telah dipelajari di sekolah. Oleh Sardiman A.M 2005:29, menegaskan ”ketiga tujuan belajar tersebut merupakan tiga hal yang secara perencanaan dan
programatik terpisah, namun dalam kenyataannya pada diri siswa merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat.” Oleh karena itu semua bermuara pada siswa, maka
setelah terjadi proses internalisasi terbentuklah kepribadian yang utuh pada diri siswa sebagai cerminan seperti tersebut diatas. Carl Rogers dalam Nana Sudjana
1995 : 54 berpendapat bahwa seseorang yang telah menguasai tingkat kognitif maka perilaku orang tersebut sudah bisa diramalkan.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Dari pengertian belajar tersebut diatas maka dapat diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi dalam belajar. Menurut Ngalim Purwanto 1992:102–106
dan Sardiman A. M 2005 : 39 – 47, menyebutkan secara garis besar bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar di klasifikasikan menjadi dua , yaitu :
1 Faktor intern, disebut juga faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri atau ada pada diri organisme itu sendiri atau faktor individual. Contoh faktor
kematangan pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi seperti kesehatan, emosional dan kedisiplinan. 2 Faktor eksternal, disebut juga
faktor yang ada di luar individu atau faktor sosial. Contoh faktor keluarga keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan
dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial
d. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Dan belajar adalah proses aktif
siswa dalam
membangunmemproduksi pengetahuan
dengan cara
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dan yang akan dipejari. Menurut Corey 1986 dalam Syaiful Sagala 2005:61, menyebutkan ”pembelajaran
adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja di kelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi
khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.” Dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 1
20, ”pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.” Istilah instruction pembelajaran
oleh Romiszowski 1981 dalam Udin S. Winataputra 2006 : 2 dan 4, ”merujuk pada proses pengajaran berpusat pada tujuan goal directed teaching process
yang dalam banyak hal dapat direncanakan sebelumnya pre planned.” Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pengajaran atau
pembelajaran merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan perilaku individu melalui proses pengalaman sesuai yang
diciptakan dalam rancangan proses pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu memfasilitasi
siswa dalam mempelajarimengalami suatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan
evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar.
3. Kedisiplinan Penyelesaian Tugas Belajar