valid, dan jika r
obs
r
tabel
, maka item soal tersebut dikatakan tidak valid invalid. Hasil analisis validitas dirangkum pada tabel 3.2 di halaman 107.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi keajegan hasil penilaian. Penilaian yang reliable ajeg memungkinkan perbandingan yang reliable dan
menjamin konsistensi. Berkaitan dengan reliabilitas selanjutnya Madyo Ekosusilo 2006:11, menegaskan bahwa suatu instrumen tes dikatakan reliabel jika diuji
berkali-kali hasilnya relatif sama atau menunjukan keajegankonsisten. Uji reliabilitas dilakukan terhadap item yang valid. Cara yang digunakan untuk uji
reliabilitas pada penelitian ini pada instrumen tes adalah dengan menggunakan rumus Kuder Richardson atau KR 20 sebagai berikut :
Keterangan : k = jumlah soal
σ
2
= variance p = rasio jawaban benar
q = 1 – p
r
11
= reliabelitas Untuk memutuskan tingkat reliabilitas instrumentiap soal dapat dilihat
melalui kriteria, sebagai berikut : Antara 0,800
r
11
1,000: sangat tinggi Antara 0,600
r
11
0,799 : tinggi
ú û
ù ê
ë é
- -
=
å
2 11
1 1
s
pq k
k r
Antara 0,400
r
11
0,599 : cukup tinggi Antara 0,200
r
11
0,399 : rendah Antara 0,000
r
11
0,199 : sangat rendah tidak reliabel Hasil analisis diperoleh reabilitas kedisiplinan siswa dalam menyelesaikan tugas
belajar 0,83 tinggi dan reabilitas kemampuan kognitif 0,86 tinggi .
3. Uji Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran suatu instrumentes dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab dengan benar. Dan taraf kesukaran ini dinyatakan dengan
bilangan indeks yang disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran adalah sebagai bilangan yang menyatakan perbandingan antara jawaban benar dari siswa
kelompok atas dan bawah dengan jumlah siswa kelompok atas dan bawah Instrumen yang baik adalah yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Dimana untuk soal tes yang terlalu mudah akan mengakibatkan masalah bagi siswa terutama bagi siswa yang pandai dapat terkecoh. Demikian juga untuk soal
tes yang terlalu sukar akan mengakibatkan masalah bagi siswa baik yang kurang maupun yang pandai sama-sama memiliki peluang yang kecil untuk menjawab
dengan benar. Oleh karena itu soal tes yang terlalu mudah maupun terlalu sukar tidak dapat membedakan siswa yang pandai maupun siswa yang kurang pandai.
Dalam menguji taraf kesukaran TK, digunakan dua kelompok siswa, yaitu kelompok siswa pandai kelompok atas, yang terdiri dari 27 siswa yang
memperoleh skor tinggi dalam tes dan kelompok siswa kurang pandai kelompok bawah, yang terdiri dari 27 siswa yang memperoleh skor rendah dalam tes. Dan
untuk menentukan TK digunakan rumus sebagai berikut :
Nurkancana, 1992:157 Wl = jumlah siswa yang menjawab benar dari kelompok bawah
Wh = jumlah siswa yang menjawab benar dari kelompok atas hl = jumlah kelompok bawah
hh = jumlah kelompok atas Untuk menentukan kategori TK suatu dari suatu perhitungan dapat melihat kriteria
TK, sebagai berikut : 0 sd. 27 : kategori sukar
28 sd 72 : kategori sedang 73 sd. 100 : kategori mudah
Hasil analisis tes kompetensi kognitif lampiran 17 tingkat kesukaran diperoleh kesimpulan : dari 45 item soal terdiri dari 9 item soal kriteria mudah, 34 sedang
dan 2 sukar.
4. Uji Daya Pembeda