Uji Perbedaan Selisih Skor Pretest-Posttest

35 2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, maka H null diterima dan H i ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

3.9.2.2. Uji Perbedaan Skor Pretest dan Posttest

Uji perbedaan skor prettest ke posttest dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jika data terdistribusi normal digunakan paired samples t-tes sedangkan Wilcoxon untuk data yang terdistribusi secara tidak normal. Hipotesis statistiknya adalah : H null :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. H i :Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. Kriteria yang digunakan adalah: 1. Jika harga Sig.2-tailed 0,05, maka H null ditolak dan H i diterima.Artinya ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest . Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan pada antara pretest ke posttest. 2. Jika harga Sig.2-tailed 0,05, maka H null diterima dan H i ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan pada antara pretest ke posttest.

3.9.2.3. Uji Perbedaan Selisih Skor Pretest-Posttest

Uji perbedaan selisih skor pretest-posttest ini dilakukan untuk mengetahui pengaruhpenerapan metode inkuiri terhadap kemampuan kognitif mengingat dan memahami . Uji selisih skor menurut Johnson, B. Christensen, L 2008:312,330 dilakukan dengan membandingkan perbedaan skor tersebut untuk mengetahui apakah skor kelompok eksperimental berbeda secara signifikan dari skor 36 kelompok kontrol. Pengujian selisih skor dengan menghitung selisih rata-rata dari skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Data yang terdistribusi secara normal dianaisis menggunakan independent samples t-test sedangkan data yang terdistribusi tidak normal menggunakan statistik non-parametrik Mann-Whitney. Hipotesis statistiknya adalah : H null :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengingat atau memahami . H i :Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengingat atau memahami . Kriteria yang digunakan adalah : 1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, maka H null ditolak dan H i diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengingat atau memahami . 2. Jika harga Sig.2-tailed 0,05, maka H null diterima dan H i ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengingat atau memahami . Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan atau tidak secara signifikan terhadap kemampuan mengingat atau memahami. Hasil analisis perbedaanposttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan akan digunakan 37 untuk menarik kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis sehingga dapat diketahui hasil penelitian mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian.

3.9.2.4. Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan