56
V
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
5.1.1 Geografi , Topografi, dan Klimatologi
Kota Metro memiliki luas wilayah sebesar 68,74 Km
2
. Secara geografis Kota Metro terletak di antara 105°17’-105°19’ BT dan 5°6’-5°8’ LS. Kota Metro
meliputi areal daratan seluas 68,74 Km
2
, terletak pada bagian tengah Propinsi Lampung. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Punggur, Kabupaten
Lampung Tengah dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten
Lampung Timur. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pekalongan dan Batang Hari, Kabupaten Lampung Timur. Sebelah Barat berbatasan dengan
Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah. Secara administratif Kota Metro terdiri dari lima Kecamatan dengan dua
Kelurahan, yaitu: Kecamatan Metro Pusat Kelurahan Metro, Kelurahan Imopuro, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kelurahan Hadimulyo Timur, Kelurahan
Yosomulyo, Kecamatan Metro Utara Kelurahan Banjarsari, Kelurahan
Purwosari, Kelurahan Purwoasri, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Metro Barat Kelurahan Banjar Agung, Kelurahan Ganjar Asri, Kelurahan Mulyosari,
Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Timur Kelurahan Iring Mulyo, Kelurahan Yosodadi, Kelurahan Yosodadi, Kelurahan Tejo Agung, Kelurahan
Tejosari, Kecamatan Metro Selatan Kelurahan Margodadi,Kelurahan Margorejo, Kelurahan Sumbersari, Kelurahan Rejomulyo
Secara topografi wilayah Kota Metro adalah relatif datar dengan ketinggian rata-rata 52 mdpl dan kemiringan lahan 0-12 persen. Batuan di Kota
Metro terdiri dari lubradorit, angit, pseudomograf, alurum dan gulit yang merupakan mineral-mineral potensial sebagai unsur hara untuk pertanian. Tanah
berjenis podsolik merah kuning yang merupakan asosiasi podsolik coklat kekuningan dan podsolik merah kekuningan dari bahan induk sedimen tufa
masam pada wilayah yang datar dan berombak. Berikut merupakan Tabel mengenai topografi Kota Metro.
57
Tabel 12. Topografi Kota Metro Tahun 2009
No Kecamatan
Persentase luas lahan dengan kemiringan Jumlah
0-5 6-15
15-40 1
Metro Pusat 16,57
16,5 2
Metro Utara 18,53
10,04 28,57
3 Metro Barat
16,41 16,41
4 Metro Timur
17,60 17,60
5 Metro Selatan
17,86 1,70
1,28 20,85
Total 89,98
11,74 1,28
100
Sumber: Bappeda Kota Metro dalam Dinas Pertanian 2009
Pada umumnya Kota Metro beriklim tropis. Arus angin berangin tropis bertemu dengan angin yang bertiup dari Samudera Indonesia. Kecepatan angin
rata-rata 70 Kmjam atau 5,83 kmjamtahun. Temperatur pada daerah dataran dengan ketinggian 52 mdpl berkisar antara 19°-37°C, suhu rata-rata 28°C.
Kelembaban rata-rata berkisar 80-88 persen dan rata-rata curah hujan pertahunnya adalah 2.000 mm. Penggunaan lahan digunakan untuk lahan sawah dan bukan
sawah, selain dipergunakan untuk rumah, pekarangan, jalan, sungai, dan lain-lain, dipergunakan untuk kegiatan pertanian tanaman pangan, peternakan, dan
perikanan. Tanaman yang dominan di Kota Metro adalah padi, jagung, dan tanaman hortikultura dataran rendah. Sedangkan perikanan adalah perikanan
tawar, dan hewan ternak utama yang dibudidayakan adalah sapi, kambing, dan ayam. Data Monografi Dinas Pertanian Kota Metro 2009.
5.2 Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat