar kenyamanan dan kepercayaan
Melihat dunia sebagai tempat yang
lebih ramah setelah menerima dukungan
Memaknai dukungan sebagai penerimaan,
diperlakukan sama, dan bahan refleksi
Nonkonformitas gender;
menyadari perbedaan sikap
atas nonkonformitas
gender dan orientasi seksual
Ketakutan akan sikap negatif jika orientasi
seksual terungkap Penerimaan
diri
Merasakan afek positif sebagai efek
dari pengungkapan orientasi seksual
Denial
Bersikap indifferent
atas sikap negatif
Menghindari pemicu konflik;
upaya menjaga harmoni
Menjaga privasi; menutup diri;
mengungkap orientasi seksual
secara selektif Sikap negatif
Sikap positif dukungan
Skema 4. Dinamika psikologis yang terjadi ketika Informan 2 menerima dukungan sosial.
62