Evaluasi Evaluasi dampak pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (PEMP) terhadap perekonomian wilayah pesisir di Kabupaten Kepulauan Aru:

44 Secara ekonomi, ini berarti pengguna sumberdaya manusia menghindari gangguan dan kehancuran dan dapat bertahan terhadap ketidakstabilan dan diskontinuitas. Keberlanjutan, pada intinya selalu masalah waktu, dan pada khususnya lama hidup ketahanannya ada. Dawkins 1982 mengungkapkan bahwa penetapan keberhasilan keberlanjutan relative terkadang hanya dapat dilakukan setelah faktanya terjadi. Penilaian keberlanjutan relative juga harus menunggu sampai masa mendatang, tetapi kita telah membiaskan outcome ini. Disamping banyaknya kesulitan dalam mendesain sistem sumberdaya berkelanjutan, terdapat banyak contoh, mengenai sumber daya alami yang terbukti efektif dan berkelanjutan terhadap waktu Gibson et al. 2000; Ostrom 1990; Bromley et al. 1992; Lam 1998. Beberapa dari contoh ini membutuhkan periode waktu yang lama dimana pelaku manusia telah lebih banyak belajar mengenai bagaimana ekosistem local bereaksi terhadap beragam strategi permanen dan investasi. Sistem regulasinya seringkali Nampak kompleks dan tidak sensitive terhadap pengamat ekserternal. Upaya dalam membangun kebijakan regulasi sederhana untuk area yang luas seringkali mengancam keberlanjutan sumberdaya alam dan sistem pengaturan yang sebelumnya efektive Atran 1993; McCay dan Acheson 1987; Wilson 1990 yang lebih penting, ketika sistem lokal digantikan oleh praktek manajemen nasional atau internasional, ekosistem lokal seringkali akan menderita Finlayson dan McCay 1998; Arnold 1998. Penyelesaiannya adalah menyesuaikan ekosistem dan sistem pengaturannya untuk memaksimalkan kompabilitas antara dua tipe sistem ini.

2.7 Evaluasi

Evaluasi adalah kegiatan rutin dari perencanaan dan implementasi manajemen secara adaptif Adrianto 2007. Secara umum evaluasi berisi review apakah hasil dari aksi yang telah dilakukan dalam kerangka perencanaan program PEMP telah mencapai tujuan yang diharapkan. Selanjutnya evaluasi menurut UNDP 2000 diacu dalam Adrianto 2007 mendefinisikan sebagai upaya selektif yang dilakukan untuk memperkirakan pencapaian kemajuan dari implementasi sebuah program secara sistematik dan berorientasi tujuan kegiatanprogram. 45 Adapun tujuan evaluasi ini adalah analisis mendalam terhadap hasil dan keluaran dari program serta menentukan tingkat keberhasilan pencapaian tujuan program. Hasil dari evaluasi ini digunakan untuk perencanaan masa depan. Adapun ruang lingkup dari evaluasi meliputi beberapa hal sebagai berikut: 1. Status hasil outcome status, yaitu seberapa besar dampak dari kegiatan, bukan keluaran; 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem; 3. Kontribusi organisasi pelaksana sistem; dan 4. Strategi kemitraan Dari sudut waktu pelaksanaan, evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Formative Evaluation, yaitu evaluasi yang dilakukan selama proses implementasi program dimana indikator kinerja diidentifikasi dan dikembangkan dengan tujuan program. Hasil evaluasi ini dijadikan dasar bagi pengambilan tindakan perbaikan selanjutnya Adrianto 2007. Menurut Pomeroy dan Rivera-Guieb 2006 diacu dalam Adrianto 2007 ada beberapa pendekatan evaluasi yang dapat dilakukan yaitu: Pendekatan evaluasi kinerja, evaluasi proses, identifikasi kapasitas pengelolaan, dan evaluasi hasil outcomes. Penelitian ini lebih melihat pada pedekatan: 1 evaluasi kinerja artinya evaluasi ini didesain untuk menentukan kualitas implementasi dari aktifitas tertentu dan tingkat pencapaian tujuan. Dalam evaluasi ini, akuntabilitas, pengendalian kualitas dan kerangka acuan adalah fokus pendekatan ini. 2 pendekatan evaluasi Hasil yaitu Evaluasi terhadap dampak lingkungan dan sosial ekonomi dari implementasi ko manajemen perikanan Pomeroy dan Rivera-Gieb 2006 diacu dalam Adrianto 2007.

2.8 Program PEMP