Manfaat Teoretis Manfaat Praktis

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Homoseksual

1. Definisi Homoseksual

Homoseksual mengacu kepada ketertarikan erotik dan keinginan untuk membentuk hubungan romantis dengan individu berjenis kelamin sama Rathus, Nevid, Fichner-Rathus, 2008. Homoseksual juga dapat didefinisikan sebagai individu yang perasaan seksualnya terarah pada individu lain yang berjenis kelamin sama LeVay Valente, 2006. Kemudian, homoseksual juga dapat didefinisikan sebagai individu yang memiliki ketertarikan secara psikologis, emosional, dan sosial pada individu lain yang berjenis kelamin sama, walaupun ketertarikan tersebut tidak selalu ditunjukkan dengan jelas Martin Lyon dalam Crooks Baur, 1983. Laki-laki homoseksual biasanya disebut sebagai gay, sedangkan perempuan homoseksual biasanya disebut lesbian Rathus et al., 2008. Istilah lesbian dan gay lebih banyak digunakan karena kata “homoseksual” cenderung diasosiasikan dengan stereotip negatif, patologi, dan pereduksian identitas individu menjadi sekadar perilaku seksual APA, 2010. Walaupun kelompok ini menyukai individu lain yang berjenis kelamin sama, identitas gender mereka tetap sesuai dengan organ seks biologis mereka Crooks Baur, 1983; Rathus et al., 2008. 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa homoseksual adalah individu yang merasakan ketertarikan secara erotik, psikologis, emosi, dan sosial kepada individu berjenis kelamin sama. Ketertarikan tersebut tidak selalu ditunjukkan dan tidak membuat gay atau lesbian memiliki identitas gender yang berlawanan dengan organ seks biologis mereka.

2. Teori Penyebab Homoseksualitas

Para ahli mencoba menjelaskan kemungkinan penyebab homoseksualitas dari beberapa perspektif, yaitu perspektif biologis dan psikologis Rathus et al., 2008. Dalam perspektif biologis, para ahli berspekulasi mengenai faktor penyebab homoseksualitas mulai dari faktor hereditas dan genetika, hormonal, sampai struktur otak Rathus et al., 2008. Sedangkan dalam perspektif psikologis, aliran-aliran utama dalam ilmu psikologi seperti psikoanalisis dan teori belajar digunakan para ahli untuk menjelaskan proses terbentuknya homoseksualitas Rathus et al., 2008. Contoh penelitian yang dilakukan dalam rangka mencari perbedaan struktur otak pada kelompok gay dilakukan oleh Simon LeVay pada tahun 1991 Rathus et al. 2008. Dalam penelitian tersebut, Simon LeVay menemukan bahwa ukuran salah satu bagian dari hipotalamus di otak gay lebih kecil jika dibandingkan dengan bagian yang sama dari hipotalamus di otak laki-laki heteroseksual. Kemudian, penelitian mengenai hormon seks pranatal dilakukan oleh Meyer-Bahlburg dkk. pada tahun 1995 dalam Rathus et al., 2008. Meyer-Bahlburg dkk. mewawancarai para perempuan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 terekspos estrogen sintetis ketika masih di dalam kandungan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perempuan-perempuan tersebut cenderung dinilai sebagai lesbian atau biseksual. Walau begitu, itu hanya sebagian kecil penelitian yang menggunakan manusia sebagai subyeknya. Penelitian yang mendukung pernyataan mengenai kemungkinan pengaruh hormon atas pembentukan otak menjadi lebih maskulin atau feminin kebanyakan didasarkan pada penelitian yang dilakukan pada hewan Rathus et al., 2008. Oleh karena itu, generalisasi hasil penelitian tidak serta merta dapat dilakukan. Teori lain yang datang dari perspektif biologis menyatakan bahwa semakin banyak jumlah kakak laki-laki yang dimiliki individu laki-laki, semakin besar kemungkinan bahwa individu tersebut adalah gay Lehmiller, 2014. Temuan Blanchard dan Bogaert 1996 menunjukkan bahwa peluang individu adalah gay meningkat sebesar 34 per kakak laki-laki yang ia miliki. Blanchard dan Bogaert 1996 berasumsi bahwa hal ini berkaitan dengan reaksi imun maternal yang dipicu oleh janin laki-laki dan akan menguat dengan kehamilan bayi laki-laki berikutnya. Jika asumsi tentang reaksi imun maternal ini terbukti benar, maka kemungkinan hubungan antara reaksi imun maternal dengan orientasi seksual anak di masa depan merupakan efek dari antibodi maternal pada perbedaan seksual di otak janin Blanchard Bogaert, 1996. Walau begitu, hasil temuan tersebut tidak selalu dapat digeneralisasikan. Beberapa anggota kelompok gay merupakan anak pertama dalam keluarganya Lehmiller, 2014. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Bahaya Komunitas Homoseksual Di Media Sosial (Studi Kasus: Interaksi Virtual Community Media Sosial Grindr)

3 17 120

Makna Sosial Uang Tilang Bagi Masyarakat dan Kepolisian.

8 57 6

KONSTRUKSI SOSIAL TENTANG PERKAWINAN BAGI KAUM GAY Studi pada Pasangan Gay yang Tinggal di Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13

BABI PENDAHULUAN - Dukungan sosial rekan kerja dengan penerimaan diri pada gay - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 10

Dukungan sosial rekan kerja dengan penerimaan diri pada gay - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 22

Hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri pada kaum gay di Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 18

Hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri pada kaum gay di Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 8

Hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri pada kaum gay di Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 25

Dukungan sosial masyarakat terhadap munculnya komunitas gay di Situbondo sebagai kota santri ditinjau dari stereotype tentang gay, stereotype tentang komunitas gay, dan persepsi tentang kota santri - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 18

BABI PENDAHULUAN - Dukungan sosial masyarakat terhadap munculnya komunitas gay di Situbondo sebagai kota santri ditinjau dari stereotype tentang gay, stereotype tentang komunitas gay, dan persepsi tentang kota santri - Widya Mandala Catholic University Su

0 0 9