PEMP tahun 2009 dengan ukuran penangkapan rata-rata 15-23 cm Lampiran 15, dan lampiran 21.
5.2.4 Indikator Kelembagaan
Jumlah BSM Bantuan Sosial Mikro program PEMP tahun 2008 sebesar Rp. 590. 125.000,-. Sesuai PEDUM PEMP tahun 2008, jumlah desa yang menjadi
sasaran pelaksanaan program dimaksud maksimum 2 desa pada 1 kecamatan dengan Kriteria sebagai berikut: a Merupakan kategori desa miskin, b
Memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang mendukung dan c Belum pernah mengakses Dana Ekonomi Produktif BSM program PEMP.
Berdasarkan analisa SWOT, kecamatan yang menjadi sasaran program PEMP tahun 2008 adalah Kecamatan Aru Tengah, Desa Kwarbola dan Desa Ponom
dengan penangkapan udang sebagai sasaran usaha yang akan dikembangkan Laporan akhir LEPP-M3 tahun 2008. Operasi yang ditetapkan oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan untuk mengelola BSM program PEMP tahun 2008 adalah Koperasi LEPP M3 Morlongar berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Aru Nomor: 523.109a tanggal 19 Januari 2008 Profil Koperasi LEPP M3 Morlongar.
Dalam menjalankan program PEMP, Koperasi LEPP M3 memiliki tugas dan fungsi antara lain:
1 Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisir, mendorong dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi masyarakat pesisir di
daerah kerjanya. 2 Mempertinggi kualitas SDM anggota dan kelompok binaan menjadi lebih
professional dan mandiri sehingga semakin utuh dan tangguh dalam menghadapi tantangan global.
3 Menggalang dan mengorganisir potensi masyarakat pesisir dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota. LKM Morlongar menerima cairan
BSM sebesar Rp. 515,125,000,- yang akan disalurkan ke masyarakat yang telah ditetapkan untuk menerima bantuan PEMP.
Untuk mendapatkan bantuan PEMP masyarakat juga harus berpartisipasi dalam mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Kepulauan Aru seperti sosialisasi penggunaan bantuan, motivasi kerja, etos kerja dan tujuan akhir yang ingin dicapai dari program ini.
Sebanyak 75 dari keikutsertaan masyarakat penerima manfaat yang harus mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam program PEMP menjadi
nilai CTV. Adapun partisipasi masyarakat penerima PEMP sebelum menerima bantuan harus mengikuti beberapa kegiatan dimaksud dan wajib diikuti calon
penerima manfaat. Diketahui berdasarkan penelitian di lapangan dan sumber informan yang diperoleh baik oleh masyarakt penerima manfaat, Dinas Perikanan
dan Kelautan Kabupaten Kepulauan Aru yang menyelenggarakan kegiatan ataupun laporan LEPP-M3 Morlongar, sebanyak 40 partisipasi masyarakat
dalam mengikuti setiap moment yang dilaksanakan atau dan sesudah PEMP tahun 2009 sebanyak 60 yang mengikuti kegiatan-kegiatan yang terus dilaksanakan
seperti evaluasi dan monitoring serta penyuluhan-penyuluhan perikanan yang memotivasi untuk tetap meningkatkan usahanya dari program PEMP. Sehingga
untuk keberlanjutan dari kelembagaan PEMP dianggap belum melampaui batas nilai CTV dan dianggap tidak dapat dikatakan berkelanjutan. Lampiran 15 dan
lampiran 22. Analisis untuk evaluasi keberlanjutan ini terlihat pada Gambar 24 dengan tehknik amoeba untuk keberlanjutan usaha dari indikator sosial, indikator
ekonomi, indikator ekologi dan indikator kelembagaan dengan variabel terpilih.
Gambar 24 Tehknik amoeba untuk keberlanjutan PEMP
5.3 Multi Criteria Decision Making MCDM