Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan dibahas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendidikan yang baik memiliki tujuan yang dapat mengembangkan kemampuan siswa. Dua tujuan pendidikan menurut Mayer dan Wittrock 1996 dalam Anderson dan Krathwohl 2010: 94 adalah meretensi, yaitu kemampuan untuk mengingat materi pelajaran sampai jangka waktu tertentu sama seperti materi yang diajarkan sedangkan mentransfer yaitu kemampuan menggunakan apa yang telah dipelajari guna menyelesaikan masalah-masalah baru, menjawab pertanyaan-pertanyaan baru, atau memudahkan pembelajaran materi pelajaran baru.Dari tujuan pendidikan tersebut diharapkansiswa memiliki kemampuan kognitif yaitu kemampuan mengingat dan kemampuan memahami yang baik. Siswa yang dapat mengembangkan dengan baik kemampuan mengingat menurut Anderson dan Krathwohl 2010:99-105 dapat menggunakan pengetahuan yang telah dipelajari dalam jangka panjang sedangkan pada kemampuan memahami siswa dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran buku atau layar komputer. Pada pengamatan yang dilakukan pada tanggal 10 Januari 2013 sampai dengan 14 Januari 2013 di SDN Tamanan I, peneliti menemukan proses pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA masih bersifat hafalan dan kurang mengembangkan proses. Menurut Daradjat dalam Simamora, 1985:55 penggunaan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran dapat membuat siswa menjadi pasif. Selain itu, siswa dalam memperoleh pengetahuanhanya mengacu pada buku yang kemudian dijelaskan oleh guru tanpa ada kegiatan yang melibatkan siswa. Pengetahuan abstrak dari buku yang dijelaskan gurumenyebabkan siswa kurang paham dari mana diperoleh pengetahuan tersebut sehingga kesulitanmenggunakan kembali pengetahuan yang sebelumnya sudah dipelajari. Akibat dari siswa yang pasif terlihat dari banyaknya 2 siswa ketika diberikan pertanyaan tidak dapat menjawab pertanyaan sesuai materi yang baru saja dibahas. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa kurang mengerti materi yang disampaikan guru sehingga menyebabkan rendahnya kemampuan mengingat dan kemampuan memahami. Berdasarkan realita tersebut perlu adanya penelitian yang menggunakan metode pembelajaran inovatif untuk mengetahui pengaruh terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Untuk mengatasi rendahnya kemampuan mengingat dan memahami pada siswa tersebut, peneliti menggunakan metode pembelajaran inovatif yang diduga dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan mengingat dan kemampuan memahami yaitu dengan metode inkuiri. Pengajaran inkuiri meliputi pengalaman-pengalaman untuk menjamin bahwa siswa dapat mengembangkan proses Amien, 1987:127. Dalam mengembangkan proses pada metode inkuiri ini siswa akan mengalami langsung pengetahuan yang didapatkannya pada proses pembelajaran. Selain itu, siswa diajak untuk memunculkan suatu permasalahan yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari dan menyepakati bersama. Permasalahan yang telah ditentukan akan dilanjutkan dengan perumusan masalah yang dibuat oleh siswa. Dengan menggunakan pengetahuan-pengetahuan siswa sebelumnya, guru sebagai fasilitator dan motivator dalam metode inkuiri ini mendorong siswa untuk merumuskan hipotesis atas permasalahan yang telah disepakati bersama. Hipotesis yang telah disusun oleh siswa dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan pembuktian berupa eksperimen. Hasil eksperimen yang diperoleh siswa akan membuktikan atau menolak hipotesis yang telah disusun oleh siswa. Dari situ akan didapatkan kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang sudah disepakati. Melalui metode inkuiri ini siswa terlibat dalam memperoleh pengetahuan sehingga metode inkuiri dapat memfasilitasi siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan mengingat dan memahami dengan baik. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami siswa SD Tamanan I pada semester genap Tahun Ajaran 200122013 pada Standar Kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya model, dengan Kompetensi Dasar 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Untuk mengetahui pengaruh metode 3 inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami tersebut, peneliti menggunakanjenis quasi-experimentaldesign dengan tipe non equivalen control group design , yaitu membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

1.2 Rumusan Masalah