23 9 Mematuhi norma-norma dan aturan yang berlaku di dalam
masyarakat. 10 Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, ronda malam dll.
d. Lingkungan pergaulan
1 Menghargai pendapat teman 2 Tidak menyakiti hati teman
3 Tolong menolong terhadap teman yang sedang terkena musibah 4 Bekerjasama dengan teman
3. Permasalahan Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Yang Bulat Dan Utuh
Pancasila telah menjadi kesepakatan nasional bangsa Indonesia sebagai dasar negara namun dalam upaya implementasinya mengalami
berbagai hambatan dari masa ke masa. Dalam praktek penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, penerapan nilai-nilai Pancasila belum
sepenuhnya berjalan sesuai apa yang dicita-citakan. Hal mana tampak dari adanya sejumlah persoalan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila tersebut.
a. Nilai KeTuhanan Religiusitas
Permasalahan berlatar belakang agama kerap kali terjadi pada beberapa daerah di Indonesia. Indonesia yang memiliki keberagaman
agama sering menimbulkan suatu masalah yang sangat perlu diperhatikan karena berpotensi menimbulkan perpecahan yang mengakibatkan
hilangnya rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertikaian yang terjadi belakangan ini terkadang di sebabkan
oleh masalah kecil seperti masalah batas wilayah, ekonomi, politik serta kurangnya kesadaran antara masing-masing individu yang berlanjut
kemasalah agama. Masalah ini sering kali mengatas namakan agama, karena agama memiliki tirai atau pembatas yang sangat tipis dengan
masalaha-masalah di atas. Sehingga sedikit saja terjadi masalah tersebut maka agama akan di ikut sertakan.
Permasalahan yang berkaitan dengan agama, biasanya terjadi karena:
1 Masalah hubungan negara dengan agama 2 Masalah kebebasan beragamaberkeyakinan
3 Masalah hubungan intern umat beragama
24 4 Masalah hubungan antar umat beragama
Pertikaian ini sering kali menjatuhkan korban yang tidak sedikit, dan menyebabkan kerugian baik dari segi material, maupun spiritual. Jadi
sebenarnya tidak ada gunanya kita melakukan suatu pertikaian, apalagi sesama umat beragama, karena seperti semboyan bangsa Indonesia yaitu
Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, semboyan inilah yang harus benar-benar kita maknai dalam menghadapi
perbedaan antar agama, apalagi Indonesia merupakan Negara kesatuan dan persatuan.
Negara Indonesia didirikan atas landasan moral luhur, yaitu berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa yang sebagai konsekuensinya,
maka negara menjamin kepada warga negara dan penduduknya untuk memeluk dan untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya,
seperti pengertiannya terkandung dalam: 1.
Pembukaan UUD 1945 alinea ketiga, yang antara lain berbunyi: “Atas
berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa….” dari bunyi kalimat ini membuktikan bahwa negara Indonesia bukan negara agama, yaitu
negara yang didirikan atas landasan agama tertentu, melainkan sebagai negara yang didirikan atas landasan Pancasila atau negara
Pancasila. 2.
Pasal 29 UUD 1945 1 Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
2 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah
menurut agamanya dan kepercayaannya Jaminan
kemerdekaan beragama
yang secara
yuridis konstitusional ini membawa konsekuensi pemerintah sebagai berikut:
1 Pemerintah wajib memberi dorongan dan kesempatan terhadap kehidupan keagamaan yang sehat.
2 Pemerintah memberi perlindungan dan jaminan bagi usaha-usaha penyebaran agama, baik penyebaran agama dalam arti kualitatif
maupun kuantitatif. 3 Pemerintah melarang adanya paksaan memelukmeninggalkan
suatu agama. 4 Pemerintah melarang kebebasan untuk tidak memilih agama.