Hak dan Larangan Bagi Istri dalam Masa ‘Iddah

34 atau murahiqah dan belum mengalami haid, maka dalam hal ini terdapat dua pendapat; 47 a „iddahnya tetap tiga bulan. Jika pada pertengahan masa „iddahnya, anak tersebut mengalami haid maka berpindah hukum „iddahnya seperti halnya wanita yang haid yaitu tiga quru‟. b „iddah anak tersebut adalah empat bulan sepuluh hari hingga ia yakin akan kekosongan rahimnya. Karena masa remaja, ada kemungkinan si anak untuk hamil. Ketiga, perempuan yang mengalami istihadhah atau darah yang terus-menerus keluar. Jika ia mengetahui jadwal haidnya ketika normal, maka hitungan tersebut bisa dijadikan acuan. Sedangkan, jika tidak maka „iddah perempuan tersebut dihitung selama tiga bulan. 48 2 Hitungan bulan asli bukan perkiraan dari hitungan haid. Hitungan ini berlaku pada „iddah wafat jika istri tidak dalam keadaan hamil. Masa „iddahnya adalah selama empat bulan sepuluh hari. Karena dianggap merupakan waktu paling lama bagi seorang perempuan untuk jauh dari laki-laki. Sehingga jika ada suami yang bersumpah tidak berhubungan dengan istrinya melewati empat bulan maka dihitung sebagai talak. 49

4. Hak dan Larangan Bagi Istri dalam Masa ‘Iddah

47 Abu Said al Amrawi, Ahkam al Thalaq, h. 92. 48 Muhammad Abu Zahrah, Al Ahwal al Syakhshiyyah, h. 375. 49 Muhammad Abu Zahrah, Al Ahwal Al Syakhshiyyah, h. 375. 35 a. Nafkah Selama masa „iddah, nafkah istri masih menjadi tanggung jawab suami. Menurut hanafiyah, kewajiban nafkah „iddah sama halnya dengan kewajiban memberi nafkah istri. Sehingga meninggalkannya dianggap hutang bagi suami. 50 Ulama sepakat bahwa Istri dalam masa „iddahnya sebab ditalak raj‟i berhak mendapatkan nafkah. Sedangkan, bagi istri yang ber‟iddah sebab talak ba‟in berhak mendapatkan nafkah jika dalam keadaan hamil. Jika tidak, menurut Imam Syafi‟i, maka istri hanya berhak mendapat fasilitas tempat tinggal atau sukna yaitu tempat tinggal yang biasa didiami suami istri ketika menjalani kehidupan rumah tangga. Sedangkan menurut Ibnu Abi Laila, peremuan yang sedang „iddah sebab talak bain tidak berhak mendapat nafkah dan tempat tinggal. Karena kewajiban nafkah adalah hak dalam suatu hubungan perkwinan. Dan wanita yang ditalak bain tidak memiliki ikatan pernikahan lagi. 51 Sabda nabi kepada Fatimah Binty Qais ِكس او كل ةقفن ا “kamu tidak berhak mendapatkan hak nafkan maupun tempat tinggal” Ada beberapa keadaan, istri yang sedang menjalani masa „iddah tidak berhak mendapatkah nafkah dari suami, diantaranya; 52 50 Muhammad Abu Zahrah, Al Ahwal Al Syakhshiyyah, h. 383. 51 Muhammad Abu Zahrah, Al Ahwal Al Syakhshiyyah, h. 384. 52 Muhammad Abu Zahrah, Al Ahwal Al Syakhshiyyah, h. 381-383. 36 1 Apabila akad pernikahan sebelumnya merupakan akad yang fasid, atau hubungan syubhat. Karena tidak ada kewajiban memberikan nafkah pada ikatan tersebut. 2 Apabila istri menjalani „iddah wafat maka ia tidak berhak menerima nafkah dengan cara diambil dari harta peninggalan suami misalnya. Tidak adanya hak nafkah bagi istri yang ditinggal mati, karena nafkah adalah kewajiban suami dan tidak berpindah pada tanggungjawab ahliwarisnya ketika suami meninggal. 3 Pada perceraian sebab faskh karena kemaksiatan istri. Karena tidak ada hak bagi pelaku jarimah atau kesalahan berupa hak-haknya sebagai istri termasuk nafkah. Dengan melakukan maksiat menunjukkan bahwa istri telah meninggalkan kewajiban sehingga tidak memiliki hak untuk mendapatkan nafkah dari suami. b. Tetapnya nasab bagi anak yang lahir pada masa „iddah. c. Hak waris, jika salah seorang suami atau istri meninggal ketika masa „iddah istri maka masing-masing suami istri masih bisa saling mewarisi jika „iddah disebabkan talak raj‟i. d. Suami dilarang menikahi saudara perempuan istri. Larangan menikah juga berlaku jika suami telah mempunya empat istri termasuk istri yang ber ‟iddah. e. Istri yang sedang menjalani masa „iddah berhak untuk tetap tinggal di rumah. 37 f. Tidak boleh menikah dan dipinang secara terang-terangan ataupun sindiran kecuali pada „iddah wafat. 53 g. Hidad atau ihdad, yaitu larangan bagi istri untuk berhias selama masa „iddah perceraian sebab kematian suami menurut ijma. Sedangkan hidad wajib dalam masa „iddah sebab talak bain menurut hanafiyah. Berbeda dengan syafiiyah yang tidak mewajibkannya selain pada „iddah wafat.

5. Ihdad