Kelembagaan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Kelembagaan Masyarakat Perikanan

4.4.1 Kelembagaan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan

Aru Dalam lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Aru, terakomodir struktur kelembagaan yang cukup kuat untuk mendukung kebijakan dan dinamika pembangunan perikanan dan kelautan di Kabupaten Kepulauan Aru. Hal ini terlihat dari eksistensi: 1 3 Sub Dinas masing-masing memiliki 3 seksi, kecuali Sub Dinas Pengelolaan dan Penangkapan Ikan yang memiliki 4 seksi; 2 Unit Pelaksana Teknis; 3 Cabang Dinas; 4 kelompok Jabatan Fungsional; dan 5 Tata Usaha yang terdiri dari 3 Sub Bagian. Data dan Informasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kepulauan Aru, 2006. Walaupun optimalisasi dinamika kelembagaan di atas secara efektif dimulai tahun 2004, namun eksistensi kelembagaan seperti itu memberikan gambaran potensi kuat untuk mendukung dinamika pembangunan Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Kepulauan Aru, khususnya dalam pengendalian pemanfaatan ruang pesisir, laut dan pulau-pulau kecil. Kelembagaan yang penting dikemukakan dalam kaitannya dengan pengelolaan kawasan laut, pesisir dan pulau kecil ialah kelembagaan yang terintegrasi secara utuh dalam sistem pemerintahan di Kabupaten Kepulauan Aru. Organisasi pemerintah di daerah turut membangun Kabupaten Kepulauan Aru dan berpotensi untuk berintegrasi dalam pengelolaan dan penataan ruang di wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil.

4.4.2 Kelembagaan Masyarakat Perikanan

Pentingnya peranan masyarakat dalam konteks pemanfaatan ruang secara berkelanjutan paling tidak harus melibatkan 3 kelompok utama yaitu pengguna sumberdaya stakeholders, pengambil keputusan, dan tim perencana dan pengelola. Secara faktual, kelompok masyarakat perikanan Kabupaten Kepulauan Aru yang menjalankan kegiatan ekonomi produktif kegiatan produksi terfokus pada kelompok-kelompok nelayan yang memiliki jenis usaha yang sama atau seragam. Perusahaan perikanan yang masuk dalam kelembagaan masyarakat perikanan kabupaten, menjadi potensi penting dalam mendukung pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan kabupaten. Disamping itu kelembagaan lokal yang dibentuk oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Aru memberikan potensi kelembagaan yang dibutuhkan untuk pengembangan kapasitas masyarakat nelayan baik kapasitas sosial, kapasitas ekonomi maupun kapasitas politis dalam konteks pengambilan keputusan secara partisipasif. seperti Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, Koperasi Unit Desa dan kelompok-kelompok nelayan yang dikembangkan melalui program-program pengembangan kelompok nelayan, program Pemberdayaan Masyarakat Nelayan maupun kelompok-kelompok nelayan yang dibentuk karena inisiatif masyarakat lokal.

4.4.3 Integrasi Kelembagaan