Indikator Ekonomi Indikator Ekologi

5.2.2 Indikator Ekonomi

Peningkatan pendapatan adalah parameter terpilih dari indikator ekonomi yang dianggap sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil tabulasi nilai real dari tingkat pendapatan masyarakat penerima manfaat sebelum menerima PEMP tahun 2007 belum mencapai batas nilai CTV yang merupakan nilai upah minimum regional khusus untuk sektor perikanan secara umum berdasarkan SK Bupati Kepulauan Aru Nomor 2972008 perihal Penetapan atas Upah Minimum Perikanan UMP SektorSub Sektor Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2009 dengan tanggal penetapannya yaitu 17 Desember 2008 dan masa berlaku mulai dari 1 januari 2009, sebesar Rp. 820,000. Berdasarkan hasil wawancara dan pengisian kuesioner responden diketahui pendapatan masyarakat tahun 2007 sebelum mendapatkan PEMP untuk Desa Ponom dan Desa Kwarbola sebesar 18 atau Rp. 239,865 sedangkan setelah mendapatkan PEMP tahun 2009 pendapatan masyarakat penerima manfaat meningkat 81 atau Rp. 1,069,270. Hal ini disebabkan oleh bantuan PEMP berupa alat tangkap yaitu jaring udang dengan ukuran panjang 1 kepala 30 m, lebar 2.5 m dan ukuran mata jaringnya 1¾ inc, dimana pada musim kelimpahan masyarakat dapat menangkap lebih dari 10 kg dengan pengambilan 3 kali tarik 1 hari dan pada musim tidak berkelimpahan ± 6 kg 1 kali penarikan. Selain itu, bantuan alat transportasi laut berupa mesin motor diberikan kepada nelayan tangkap. Sedangkan pedagang udang diberikan bantuan dana rata-rata 3 jutakelompok dan coolbox untuk pengumpul agar dapat menampung hasil perikanan sebelum dijual. Untuk itu dapat dikatakan bahwa bantuan yang diberikan oleh PEMP sangat meningkatkan pendapatan masyarakat karena mempermudah masyarakat dalam mengakses hasil perikanan sehingga untuk tingkat pendapatan dapat dikatakan berkelanjutan Lampiran 15, dan lampiran 20.

5.2.3 Indikator Ekologi

Berdasakan hasil tabulasi nilai real dan nilai CTV dari variabel pengukur indikator ekologi yaitu ukuran udang pada diagram amoeba ketiga penerima manfaat nelayan tangkap, pedagang dan pengumpul menunjukan bahwa nilai sebelum dan sesudah menerima PEMP melampaui batas nilai CTV. Itu berarti ada keberlanjutan yang terjadi baik sebelum dan sesudah dilaksanakannya program PEMP dalam hal penangkapan udang penaeid di Desa Ponom dan Desa Kwarbola. Mengenai dinamika populasinya, pertumbuhan udang penaeid sangat cepat dan umurnya pendek berkisar 12-18 bulan. Selain itu juga laju kematiannya cukup tinggi. udang penaeid adalah termasuk jenis Decapoda yang melepaskan telurnya ke laut secara demersal segera setelah dibuahi. Daur hidup udang penaeid dibagi menjadi 2 fase, yaitu 1 fase lautan dan fase muara sungai. Udang betina memijah di laut terbuka. Telur-telur dilepaskan secara demersal dan setelah sekitar 24 jam menetas menjadi larva tingkat I yang disebut nauplius, panjangnya total kurang dari 1 mm, terdapat sedikit diatas dasar laut terbuka dengan salinitas 35 selama 36-48 jam. Setelah mengalami 8x ganti kulit moulting, nauplius berubah menjadi protozoa dengan panjang total sekitar 3 mm. tingkat protozoa lamanya 7 hari bersifat plantonik bergerak menuju permukaan laut dan mulai bermuara ke arah pantai. Kemudian protozoa berubah menjadi mysis setelah 3 kali ganti kulit dengan panjang total 4-10 mm. tingkatan ini masih bersifat plantonik selama 7 hari. Setelah ganti kulit 3 x mysis berubah menjadi pasca-larva dengan panjang total 1-2 cm. Pasca-larva merupakan tingkatan yang sudah mencapai daerah asuhan nursery ground di pantai dan mulai menuju ke dasar perairan. Fase pasca-larva adalah 1 bulan. Di daerah asuhan pasca-larva secara bertahap berubah menjadi yuwana setelah beberapa kali ganti kulit dengan panjang 2 – 10 cm dan merupakan fase muara sungai selama 3-4 bulan, kemudian setelah menjadi udang muda mulai beruaya ke laut. Udang dewasa dengan panjang 10-24 cm merupakan fase lautan selama kurang lebih 8 bulan. Di laut udang dewasa kelamin, kawin dan udang betina kemudian memijah Naamin, 1984. Batas toleransi penangkapan udang penaeid 10cm R.S.S. Wu, P.K.S. Lam, K.L. Wan. 2001 dan nilai ini merupakan nilai CTV karena dianggap pada ukuran ini udang penaeid telah memijah dan sudah ada bibit-bibit udang yang akan terus bertahan untuk melangsungkan kehidupannya. Penangkapan udang tahun 2007 sebelum mendapatkan PEMP masyarakat Desa Ponom dan Kwarbola telah menangkap udang dengan ukuran rata-rata 12cm walaupun masih menggunakan alat tradisional seadanya dan menggunakan perahu dayung sehingga penangkapannya tidak banyak dibandingkan sesudah mendapatkan PEMP tahun 2009 dengan ukuran penangkapan rata-rata 15-23 cm Lampiran 15, dan lampiran 21.

5.2.4 Indikator Kelembagaan