Hubungan Peran Pendamping sebagai Fasilitator dengan Keberlanjutan

77 Hasil pengujian menunjukkan bahwa hanya terdapat dua variabel yang memiliki hubungan signifikan p0,05, yaitu hubungan antara variabel peran pendamping fasilitator dan motivator dengan variabel keberlanjutan pendidikan anak peserta tingkat peran pengawasan orang tua. Hal ini mengindikasikan bahwa peran pendamping berhubungan dengan keberlanjutan pendidikan anak peserta hanya untuk peran sebagai fasilitator dan motivator dengan peran pengawasan orang tua. Hal ini berarti bahwa hipotesis 2 , “Terdapat hubungan positif antara peran pendamping, yaitu pendamping sebagai fasilitator, motivator, dinamisator, serta monev pengevaluasi dan pemantau dengan keberlanjutan pendidikan anak peserta PKH yang meliputi tingkat peran pengawasan orang tua, k etepatan alokasi dana, serta keberlanjutan sekolah anak” hanya terbukti sebagian.

6.1.1 Hubungan Peran Pendamping sebagai Fasilitator dengan Keberlanjutan

Pendidikan Anak Peserta PKH Peran pendamping sebagai fasilitator Sumodiningrat et al., 1999 memiliki hubungan signifikan p0,05 dengan keberlanjutan pendidikan anak peserta penerima bantuan PKH dalam hal tingkat pengawasan orang tua namun, tidak berhubungan signifikan dalam hal ketepatan alokasi dana dan keberlanjutan sekolah anak. Hal ini berarti pendamping telah menjalankan tugasnya sebagai fasilitator, salah satunya dengan mengingatkan peserta PKH untuk memberikan perhatian dan pengawasan terhadap anaknya dalam hal pendidikan. Peran pendamping sebagai fasilitator dapat diartikan pula bahwa pendamping bertugas memandu peserta agar tidak salah mengetahui tentang program dana bantuan yang sedang mereka jalankan. Pendamping harus selalu menginformasikan dalam setiap pertemuan kelompok. Pertemuan kelompok pun harus dijadwalkan lebih teratur lagi tidak dijadwalkan secara mendadak atau diadakan pertemuan kelompok ketika akan 78 pencairan dana maupun sesudah pencairan dana saja. Hal ini agar pendamping lebih mudah untuk memberikan panduan kepada peserta. Agar peserta tidak ada yang salah informasi lagi mengenai apa itu Program Keluarga Harapan. Pengawasan orang tua menjadi penting dalam PKH sebagai salah satu bentuk kesadaran dan kepedulian peserta terhadap berjalannya program. Tanpa pengawasan orang tua maka program kesehatan dan pendidikan bagi anak tidak akan berjalan. Pengawasan orang tua dilihat dari kepedulian orang tua terhadap absensi anak sekolah. Anak peserta penerima bantuan PKH yang masih sekolah harus memenuhi kewajibannya untuk bersekolah sampai SMP dengan absensi kehadiran minimal 85 persen. Jika syarat tersebut tidak terpenuhi maka orang tua sebagai peserta dapat dicabut keanggotaannya dari PKH. Tabel 16. menunjukkan bahwa hanya ada satu variabel peran pendamping fasilitator yang memiliki hubungan dengan variabel keberlanjutan pendidikan anak peserta tingkat peran pengawasan orang tua. Sedangkan untuk peran pendamping sebagai fasilitator dengan ketepatan alokasi dana dan keberlanjutan sekolah anak tidak memiliki hubungan yang signifikan. Uji korelasi Rank Spearman menunjukkan angka korelasi positif pada keberlanjutan pendidikan anak peserta penerima bantuan PKH dalam hal tingkat peran pengawasan orang tua. Hal ini berarti arahnya sejajar antara dua variabel, artinya semakin sering pendamping melakukan perannya sebagai fasilitator maka akan semakin baik pula pengawasan yang diberikan oleh peserta penerima bantuan PKH kepada anak- anaknya. Pendamping PKH lebih mempunyai peran sebagai fasilitator terkait dengan persoalan keluarga yang dihadapi peserta. Sejalan yang ditemukan oleh Bartin 2006, dalam setiap pertemuan kelompok yang diadakan, pendamping mampu menciptakan diskusi mengenai persoalan-persoalan keluarga yang terkait dengan PKH. 79 Tabel 17. Jumlah dan Persentase Responden Peserta PKH Menurut Kategori Variabel Peran Pendamping Sebagai Fasilitator, Kelurahan Balumbang Jaya, 2010 Variabel Kategori Jumlah Orang Persentase Fasilitator Sangat Rendah 4 6,06 Rendah 26 39,39 Tinggi 29 43,94 Sangat Tinggi 7 10,60 Total 66 100,00 Tabel 17 merupakan tabel frekuensi yang menyatakan kategori tingkat peran pendamping sebagai fasilitator menurut hasil survai yang dilakukan kepada peserta PKH. Terlihat bahwa mayoritas peserta PKH menilai bahwa peran pendamping sebagai peserta PKH sudah baik. Oleh karena itu, Tabel 17 dapat menggambarkan hasil uji korelasi Rank Spearman bahwa peran pendamping sebagai fasilitator berhubungan erat dengan keberlanjutan pendidikan anak peserta.

6.2 Hubungan Peran Pendamping sebagai Motivator dengan Keberlanjutan