50
2 Dasar analisi, jika ada pola tertentu seperti titik yang membentuk
suatu pola yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas secara titik-
titik menyebar diatas dan dibawah angka nol, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Artinya hal tersebut tersebut terbebas dari asumsi
klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.
3. Uji Regresi Linier Berganda
Metode regresi linier dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh antara variabel bebas independent dengan variable terikat
dependent. Metode ini juga bisa digunakan sebagai ramalan, sehingga dapat diperkirakan antara baik atau buruknya suatu variabel X terhadap
naik turunnya suatu tingkat variabel Y, begitu pun sebaliknya. Rumus regresi Linier Berganda Umar, 2010:307:
Dimana : Y
= Kepuasan Pelanggan a
= Harga Y bila X = 0 Harga Konstan b
= angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variable independen. Bila b +
maka naik dan bila - maka terjadi penurunan. X
1
= Variabel bebas Promosi X
2
= Variabel bebas Harga X
3
= Variabel bebas Lokasi e
= error atau sisa
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
51
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian dan pembuktian terhadap hipotesis yang telah dibuat. Pembuktian ini melalui perhitungan
dengan menggunakan perangkat lunak.
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji t uji parsial
Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen. Hasil
uji t
hitung
ini ada pada out put perangkat lunak, dapat dilihat pada tabel coefficient level of significance yang digunakan sebesar 5 atau a =
0,05. Apabila t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. Apabila t
hitung
t
tabel
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. Analisis ini dapat juga memberikan informasi tentang kontribusi masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen dengan melihat r
2
nya. Variabel yang memenuhi r
2
terbesar adalah variabel independen yang mempunyai pengaruh dominan.
b. Uji F uji simultan
Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol H
o
kita juga harus menyertai dengan hipotesis alternatif H
a
52
1 H
o
: β = 0
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.
2 H
a
: β ≠ 0
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.
Apabila F
hitung
F
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. Apabila F
hitung
F
tabel
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. c.
Uji Determinasi Adjusted R
2
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary
b
dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R
2
sebesar 1, berarti pengaruh variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang
menyebabkan pengaruh variabel dependen. Jika nilai R
2
berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen
dapat menjelaskan pengaruh variabel dependen Ghozali, 2013:45.
53 E.
Operasional Variabel Penelitian 1.
Skala pengukur
Menurut Sugiyono 2012:84 skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah skala Likert, dimana variabel akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator variabel tersebut dijabarkan menjadi komponen yang teratur untuk kemudian dijadikan sebagai titik tolak menyusun butir-butir instrumen
berupa pertanyaan yang kemudian akan dijawab oleh responden. Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban diberi nilai yaitu mulai
dari 1 sampai dengan 5. Skala tersebut menggambarkan persepsi konsumen mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju.
2. Instrumen Penelitian
Variabel bebas yang akan diukur dalam penelitian ini adalah promosi X
1
, harga X
2
, lokasi X
3
, sedangkan untuk variabel terikatnya adalah kepuasan pelanggan Y.
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel
Indikator Ukuran
Promosi X
1
, Sumber:
Tjiptono 2008: 219
1. Periklanan
Advertishing 2.
Penjualan personal
Personal a.
Media massa
b. Mensukseskan penjualan
c. Membangun hubungan
dengan pelanggan Ordinal
54
Selling 3.
Promosi penjualan Sales
Promotion 4.
Hubungan masyarakat
Public Relation 5.
Pemasaran langsung Direct
Marketing d.
Insentif penjualan
e. Hubungan yang baik
f. Membangun citra
perusahaan g.
Memberikan informasi kepada pelanggan
h.
Membujuk pelanggan Harga X
2
, Sumber:
Tjiptono, dkk 2008:467
1. Harga
merupakan pernyataan nilai
dari suatu produk
2. Harga
merupakan aspek yang
tampak jelas bagi para
pembeli
3. Harga
merupakan determinan
utama dari permintaan
4. Harga berkaitan
langsung dengan pendapatan dan
laba
5. Harga bersifat
fleksibel a.
Membandingkan antara manfaat dengan biaya-
biaya yang dikeluarkan b.
Harga dijadikan semacam indikator
kualitas c.
Besar kecilnya harga mempengaruhi kuantitas
yang dibeli konsumen d.
Mempengaruhi besar kecilnya laba yang
diperoleh
e. Elemen yang mudah
berubah dan diadaptasikan dengan
dinamika pasar Ordinal