Gambar 12. Perbandingan suhu, kec. angin dan kelembapan wilayah Kalbar
Profil data suhu udara, angin dan kelembapan cukup berfluktuasi sepanjang periode JJA-2013. Puncak suhu maksimum data observasi terjadi dibulan Juni dengan
nilai 33
º
C, sedangkan data WRF mempunyai nilai maksimum 32
º
C. Kelembapan terendah terjadi juga pada pertengahan bulan Agustus, nilai kelembapan minimum
data observasi adalah 55 sedangkan data WRF sebesar 61. Nilai korelasi dan RMSE antara data observasi dan WRF untuk parameter suhu udara adalah 0.70 dan
1.94, parameter kelembapan mempunyai korelasi sebesar 0.58 dan RMSE sebesar 11.01, dan nilai korelasi parameter kecepatan angin 0.55 dan RMSE sebesar 3.15.
Parameter kelembapan model WRF mempunyai nilai lebih tinggi over forecasting terhadap data observasi.
4.2.6. Palangkaraya – Kalimantan Tengah
Perbandingan suhu, kecepatan angin, dan kelembapan antara observasi dengan WRF periode Juni-Juli-Agustus 2013 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah
ditunjukkan Gambar 13.
Gambar 13. Perbandingan suhu, kec. angin dan kelembapan wilayah Kalteng
Puncak suhu maksimum data observasi terjadi dibulan Juni dengan nilai 33
º
C, sedangkan data WRF mempunyai nilai maksimum 32
º
C. Kelembapan terendah terjadi pada pertengahan bulan Agustus dengan nilai kelembapan minimum data observasi
54 sedangkan data WRF sebesar 62. Nilai korelasi dan RMSE antara observasi dan WRF untuk parameter suhu udara adalah 0.71 dan 1.47, parameter kelembapan
mempunyai korelasi 0.66 dan RMSE sebesar 11.90, dan nilai korelasi parameter kecepatan angin 0.69 dan RMSE sebesar 3.0. Parameter kelembapan dan curah hujan
WRF mempunyai over forecasting terhadap data observasi. Nilai Threath Score untuk parameter curah hujan sebesar 64.
4.2.7.
Banjarmasin – Kalimantan Selatan
Gambar 14 adalah perbandingan suhu udara, kecepatan angin, dan kelembapan data observasi cuaca dengan data WRF periode Juni-Juli-Agustus 2013
di wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Gambar 14. Perbandingan suhu, kec. angin dan kelembapan wilayah Kalsel
Profil data suhu udara, angin dan kelembapan cukup berfluktuasi sepanjang periode JJA-2013. Puncak suhu maksimum data observasi terjadi dibulan Juni dengan
nilai 34
º
C, sedangkan data WRF mempunyai nilai maksimum 31
º
C. Kelembapan
terendah terjadi juga pada pertengahan bulan Agustus, nilai kelembapan minimum data observasi adalah 51 sedangkan data WRF sebesar 64. Nilai korelasi dan
RMSE antara data observasi dan WRF untuk parameter suhu udara adalah 0.72 dan 1.83, parameter kelembapan mempunyai korelasi sebesar 0.68 dan RMSE sebesar
14.63, dan nilai korelasi parameter kecepatan angin 0.60 dan RMSE sebesar 3.88. Parameter kelembapan dan curah hujan model WRF mempunyai over forecasting
terhadap data observasi. Nilai Threath Score untuk parameter curah hujan sebesar 61.
4.2.8. Samarinda – Kalimantan Timur
Gambar 15 menunjukkan hasil perbandingan data suhu udara, kecepatan angin, dan kelembapan data observasi cuaca dengan WRF wilayah Kalimantan
Timur.
Gambar 15. Perbandingan suhu, kec. angin dan kelembapan wilayah Kaltim
Profil data suhu udara, angin dan kelembapan cukup berfluktuasi sepanjang periode JJA-2013. Puncak suhu maksimum data observasi terjadi dibulan Juni dengan
nilai 33
º
C, sedangkan data WRF mempunyai nilai maksimum 33
º
C. Kelembapan terendah terjadi pada pertengahan bulan Agustus, nilai kelembapan minimum data
observasi adalah 58 sedangkan data WRF sebesar 65. Nilai korelasi dan RMSE antara data observasi dan WRF untuk parameter suhu udara adalah 0.74 dan 1.59,
parameter kelembapan mempunyai korelasi sebesar 0.73 dan RMSE sebesar 10.49, dan nilai korelasi parameter kecepatan angin 0.53 dan RMSE sebesar 2.91. Nilai
Threath Score untuk parameter curah hujan sebesar 65. Parameter kelembapan dan curah hujan model WRF mempunyai over forecasting terhadap data observasi.
Tabel 6 adalah hasil korelasi, persentase kesalahan, RMSE, dan akurasi untuk parameter suhu, kelembapan, kecepatan angin, dan curah hujan di wilayah Sumatera
Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
Tabel 6 . Hasil korelasi, persentase kesalahan, RMSE, dan akurasi