Jumlah Penghasilan Rumahtangga Responden Peserta PKH

70 Sedangkan jumlah tanggungan kategori tinggi tidak ditemukan dalam pengamatan di lapangan. Hal ini terjadi karena sudah ada anakkeponakancucu yang tadinya masih menjadi tanggungan kemudian tidak menjadi tanggungan lagi karena sudah tidak mendapat bantuan PKH atau sudah berhasil hidup mandiri. Johanes 2010 tidak menemukan hal yang sama dengan yang terjadi di lapang saat ini dimana jumlah tanggungan peserta PKH kategori sedang merupakan kategori yang dimiliki oleh sebagian banyak peserta yaitu 51,1 persen. Sedangkan yang paling sedikit adalah kategori tinggi dengan persentase 2,2 persen. Kategori rendah sebanyak 46,7 persen. Telah terjadi pengurangan jumlah tanggungan peserta PKH, hal ini mengindikasikan bahwa ada peserta PKH yang sudah tidak menjadi peserta lagi. Hal ini dapat disebabkan karena peserta sudah „NE‟ Non Eligable atau sudah tidak memenuhi syarat sebagai peserta lagi. Dikarenakan sudah ada beberapa anak peserta yang dapat dikatakan telah memenuhi pendidikan dasar sembilan tahun. Selain dapat dikarenakan ada beberapa peserta yang sudah dikatakan telah mampu dalam hal tingkat ekonomi yang datanya selalu diperbaharui oleh pendamping. Terpenuhinya aspek kesehatan pada ibu hamil dan telah terjaminnya anak yang lahir tersebut hingga masa transisi ke anak usia sekolah juga dapat membuat peserta menjadi „NE‟.

5.1.6 Jumlah Penghasilan Rumahtangga Responden Peserta PKH

Jumlah penghasilan keluarga adalah besarnya jumlah penerimaan dalam bentuk yang dapat diuangkan oleh responden peserta penerima bantuan PKH dalam sebulan rupiah. Jumlah penghasilan dibagi menjadi tiga kategori, berdasarkan sebaran pendapatan yang ditemukan dilapangan. Ketiga kategori tersebut yaitu, penghasilan rendah Rp100.000,00 –Rp400.000,00, penghasilan sedang Rp450.000,00 – Rp750.000,00, dan penghasilan tinggi Rp800.000,00 –Rp1.600.000,00. 71 Tabel 13 Menunjukkan sebaran jumlah penghasilan responden peserta penerima bantuan PKH di luar dana bantuan PKH. Menurut berita yang bersumber dari Kompas 22 Desember 2009, bahwa Upah Minimal Regional UMR Kota dan Kabupaten Bogor tahun 2009 adalah Rp987.000,00. Sedangkan berdasarkan tabel dimana pendapatan terendah yang diterima oleh peserta selama sebulan bekerja adalah Rp100.000,00. Pendapatan tertinggi yang diperoleh oleh peserta dalam sebulan adalah Rp1.600.000,00. Peserta yang memiliki penghasilan terendah sebanyak 34,85 persen berada pada kategori pendapatan di bawah UMR Bogor. Penghasilan tertinggi dimiliki oleh sebagian peserta sebanyak 31,82 persen. Hampir sama banyaknya dengan peserta yang berpenghasilan rendah. Namun, peserta yang berpenghasilan di bawah standar UMR lebih banyak mendominasi penghasilan yang dimiliki peserta PKH. Tabel 13. Jumlah dan Persentase Rumahtangga Responden Peserta PKH menurut Kategori Jumlah Penghasilan, di Kelurahan Balumbang Jaya, 2010 Kategori Jumlah Penghasilan Rp Jumlah orang Persentase Penghasilan Rendah 100 000 - 400 000 23 34,85 Penghasilan Sedang 450.000 – 750 000 22 33,33 Penghasilan Tinggi 800 000 – 1 600 000 21 31,82 Total 66 100,00 Penelitian menemukan bahwa mayoritas responden peserta PKH yang memiliki pendapatan rendah yakni sebesar 34,8 persen. Jumlah responden peserta PKH yang memiliki pendapatan sedang yakni sebesar 33,33 persen. Jumlah responden peserta PKH yang berpenghasilan tinggi sebanyak 31,82 persen. Kombinasi perolehan penghasilan keluarga peserta PKH terdiri dari hasil kontribusi antara istri-suami, istri saja, maupun atas kontribusi dari suami saja. Masih banyaknya rumahtangga peserta PKH yang memiliki penghasilan rendah dikarenakan faktor jenis pekerjaan yang 72 dimiliki maupun kontribusi perolehan keuangan yang tidak seimbang yakni istri atau suami saja yang bekerja.

5.2 Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Sangat Miskin RTSM