BAB III PENDEKATAN LAPANG
3.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi
penelitian dilakukan secara purposive. Alasan yang mendasari pemilihan Kampung Sinar Resmi sebagai lokasi adalah adanya masyarakat adat yang dapat
memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri dan juga adanya lembaga pangan berupa lumbung padi atau leuit. Selain itu. Kampung Sinar Resmi merupakan
pusat Adat Kasepuhan Sinar Resmi yang memudahkan dalam menggali informasi tentang kelembagaan pangan lokal.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2011. Pengolahan data dan hasil penulisan laporan dilakukan pada bulan Mei-Juni 2011. Selanjutnya,
perbaikan laporan, konsultasi dilakukan pada bulan Juli-Agustus2011.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan tipe explanatory. Penelitian explanatory merupakan penelitian penjelasan yang menyoroti
hubungan antar variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya Singarimbun dan Effendi, 1989. Pendekatan yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survai menggunakan kuesioner serta didukung oleh data kualitatif seperti hasil
konsultasi atau wawancara antara peneliti dan informan. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari informasi faktual secara detail tentang hal-hal yang
sedang menggejala dan mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan.
3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, terdapat dua subjek penelitian, yang terdiri dari informan dan responden. Informan adalah pihak-pihak yang berpotensi untuk
memberikan informasi mengenai diri sendiri, keluarga, pihak lain, dan lingkungannya. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik snowball sampling
teknik bola salju. Teknik ini juga digunakan untuk menentukan daftar populasi yang karakteristiknya sesuai dengan masalah yang diteliti kerangka sampling.
Adapun informan kunci yang dipilih adalah tokoh-tokoh masyarakat adat setempat yakni ketua adat Kasepuhan Sinar Resmi. Dalam melengkapi data yang
didapatkan dari informan kunci, diperlukan data dari informan-informan lainnya yang telah didiskusikan dengan informan kunci. Pemilihan tokoh masyarakat
setempat menjadi informan kunci didasarkan pada asumsi bahwa mereka adalah orang-orang yang mengetahui secara mendalam terkait dengan pengaturan
pangan. Unit analisis dalam penelitian ini adalah rumahtangga. Penentuan
responden dipilih dengan teknik stratified random sampling. Artinya, populasi yang tidak homogen dibagi dalam lapisan-lapisan, dan setiap lapisan diambil
sampel secara acak. Dengan menggunakan metode ini, semua lapisan dapat terwakili Singarimbun dan Effendi, 1989. Populasi meliputi seluruh
rumahtangga Kampung Sinar Resmi yang berjumlah 111 rumahtangga Lampiran 4. Kemudian dari semua daftar rumahtangga dibagi ke dalam beberapa kategori
berdasarkan penguasaan tanah. Stratifikasi responden dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu responden I yakni responden rumahtangga yang menguasai tanah
0-0.25 hektar, responden II yakni responden rumahtangga yang menguasai tanah 0.26-0.5 hektar, dan responden III yakni responden rumahtangga yang menguasai
tanah lebih dari 0.5 hektar. Kemudian dipilih responden sebanyak 31 rumahtangga yang menurut kategori masing-masing berjumlah 16, 8, dan 7 rumahtangga.
Jumlah responden yang diambil dalam penelitian dihitung menggunakan Rumus Slovin. Rumus Slovin digunakan karena ukuran populasi diketahui. Rumus Slovin
adalah sebagai berikut: n
N Ne
n . 5
= 31 pembulatan Keterangan:
N: ukuran populasi e: nilai kritis 15
n: ukuran
sampelresponden
Gambar 2. Gambaran Populasi dan Sampel
Keterangan: :
Populasi :
Kerangka Sampling
3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data