92 kepedulian dari orang tua masing-masing. Walaupun pendamping telah memberikan
pengarahan berupa peringatan dan nasehat setiap pertemuan kelompok. Tetapi, kenyataan di lapang masih ada anak peserta yang membolos ke sekolah atau memilih
berhenti sekolah. Selain itu, ada sebagian peserta yang tidak menggunakan dana bantuan untuk kepentingan sekolah anaknya. Tetapi digunakan untuk memenuhi
kebutuhan yang mendesak terlebih dahulu yakni membeli kebutuhan pangan, atau mendahulukan membelikan kebutuhan anak mereka yang sekolah SMA. Karena
menurut peserta kebutuhan biaya pendidikan anak peserta lebih mahal dibandingkan dengan anak sekolah SD maupun SMP. Beberapa alasan inilah mengapa kemampuan
berkomunikasi efektif dari pendamping tidak memiliki hubungan signifikan dengan keberlanjutan pendidikan anak peserta PKH.
7.1.2 Hubungan Kompetensi Pendamping Memahami Wilayah dengan
Keberlanjutan Pendidikan Anak Peserta PKH
Uji korelasi Rank Spearman pada Tabel 21 menunjukkan angka korelasi positif yang berarti arahnya sejajar antara dua variabel. Kompetensi pendamping dalam hal
kemampuan memahami wilayah Nuryanto, 2008 memiliki hubungan signifikan p0,01 dengan keberlanjutan sekolah anak. Tetapi tidak memiliki hubungan signifikan
dengan tingkat peran pengawasan orang tua dan ketepatan alokasi dana. Artinya semakin tinggi pendamping memahami wilayah daerah tempat kerjanya maka akan
semakin baik pula hubungan kontak pendamping dengan peserta PKH yang akan mempengaruhi berkesinambungnya sekolah anak. Sedangkan kemampuan memahami
wilayah tidak mempengaruhi pengawasan dan pengelolaan dana yang dilakukan orang tua. Karena kemampuan memahami wilayah pendamping PKH hanya pada kemampuan
memahami wilayah dan bahasa daerah peserta. Pemahaman kondisi sosial, budaya dan ekonomi tidak diperhatikan pendamping. Padahal pemahaman kondisi sosial, budaya
93 maupun ekonomi berguna untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan
sesungguhnya yang dirasakan peserta. Hal ini dapat membantu merancang desain PKH yang lebih baik lagi. Dapat disimpulkan bahwa pengawasan dan pengelolaan dana yang
dilakukan orang tua tergantung dari kebijakan peserta masing-masing. Pendamping tidak terlibat sejauh itu, pendamping hanya memberikan pengawasan sebatas nasehat
dan peringatan. Pemahaman wilayah pendamping berhubungan kuat dengan keberlanjutan
sekolah anak. Pendamping mendata dimana anak peserta PKH bersekolah dan mengetahui sekolah-sekolah yang ada di Kelurahan Balumbang Jaya. Jika pendamping
tidak mengetahui dimana anak peserta bersekolah maka, pendamping tidak akan bisa melakukan pengawasan terhadap berjalannya program bantuan pendidikan.
Kemampuan memahami wilayah adalah kemampuan pendamping dalam mengetahui dan mengenal kondisi dan potensi wilayah tempatnya bekerja meliputi
pemahaman kondisi fisiklingkungan, ekonomi, sosial dan budaya. Pendamping Kelurahan Balumbang Jaya mengenal daerah tempatnya bekerja. Hal ini dikarenakan
pendamping yang dipekerjakan adalah yang berasal dari Kota Bogor. Pendamping juga memiliki kemampuan berbahasa lokal yaitu Bahasa Sunda, dimana sebagian besar
masyarakat Kelurahan Balumbang Jaya Berbahasa Sunda. Namun, pendamping tidak memiliki kemampuan dalam menggali lebih dalam potensi wilayah Balumbang Jaya.
Sehingga apa yang diberikan kepada peserta kurang maksimal. Padahal potensi wilayah dapat dimanfaatkan sebagai inovasi tambahan bagi peserta PKH untuk keberlanjutan
program dengan memanfaatkan kelebihan yang dimiliki oleh peserta dan lingkungannya.
Keberlanjutan sekolah anak seyogyanya harus dipikirkan demi masa depan anak peserta setelah lepas dari wajib belajar sembilan tahun yang telah diusung oleh PKH.
94 Pendidikan non formal dapat dijadikan alternatif pembekalan untuk keberlanjutan
ekonomi peserta PKH agar mereka mempunyai bekal di masa mendatang ketika bantuan PKH sudah tidak mereka dapatkan lagi. Temuan hasil penelitian ini sejalan
dengan Nuryanto 2008 bahwa kemampuan memahami wilayah pendamping relatif baik.
Tabel 23. Jumlah dan Persentase Responden Peserta PKH Menurut Kategori Variabel Kompetensi Pendamping Memahami Wilayah, Kelurahan Balumbang Jaya,
2010
Variabel Kategori
Jumlah Orang Persentase
Memahami Wilayah
Rendah 5
7,58 Sedang
20 30,30
Tinggi 41
62,12 Total
66 100,00
Tabel 23 merupakan tabel frekuensi yang menyatakan kategori tingkat kompetensi pendamping memahami wilayah menurut hasil survai yang dilakukan
kepada peserta PKH. Tabel tersebut menyatakan dimana peserta menilai bahwa kompetensi pendamping memahami wilayah berada pada taraf tinggi. Artinya menurut
peserta kemampuan pendamping dalam aspek memahami wilayah sangat baik.
7.1.3 Hubungan