Kemenyuluruhan wholeness يلكلا Keterbukaan Openness يحاتفنإا

82 Baik Alquran maupun sunah tidak menjelaskan ilat „iddah secara eksplisit. Bara‟at al rahim atau kosongnya rahim istri adalah satu diantara beberapa ilat yang ditemukan, berdasarkan ijtihad ulama terdahulu dan juga diikuti oleh ulama kontemporer. Ilat tersebut masih pada tingkat kemungkinan bukan kepastian. Sehingga tidak bisa menafikan kewajiban „iddah yang telah mutlak.

2. Kemenyuluruhan wholeness يلكلا

Kemenyeluruhan yang dimaksud di sini adalah tidak hanya mengandalkan satu nash untuk menyelesaikan kasus tanpa memandang nash-nash lain yang terkait. Tapi lebih terbuka dengan seluruh ayat Alquran sebagai pertimbangan dalam memutuskan hukum Islam. Dalam konsep „iddah, terdapat beberapa ayat yang menjelaskan ketentuan pelaksanaannya. Ketika dipahami secara menyeluruh ayat-ayat tersebut bukan semata menetapkan larangan yang seolah membatasi gerak perempuan. Tapi sebaliknya, sebagai jaminan penjagaan terhadap perempuan baik moril maupun materil dan penghormatan terhadap ikatan pernikahan yang mulia. QS. Al Baqarah: 228 mengenai talak merupakan salah satu ayat dalam konteks hubungan suami istri, ayat ini menunjukkan bahwa istri mempunyai hak dan kewajiban terhadap suami, sebagaimana suami pun mempunyai hak dan kewajiban terhadap istri, keduanya dalam keadaan 83 seimbang bukan sama. 9 Misal, dalam masa „iddah, bukan hanya istri, seorang suami juga terikat kewajiban berupa nafkah serta tempat tinggal. Masa „iddah membawa manfaat bagi kedua pasangan, memberikan tempo bagi suami untuk berpikir ulang dan merenungkan situasi secara menyeluruh. Sementara istri mengambil manfaat dari keamanan tempat tinggal dan dukungan dana. 10

3. Keterbukaan Openness يحاتفنإا

Fitur ini berfungsi untuk memperluas jangkauan „urf adat kebiasaan, yang menekankan pada pandangan dunia dan wawasan keilmuan seorang faqih, selain ruang, waktu dan wilayah yang dibangun atas basis ilmiah. Seperti membuka sistem hukum Islam terhadap kemajuan dalam-dalam ilmu alam, sosial dan budaya. Termasuk filsafat. Mengenai doktrin „iddah bagi perempuan, sekiranya bisa dikaitkan dengan konteks perkembangan teknologi dan pranata sosial. 11 Namun dalam menggunakan fitur ini, perlu pemahaman yang mendalam mengenai 9 M. Quraish Shihab, Tafsir al Misbah, h. 596. Walaupun pada ayat ini disebutkan mengenai derajat suami, dan disusun dalam redaksi berita, M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa menurut guru besar para mufassir, ath Thabari, ayat ini adalah perintah bagi para suami untuk memperlakukan istri dengan sikap terpuji agar mendapat derajat kepemimpinan tersebut. 10 Adeela Shabaz, “Perceraian Sebuah Institusi Islam”, dalam Ali Hosein Hakeem, Islam and Feminism; Teory, Modeling, and Applications, Membela Perempuan, Menakar Feminism dengan Nalar Agama, Penerjemah: Jemala Gembala, Jakarta: Al Huda, 2005, h. 268. 11 Pranata sosial mengenai hal yag berkaitan dengan perkawinan bisa dikategorikan sebagai pranata kekerabatan, merupakan norma-norma dalam memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan pengembangan reproduksi, juga untuk memelihara dan mengembangkan kebudayaan yang dianut secara kolektif. Untuk memenuhi kebutuhan itu dilakukan penataan hubungan antarindividu di dalam lingkungan keluarga, sebagai organisasi sosial terkecil. Cik Hasan Bisri, Pilar- pilar Penelitian Hukum Islam dan Pranata Sosial, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2004, h. 59-60. Adapun kaitannya dengan teknologi, ketika „iddah dipahami sebagai cara mengetahui kosongnya Rahim maka akan timbul pertanyaan, ketika kosongnya Rahim dapat diketahui dengan alat khusus tanpa menunggu waktu yang lama. 84 dasar wahyu kewajiban „iddah, agar tidak ada pelencengan makna yang dimaksud. 12 Dalam beberapa dalil tentang doktrin „iddah, tidak terdapat dalil yang menyatakan secara eksplisit tentang ilat diwajibkannya „iddah. Namun, kebanyakan ulama yang menyatakan kosongnya rahim adalah salah satu ilat kewajiban „iddah pasca putusnya perkawinan, di samping sebagai adab kesopanan dan ta‟abbudi. Namun, tetap saja, tidak ada cara untuk memastikan bahwa ilat yang diputuskan oleh seseorang sama dengan ilat yang dimaksud oleh pembuat syariat. Keputusan tersebut didasarkan pada pertimbangan bijak seseorang, yang hanya bisa mencapai taraf kemungkinan, bukan kepastian. 13 Hal ini membuktikan bahwa, kosongnya rahim bukanlah satu- satunya ilat yang ada dibalik kewajiban „iddah, sehingga kemajuan teknologi misalkan dengan adanya diagnosis kehamilan tidak akan menghapus kewajiban „iddah. Begitu juga dengan perubahan pranata sosial dalam kaitannya dengan peran perempuan.

4. Hierarki yang Saling Mempengaruhi Interrelatedايلد ت دمتعملا يريكارهلا