Teori Perkembangan Anak Kajian Pustaka

11

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

1. Teori Perkembangan Anak

Piaget dalam Iskandar, 2001: 27-29 memandang perkembangan intelektual didasarkan pada perkembangan struktur kognitif. Semua anak- anak melewati tahapan perkembangan secara hierarki, untuk itu Piaget mengidentifikasi perkembangan kognitif anak menjadi 4 tahapan diantaranya, yaitu: a. Tahap Sensorimotor 0-2 tahun: Pada awal tahap perkembangan ini anak belum mengenal bahasa atau cara untuk memberi nama pada obyek yang dilihatnya. Pada awal usia 2 tahun anak mulai mengenal bahasa untuk memberi nama pada benda atau perbuatan. b. Tahap Pra Oprasional 2-7 tahun: Pada tahap perkembangan ini anak mulai meningkatkan kosakata, telah mampu mengelompokkan benda-benda berdasarkan sifatnya, dan mulai memiliki pengetahuan yang unik mengenai sifat-sifat benda. 12 c. Tahap Operasi Konkret 6-11 tahun: Pada tahap perkembangan operasi konkret ini anak mulai berpikir secara operasional. Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda dan memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas dan berat. d. Tahap Operasi Formal 11-14 tahun: Pada tahap perkembangan ini anak mulai membentuk hipotesis, melakukan penyelidikanpenelitian, dapat menghubungkan bukti dan teori serta mampu memahami penjelasan yang rumit mencakup rangkaian deduktif dan logika. Berdasarkan penjelasan tahap perkembangan Piaget di atas diketahui bahwa anak mengalami perkembangan kognitif yang berbeda-beda pada setiap tahap perkembangannya, dengan adanya perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Sanjaya 2012: 249 mengemukakan bahwa pada tahap operasi konkret pikiran anak terbatas pada objek-objek yang dijumpai dari pengalaman- pengalaman langsung. Suparno 2001: 70 berpendapat bahwa dalam tahap operasi konkret tetap ditandai dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa yang kelihatan. Anak masih menerapkan logika berpikir pada barang- barang yang konkret. Yusuf 2011: 59 berpendapat bahwa berjalannya pertumbuhan fisik anak berarti perkembangan motorik anak telah mampu terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakan dari tubuh selaras dengan minatnya. Fase atau 13 usia SD 7-12 tahun ditandai dengan gerakan dan aktivitas motorik yang lincah. Oleh sebab itu, pada fase SD, adalah masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik, baik halus ataupun kasar.

2. Media Pembelajaran